30.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pertanian Sumut Dilirik Negara Tetangga

File sumut pos
SEMPROT: Petani di Tanah Karo sedang menyemprot tumbuhan tomat yang terkena debu vulkanik Gunung Sinabung, beberapa waktu yang lalu.

KARO, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) akan membuat pilot project pertanian di Kabupaten Karo dan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbas). Karena, kedua daerah tersebut memiliki potensi pertanian yang baik untuk di ekspor kebeberapa negara.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan pihaknya segera membangun infrastruktur pertanian di dua daerah tersebut, karena sudah menunjukkan hasil pertanian yang baik.

“Visi saya pertanian. Bukan muluk-muluk Sumatera Utara adalah daerah agraris. Pastinya, agraris bermabat,” kata Edy di Jalan Cik Ditiro Medan, Senin (1/4).

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, mengungkapkan hasil pertanian seperti di Karo sudah diakui sejumlah negara dengan komiditas sayur-sayurannya. Untuk itu, perlu dikembangkan untuk menjadi lebih baik lagi.

Seperti diketahui, beberapa waktu yang lalu, Edy sendiri meresmikan ekspor sayur kol dari Tanah Karo ke Malaysia yang bernilai Rp125 miliar.

“Contoh di Berastagi di Kabupaten Karo sangat sulit infrastruktur. Padahal, hasil pertanian mereka sudah dilirik sama negara tetangga,” tutur Edy.

Dengan keberadaan pertanian yang baik, Edy menilai akan berdampak pertumbuhan ekonomi bagi Provinsi Sumut, Kabupaten Karo dan petani hingga membukan peluang pekerjaan yang baru dari sektor pertanian itu.

Apalagi, saat ini ekspor pertanian Sumut sudah diincar oleh beberapa negara seperti Malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam. Dengan kata lain, pasar nya sudah ada, tidak menjual saja.

“Saya sudah berbicara dengan Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam. Mereka mintanya, tidak mau pestisida, harus organik. Nah, sekarang tugas kita untuk memberikan pelatihan kepada petani, dan pembangunan infrastruktur,” tutur Edy.

Keseriusan Edy mengembangkan potensi pertanian di Provinsi ini dengan akan dibangunnya pabrik pupuk organik di Kabupaten Karo. Bahkan, dirinya berniat untuk membeli sapi sebanyak mungkin dan mencari lahan, agar kotorannya bisa tertampung dan dipergunakan untuk pupuk.

Kondisi kedua daerah ini, menurut Edy akan sebagai pemicu dan daerah percontohan untuk pengembangan potensi pertanian di daerah lainnya di Provinsi Sumut ini.

“Kemudian, karena jagung paling banyak. Saya akan membuat pangan ternak. Nanti akan kita buat pilot project,” sebut Edy.

Selain akan mengembangkan potensi pertanian, Edy juga berniat untuk mengembangkan potensi laut di kawasan Sumut. Untuk memberikan kesejateraan nelayan-nelayan di daerah ini.”Selain itu, kelautan kita di pantai timur. Kita akan siapkan nelayan-nelayan kita secara bertahap. Pasti bisa,” tandasnya.(gus/ram)

File sumut pos
SEMPROT: Petani di Tanah Karo sedang menyemprot tumbuhan tomat yang terkena debu vulkanik Gunung Sinabung, beberapa waktu yang lalu.

KARO, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) akan membuat pilot project pertanian di Kabupaten Karo dan Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbas). Karena, kedua daerah tersebut memiliki potensi pertanian yang baik untuk di ekspor kebeberapa negara.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan pihaknya segera membangun infrastruktur pertanian di dua daerah tersebut, karena sudah menunjukkan hasil pertanian yang baik.

“Visi saya pertanian. Bukan muluk-muluk Sumatera Utara adalah daerah agraris. Pastinya, agraris bermabat,” kata Edy di Jalan Cik Ditiro Medan, Senin (1/4).

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, mengungkapkan hasil pertanian seperti di Karo sudah diakui sejumlah negara dengan komiditas sayur-sayurannya. Untuk itu, perlu dikembangkan untuk menjadi lebih baik lagi.

Seperti diketahui, beberapa waktu yang lalu, Edy sendiri meresmikan ekspor sayur kol dari Tanah Karo ke Malaysia yang bernilai Rp125 miliar.

“Contoh di Berastagi di Kabupaten Karo sangat sulit infrastruktur. Padahal, hasil pertanian mereka sudah dilirik sama negara tetangga,” tutur Edy.

Dengan keberadaan pertanian yang baik, Edy menilai akan berdampak pertumbuhan ekonomi bagi Provinsi Sumut, Kabupaten Karo dan petani hingga membukan peluang pekerjaan yang baru dari sektor pertanian itu.

Apalagi, saat ini ekspor pertanian Sumut sudah diincar oleh beberapa negara seperti Malaysia, Singapura dan Brunai Darussalam. Dengan kata lain, pasar nya sudah ada, tidak menjual saja.

“Saya sudah berbicara dengan Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam. Mereka mintanya, tidak mau pestisida, harus organik. Nah, sekarang tugas kita untuk memberikan pelatihan kepada petani, dan pembangunan infrastruktur,” tutur Edy.

Keseriusan Edy mengembangkan potensi pertanian di Provinsi ini dengan akan dibangunnya pabrik pupuk organik di Kabupaten Karo. Bahkan, dirinya berniat untuk membeli sapi sebanyak mungkin dan mencari lahan, agar kotorannya bisa tertampung dan dipergunakan untuk pupuk.

Kondisi kedua daerah ini, menurut Edy akan sebagai pemicu dan daerah percontohan untuk pengembangan potensi pertanian di daerah lainnya di Provinsi Sumut ini.

“Kemudian, karena jagung paling banyak. Saya akan membuat pangan ternak. Nanti akan kita buat pilot project,” sebut Edy.

Selain akan mengembangkan potensi pertanian, Edy juga berniat untuk mengembangkan potensi laut di kawasan Sumut. Untuk memberikan kesejateraan nelayan-nelayan di daerah ini.”Selain itu, kelautan kita di pantai timur. Kita akan siapkan nelayan-nelayan kita secara bertahap. Pasti bisa,” tandasnya.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/