26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pengembang Dilarang Tahan Pasokan Rumah Murah

salahsatu contoh perumahan murah di Indonesia
salahsatu contoh perumahan murah di Indonesia

JAKARTA – Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) meminta para pengembang untuk tidak menahan pasokan rumah sejahtera tapak (RST) yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Pasalnya, hingga saat ini kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan RST masih cukup tinggi.

“Kebutuhan rumah masyarakat akan rumah masih cukup tinggi. Kami menghimbau agar para pengembang jangan menahan pasokan rumah, khususnya rumah sejahtera tapak yang mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk masyarakat,” ujar Deputi Bidang Perumahan Formal Kemenpera Pangihutan Marpaung dalam siaran pers yang diterima JPNN, Senin (2/9).

Ditambahkannya, backlog perumahan dari tahun ke tahun berdasarkan data yang ada terus meningkat. Tahun 2013 ini jumlahnya diperkirakan telah mencapai angka 15 juta unit sehingga pasokan RST dari pengembang sangatlah dibutuhkan.

“Selama ini masyarakat luas selalu mencari di mana RST yang dibangun pengembang dan mendapat subsidi dari pemerintah. Melalui pameran BLU PPP Expo 2013 Kemenpera bersama pengembang, perbankan dan pemda mempromosikan program pro rakyat seperti KPR FLPP agar masyarakat bisa memiliki rumah dengan harga yang terjangkau,” imbuhnya.

Kegiatan Pameran Rumah Rakyat BLU PPP Expo 2013 dilaksanakan oleh Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU PPP) Kemenpera di sejumlah kota besar di Indonesia termasuk Semarang. Pameran tersebut dilaksanakan di Java Mall Semarang selama lima hari mulai 29 Agustus hingga hari ini (2/9). Peserta kegiatan pameran terdiri dari delapan bank penyalur KPR FLPP, lima instansi pemerintah dan 35 pengembang yang membangun RST dengan harga jual maksimal Rp 88 juta di wilayah Semarang dan sekitarnya.

Lebih lanjut, Paul mengungkapkan, pertumbuhan Kota Semarang dari tahun ke tahun memang cukup signifikan. Adanya pembangunan RST di pinggiran Semarang akan membantu masyarakat yang kebanyakan bekerja di Kota Lumpia tersebut.

“Kami berharap Pemerintah Kota Semarang bisa ikut mendukung pembangunan RST untuk masyarakat. Harga RST yang ditetapkan Kemenpera untuk wilayah Semarang dan sekitarnya maksimal Rp 88 juta dan bisa dimiliki masyarakat dengan KPR FLPP yang suku bunganya 7,25 persen selama tenor maksimal 20 tahun,” tandasnya. (wik/smg)

salahsatu contoh perumahan murah di Indonesia
salahsatu contoh perumahan murah di Indonesia

JAKARTA – Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) meminta para pengembang untuk tidak menahan pasokan rumah sejahtera tapak (RST) yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Pasalnya, hingga saat ini kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan RST masih cukup tinggi.

“Kebutuhan rumah masyarakat akan rumah masih cukup tinggi. Kami menghimbau agar para pengembang jangan menahan pasokan rumah, khususnya rumah sejahtera tapak yang mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk masyarakat,” ujar Deputi Bidang Perumahan Formal Kemenpera Pangihutan Marpaung dalam siaran pers yang diterima JPNN, Senin (2/9).

Ditambahkannya, backlog perumahan dari tahun ke tahun berdasarkan data yang ada terus meningkat. Tahun 2013 ini jumlahnya diperkirakan telah mencapai angka 15 juta unit sehingga pasokan RST dari pengembang sangatlah dibutuhkan.

“Selama ini masyarakat luas selalu mencari di mana RST yang dibangun pengembang dan mendapat subsidi dari pemerintah. Melalui pameran BLU PPP Expo 2013 Kemenpera bersama pengembang, perbankan dan pemda mempromosikan program pro rakyat seperti KPR FLPP agar masyarakat bisa memiliki rumah dengan harga yang terjangkau,” imbuhnya.

Kegiatan Pameran Rumah Rakyat BLU PPP Expo 2013 dilaksanakan oleh Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU PPP) Kemenpera di sejumlah kota besar di Indonesia termasuk Semarang. Pameran tersebut dilaksanakan di Java Mall Semarang selama lima hari mulai 29 Agustus hingga hari ini (2/9). Peserta kegiatan pameran terdiri dari delapan bank penyalur KPR FLPP, lima instansi pemerintah dan 35 pengembang yang membangun RST dengan harga jual maksimal Rp 88 juta di wilayah Semarang dan sekitarnya.

Lebih lanjut, Paul mengungkapkan, pertumbuhan Kota Semarang dari tahun ke tahun memang cukup signifikan. Adanya pembangunan RST di pinggiran Semarang akan membantu masyarakat yang kebanyakan bekerja di Kota Lumpia tersebut.

“Kami berharap Pemerintah Kota Semarang bisa ikut mendukung pembangunan RST untuk masyarakat. Harga RST yang ditetapkan Kemenpera untuk wilayah Semarang dan sekitarnya maksimal Rp 88 juta dan bisa dimiliki masyarakat dengan KPR FLPP yang suku bunganya 7,25 persen selama tenor maksimal 20 tahun,” tandasnya. (wik/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/