JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah terus mengupayakan penyediaan pasokan perumahan dengan mempermudah perizinan kepada para pengembang. Di sisi lain, untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk terus berupaya memenuhi kebutuhan nasabah KPR (kredit pemilkan rumah) seiring fokus bisnis perseroan pada penyediaan perumahan bagi masyarakat Indonesia.
Direktur Utama Bank BTN, Pahala N. Mansury mengatakan BTN terus berupaya memenuhi kebutuhan pembiayaan rumah guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan kebutuhan perumahaan.
“Setidaknya hingga kini lebih dari Rp 195 triliun KPR yang telah disalurkan BTN, sekitar Rp 111 triliun lewat KPR bersubsidi dan sisanya KPR non subsisi. Ini bukti bahwa BTN fokus pada penyediaan perumahan bagi masyarakat Indonesia,” kata Pahala dalam keterangannya di di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/2).
Menurut Pahala, kepemilikan rumah merupakan salah satu bentuk dari masyarakat agar bisa memiliki aset yang peningkatan nilainya di masa datang bisa berlipat-lipat.
“Kita berharap masyarakat terus diedukasi, didorong bahwa pendapatan yang mereka miliki bukan hanya digunakan untuk kebutuhan konsumstif saja, namun betul-betul bisa diinvestasikan, bisa juga ditabung dan sebagian juga untuk bisa memiliki aset yang nilainya berlipat-lipat di masa datang,” ujarnya.
Sebagai bank yang pangsa pasarnya di atas 90 persen untuk perumahan bersubsidi, BTN juga turut memastikan kualitas pengembang atau developer agar para pengguna yang menggunakan rumah subsidi yang dibiayai perseroan betul-betul bisa memberikan manfaat yang baik dan optimal.
“Kita berharap developer yang memperoleh pendanaan dari Bank BTN betul-betul berkinerja baik, NPLnya juga rendah dan juga kualitas bangunan atau huniannya baik serta fasilitas umumnya menunjang, sehingga memberikan manfaat yang optimal bagi para warganya,” tegas Pahala.
Perseroan pun tetap berkomitmen menjadi mitra pemerintah dalam program sejuta rumah dengan membuat bisnis yang inovatif dengan mengoptimalkan big data analytic sehingga kekuatan BTN di KPR bisa ikut mendorong pertumbuhan dana murah, transaksi dan free based income. (jpc/ram)