26.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Kembangkan Mobil Listrik di Bali, Mitsubishi Gandeng 4 Merek Mobil Jepang

SUMUTPOS.CO – PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) ikut serta dalam kolaborasi mobil listrik atau EV Smart Mobility – Joint Project. Dalam program ini, Mitsubishi akan berkolaborasi dengan empat merek otomotif Jepang lainnya, yakni Toyota, Nissan, Fuso, dan Isuzu.

Kolaborasi tersebut untuk mempopulerkan penggunaan mobil listrik di Indonesia dengan eksperimen demonstrasi pengembangan dan pemanfaatan ekosistem kendaraan listrik di Bali.

Inisiatif tersebut tidak hanya mendukung Pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi pengurangan emisi karbon, tetapi juga memperluas pengenalan kendaraan listrik sebagai salah satu kunci mobilitas massal masa depan. Program ini juga mendukung revitalisasi industri di sektor pariwisata melalui ecotourism di Bali.

Kolaborasi program mobil listrik EV Smart Mobility Mitsubishi, Toyota, Nissan, Fuso, dan Isuzu diharapkan dapat mendukung posisi Indonesia sebagai tuan rumah G20 2022 yang akan dihelat di Bali pada November nanti.

“Keikutsertaan dalam kolaborasi ini menandai capaian baru dukungan Mitsubishi Motors kepada Pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi pemanfaatan ekosistem kendaraan listrik,” kata President Director PT MMKSI Naoya Nakamura, Jumat (27/5).

Mitsubishi dan empat merek mobil Jepang tersebut akan mengembangkan mobil listrik baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hydrogen fuel cell electric vehicle (FCEV), serta Hybrid Electric Vehicle (HEV).

Dalam kolaborasi ini, setiap merek akan menyediakan mobil listrik unggulan sekaligus membuat formasi mobil listrik, baik mobil penumpang maupun mobil niaga.

Mobil penumpang akan digunakan mendukung mobilitas di area Nusa Dua dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Sedangkan mobil listrik niaga untuk mendukung logistik bisnis lokal di Bali.

Dalam kunjungan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akhir April lalu, Presiden RI Joko Widodo ingin meningkatkan kerjasama bilateral, termasuk di sektor otomotif.

PM Kishida ingin mencari solusi agar Indonesia bisa mencapai target netral karbonn. “Kami percaya proyek ini akan dapat berkontribusi ke arah tersebut,” ujarnya.

Seperti yang diketahui, untuk memenuhi komitmen pengurangan emisi CO2, atau Greenhouse Gas Emissions (GSG) sebanyak 29% pada 2030, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan, termasuk akselerasi untuk memopulerkan kendaraan listrik dan mengembangkan industri. Pengembangan ekosistem memerlukan keterlibatan dari para stakeholder termasuk industri otomotif, manufaktur baterai, dan konsumen.

Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) merupakan solusi Mitsubishi Motors atas tantangan yang muncul untuk penggunaan model EV, antara lain: jarak tempuh dan infrastruktur pengisian daya, guna memenuhi ekspektasi yang lebih luas. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengkombinasikan teknologi hybrid, dengan teknologi EV yang sangat ramah lingkungan, yang telah dikembangkan Mitsubishi Motors secara berkelanjutan. (rel/ram)

SUMUTPOS.CO – PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) ikut serta dalam kolaborasi mobil listrik atau EV Smart Mobility – Joint Project. Dalam program ini, Mitsubishi akan berkolaborasi dengan empat merek otomotif Jepang lainnya, yakni Toyota, Nissan, Fuso, dan Isuzu.

Kolaborasi tersebut untuk mempopulerkan penggunaan mobil listrik di Indonesia dengan eksperimen demonstrasi pengembangan dan pemanfaatan ekosistem kendaraan listrik di Bali.

Inisiatif tersebut tidak hanya mendukung Pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi pengurangan emisi karbon, tetapi juga memperluas pengenalan kendaraan listrik sebagai salah satu kunci mobilitas massal masa depan. Program ini juga mendukung revitalisasi industri di sektor pariwisata melalui ecotourism di Bali.

Kolaborasi program mobil listrik EV Smart Mobility Mitsubishi, Toyota, Nissan, Fuso, dan Isuzu diharapkan dapat mendukung posisi Indonesia sebagai tuan rumah G20 2022 yang akan dihelat di Bali pada November nanti.

“Keikutsertaan dalam kolaborasi ini menandai capaian baru dukungan Mitsubishi Motors kepada Pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi pemanfaatan ekosistem kendaraan listrik,” kata President Director PT MMKSI Naoya Nakamura, Jumat (27/5).

Mitsubishi dan empat merek mobil Jepang tersebut akan mengembangkan mobil listrik baterai atau Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hydrogen fuel cell electric vehicle (FCEV), serta Hybrid Electric Vehicle (HEV).

Dalam kolaborasi ini, setiap merek akan menyediakan mobil listrik unggulan sekaligus membuat formasi mobil listrik, baik mobil penumpang maupun mobil niaga.

Mobil penumpang akan digunakan mendukung mobilitas di area Nusa Dua dan Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. Sedangkan mobil listrik niaga untuk mendukung logistik bisnis lokal di Bali.

Dalam kunjungan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akhir April lalu, Presiden RI Joko Widodo ingin meningkatkan kerjasama bilateral, termasuk di sektor otomotif.

PM Kishida ingin mencari solusi agar Indonesia bisa mencapai target netral karbonn. “Kami percaya proyek ini akan dapat berkontribusi ke arah tersebut,” ujarnya.

Seperti yang diketahui, untuk memenuhi komitmen pengurangan emisi CO2, atau Greenhouse Gas Emissions (GSG) sebanyak 29% pada 2030, Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai kebijakan, termasuk akselerasi untuk memopulerkan kendaraan listrik dan mengembangkan industri. Pengembangan ekosistem memerlukan keterlibatan dari para stakeholder termasuk industri otomotif, manufaktur baterai, dan konsumen.

Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) merupakan solusi Mitsubishi Motors atas tantangan yang muncul untuk penggunaan model EV, antara lain: jarak tempuh dan infrastruktur pengisian daya, guna memenuhi ekspektasi yang lebih luas. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengkombinasikan teknologi hybrid, dengan teknologi EV yang sangat ramah lingkungan, yang telah dikembangkan Mitsubishi Motors secara berkelanjutan. (rel/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/