28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Harga Tiket Pesawat Picu Inflasi Sumut

MEDAN- Selama Nopember 2011, Sumut mengalami inflasi sebesar 0,08 persen. Padahal bulan lalu (Oktober), Sumut mengalami deflasi sebesar 0,65 persen. Salah satu penyebabnya penyumbang terbesar inflasi ini adalah penurunan harga ongkos angkutan udara sebesar 37,27 persen.

Untuk Inflasi pada Nopember ini, harga angkutan udara juga merupakan salah satu penyumbang terbesar, atau tepatnya sekitar 27,54 persen. Faktor lain di luar harga kebutuhan pokok yang cenderung stabil. “Selama Nopember, harga kebutuhan pokok, seperti sayuran, minyak goreng, ikan dan ayam cenderung stabil. tidak menyumbang untuk inflasi,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Suharno.

Kestabilan harga bahan pokok (kecuali beras dan cabe merah) mampu dipertahankan, mengingat pada bulan Nopember curah hujan yang cukup tinggi, sehingga ditakutkan dapat menghambat distribusi barang, yang bisa membuat kenaikan harga.

“Memang ada kenaikan harga cabe merah, tetapi tidak seperti musim hujan kemarin yang membuat harga cabe melonjak sangat tinggi,” tambah Suharno.  Selain itu, harga sayuran yang pada umunya di suplai dari kabupaten karo dan Deli Tua juga tetap stabil. “Penyumbang inflasi dari bahan poko hanya beras dan cabe merah. Kalau beras kita belum ketahui kenapa harganya naik,” ungkap Suharno.

Selama Nopember 2011, harga angkutan udara juga mengalami kenaikan. Dan kalau mengingat musimnya, karena berdekatan dengan bulan libur (Desember), sehingga banyak yang membeli tiket angkutan udara.
Selain itu, juga adanya rute baru dari maskapai penerbangan yang sangat dekat dengan Sumut. “Lion membuka rute baru, Medan-Aceh dan Medan-Pekan baru yang merupakan tempat yang sangat dekat dengan Sumut,” tambah Suharno.

Sabun batangan yang biasanya digunakan oleh para ibu untuk mencuci juga mengalami kenaikan sebesar 5,80 persen. Tetapi, kenaikan tersebut belum dirasakan, karena kenaikan masih berada di pihak distributor.
“Untuk harga sabun batangan, harga jual kemasyarakat belum berubah, masih Rp1500. Tetapi, harga beli kita yang ke pusat mengalami kenaikan,” ujar  pedagang bahan pokok di pusat pasar, Abdi.(ram)

MEDAN- Selama Nopember 2011, Sumut mengalami inflasi sebesar 0,08 persen. Padahal bulan lalu (Oktober), Sumut mengalami deflasi sebesar 0,65 persen. Salah satu penyebabnya penyumbang terbesar inflasi ini adalah penurunan harga ongkos angkutan udara sebesar 37,27 persen.

Untuk Inflasi pada Nopember ini, harga angkutan udara juga merupakan salah satu penyumbang terbesar, atau tepatnya sekitar 27,54 persen. Faktor lain di luar harga kebutuhan pokok yang cenderung stabil. “Selama Nopember, harga kebutuhan pokok, seperti sayuran, minyak goreng, ikan dan ayam cenderung stabil. tidak menyumbang untuk inflasi,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Suharno.

Kestabilan harga bahan pokok (kecuali beras dan cabe merah) mampu dipertahankan, mengingat pada bulan Nopember curah hujan yang cukup tinggi, sehingga ditakutkan dapat menghambat distribusi barang, yang bisa membuat kenaikan harga.

“Memang ada kenaikan harga cabe merah, tetapi tidak seperti musim hujan kemarin yang membuat harga cabe melonjak sangat tinggi,” tambah Suharno.  Selain itu, harga sayuran yang pada umunya di suplai dari kabupaten karo dan Deli Tua juga tetap stabil. “Penyumbang inflasi dari bahan poko hanya beras dan cabe merah. Kalau beras kita belum ketahui kenapa harganya naik,” ungkap Suharno.

Selama Nopember 2011, harga angkutan udara juga mengalami kenaikan. Dan kalau mengingat musimnya, karena berdekatan dengan bulan libur (Desember), sehingga banyak yang membeli tiket angkutan udara.
Selain itu, juga adanya rute baru dari maskapai penerbangan yang sangat dekat dengan Sumut. “Lion membuka rute baru, Medan-Aceh dan Medan-Pekan baru yang merupakan tempat yang sangat dekat dengan Sumut,” tambah Suharno.

Sabun batangan yang biasanya digunakan oleh para ibu untuk mencuci juga mengalami kenaikan sebesar 5,80 persen. Tetapi, kenaikan tersebut belum dirasakan, karena kenaikan masih berada di pihak distributor.
“Untuk harga sabun batangan, harga jual kemasyarakat belum berubah, masih Rp1500. Tetapi, harga beli kita yang ke pusat mengalami kenaikan,” ujar  pedagang bahan pokok di pusat pasar, Abdi.(ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/