26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Disnaker dan Disdik Sumut Didorong Ciptakan Program Milenial Job Centre

kUNKER: Wakil Ketua Komisi E DPRD Sumut, Hendra Cipta bersama jajaran saat kunker ke Pemprov Jatim dalam rangka mencari terobosan penciptaan lapangan kerja di Sumut, pada pekan lalu.
kUNKER: Wakil Ketua Komisi E DPRD Sumut, Hendra Cipta bersama jajaran saat kunker ke Pemprov Jatim dalam rangka mencari terobosan penciptaan lapangan kerja di Sumut, pada pekan lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Pendidikan Sumatera Utara didorong menciptakan program Milenial Job Centre di Sumut ke depan. Sasaran utama dari program ini, untuk anak-anak muda kreatif dibidang teknologi dalam menghadapi tantangan pada era revolusi 4.0.

Wakil Ketua Komisi E DPRD Sumut, Hendra Cipta mengatakan, ide ini lahir setelah pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur pekan lalu. Menyerap aspirasi dari pemerintah setempat, program ini bertujuan untuk memfasilitasi semua potensi anak-anak muda untuk bisa disalurkan ke dunia industri bukan sebagai pekerja tetap melainkan freelance.

“Orang-orang kreatif ini umumnya tidak mau jadi pekerja tetap tetapi freelance. Misalnya ada anak-anak yang pintar membuat desain grafis, bisa diakomodir pemprov-nya ke dunia industri membuat packaging sebuah produk ataupun promosinya. Jadi anak-anak muda kreatif ini yang ditawarkan Pemprov Jatim ke dunia industri,” katanya kepada Sumut Pos, Minggu (1/3).

Adapun organisasi perangkat daerah (OPD) pendukung program itu, sebut Hendra, yakni Disnaker, Biro Perekonomian dan Dinas Pendidikan. Meski baru berjalan setahun, program tersebut diakui pihaknya terbilang sukses dalam mengakomodir potensi para anak muda di Jatim.

“Di Sumut sangat bisa program ini kita adopsi. Sumut punya potensi anak-anak muda yang tak kalah hebat dari Jatim. Hanya saja kadang-kadang kaum milenial kita kurang fasilitas dari pemerintah setempat,” katanya.

Terlebih, sambung politisi Partai Amanat Nasional ini, anak-anak yang direkrut nantinya berasal dari lulusan informatika teknologi. “Sumut ada banyak perguruan tinggi dibidang IT. Hal ini tentu sangat membantu mereka yang punya keahlian untuk mendapat kesempatan kerja dan karir,” katanya.

Karenanya Komisi E DPRD Sumut siap mendorong Pemprovsu melalui Disnaker, Disdik dan Biro Perekonomian memelajari dan mengkaji detil program Milenial Job Centre seperti di Jatim. Sebab selama ini, para kaum milenial dianggap mencari sendiri peluang kerja baik saat masih duduk di bangku perkuliahan ataupun setelah lulus.

“Walaupun program ini tidak ada feedback PAD ke pemerintah, namun setidaknya dapat mengurangi angka pengangguran di Sumut. Untuk itu kami akan dorong Disnaker dan Disdik, agar bagaimana terobosan seperti bisa kita terapkan di Sumut. Supaya potensi generasi muda kita dapat tertampung, terkhusus yang bergerak dibidang IT. Lebih lanjut kita siap berdiskusi dengan eksekutif,” tutupnya. (prn/ram)

kUNKER: Wakil Ketua Komisi E DPRD Sumut, Hendra Cipta bersama jajaran saat kunker ke Pemprov Jatim dalam rangka mencari terobosan penciptaan lapangan kerja di Sumut, pada pekan lalu.
kUNKER: Wakil Ketua Komisi E DPRD Sumut, Hendra Cipta bersama jajaran saat kunker ke Pemprov Jatim dalam rangka mencari terobosan penciptaan lapangan kerja di Sumut, pada pekan lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Pendidikan Sumatera Utara didorong menciptakan program Milenial Job Centre di Sumut ke depan. Sasaran utama dari program ini, untuk anak-anak muda kreatif dibidang teknologi dalam menghadapi tantangan pada era revolusi 4.0.

Wakil Ketua Komisi E DPRD Sumut, Hendra Cipta mengatakan, ide ini lahir setelah pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur pekan lalu. Menyerap aspirasi dari pemerintah setempat, program ini bertujuan untuk memfasilitasi semua potensi anak-anak muda untuk bisa disalurkan ke dunia industri bukan sebagai pekerja tetap melainkan freelance.

“Orang-orang kreatif ini umumnya tidak mau jadi pekerja tetap tetapi freelance. Misalnya ada anak-anak yang pintar membuat desain grafis, bisa diakomodir pemprov-nya ke dunia industri membuat packaging sebuah produk ataupun promosinya. Jadi anak-anak muda kreatif ini yang ditawarkan Pemprov Jatim ke dunia industri,” katanya kepada Sumut Pos, Minggu (1/3).

Adapun organisasi perangkat daerah (OPD) pendukung program itu, sebut Hendra, yakni Disnaker, Biro Perekonomian dan Dinas Pendidikan. Meski baru berjalan setahun, program tersebut diakui pihaknya terbilang sukses dalam mengakomodir potensi para anak muda di Jatim.

“Di Sumut sangat bisa program ini kita adopsi. Sumut punya potensi anak-anak muda yang tak kalah hebat dari Jatim. Hanya saja kadang-kadang kaum milenial kita kurang fasilitas dari pemerintah setempat,” katanya.

Terlebih, sambung politisi Partai Amanat Nasional ini, anak-anak yang direkrut nantinya berasal dari lulusan informatika teknologi. “Sumut ada banyak perguruan tinggi dibidang IT. Hal ini tentu sangat membantu mereka yang punya keahlian untuk mendapat kesempatan kerja dan karir,” katanya.

Karenanya Komisi E DPRD Sumut siap mendorong Pemprovsu melalui Disnaker, Disdik dan Biro Perekonomian memelajari dan mengkaji detil program Milenial Job Centre seperti di Jatim. Sebab selama ini, para kaum milenial dianggap mencari sendiri peluang kerja baik saat masih duduk di bangku perkuliahan ataupun setelah lulus.

“Walaupun program ini tidak ada feedback PAD ke pemerintah, namun setidaknya dapat mengurangi angka pengangguran di Sumut. Untuk itu kami akan dorong Disnaker dan Disdik, agar bagaimana terobosan seperti bisa kita terapkan di Sumut. Supaya potensi generasi muda kita dapat tertampung, terkhusus yang bergerak dibidang IT. Lebih lanjut kita siap berdiskusi dengan eksekutif,” tutupnya. (prn/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/