32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Pertumbuhan Ekonomi Sumut Tingkat I Nasional

MEDAN- Pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan, dan diperkirakan pada tahun 2011 ini akan mencapai angka 6,6 persen. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) juga mengalami peningkatan, baik dalam ekonomi maupun dalam inflasi.

“Ini merupakan prospek yang bagus, menurut saya pertumbuhan ekonomi nasional untuk tahun ini dapat mencapai 6,6 persen. Sedangkan untuk 2012 bisa mencapai angka 6,7 persen,” ujar Kepala Biro Riset Ekonomi, Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Iskandar Simorangkir dalam seminar Perkembangan Terkini, Tantangan dan Prospek ekonomi Indonesia di Hotel Aston Medan, Kamis (28/7) lalu.

Iskandar menyatakan, secara komponen, pertumbuhan ekonomi ini akan paling tinggi disumbangkan dari konsumsi rumah tangga swasta, selain itu juga investasi asing yang akan masuk ke Indonesia juga dianggap sebagai salah satu peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Nantinya, ketika akan adanya rating, jadi investor asing tidak hanya berinves jangka pendek, seperti di SUN, SBN dan lainnya, jadi investor berinves dalam jangka panjang,” ujar nya.

Rating merupakan pencapaian dari kinerja ekonomi Indonesia, atau masyarakat internasional yang akan menilai. “Faktor yang biasa dilihat, karena stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi bagus dan inflasi rendah, hal inilah yang akan membuat investor asing akan percaya untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” ujar Iskandar.

Sedangkan ekspor impor tetap menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi ini, karena harga komoditi ekspor Indonesia akan naik di harga pasar Internasional. “Walaupun ada penguatan nilai tukar, tidak akan berdampak pada harga ekspor impor, karena produk ekspor Indonesia masih diminati pasar internasional,” lanjutnya.

Dari sektoral komunikasi dan pengangkutan akan tetap berada pada posisi utama dalam menyumbangkan pertumbuhan ekonomi nasional. “Secara sektoral, penyumbang utama tetap pada komunikasi, karena kebutuhan masyarakat di sambung dengan masuknya investor asing akan menjadikan komunikasi sangat penting,” ujarnya.

Sedangkan pengangkutan akan membawa dampak positif pada sektor lain. Karena itu, sektor Pengangkutan harus dapat diperhatikan dengan seksama, mengingat sektor ini masih banyak kekurangannya.

Sementara itu, Sumatera Utara tetap akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang bagus, bahkan pertumbuhan ini bisa mencapai posisi 1 secara nasional. “Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi akan berada posisi 1,” ujar Pengamat Ekonomi Sumut Jonni Manurung. Dia juga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Sumut tidak berbeda faktor pendukungnya secara nasional.

Walaupun pertumbuhan ekonomi Sumut berada di atas rata-rata nasional, tetapi inflasi Sumut juga cukup tinggi, dan karena hal inilah maka penduduk Sumut belum dapat menikmati hidup dan gaji yang layak. “Yang saya ketahui, inflasi sumut berasal dari makanan, seperti beras, cabe dan lainnya. Jadi sangat sulit bagi masyarakat untuk dapat hidup layak,” timpal Iskandar.

Iskandar menegaskan, salah satu usaha yang harus dilakukan Sumut dalam memperkecil inflansi dapat dilakukan dengan memperbaiki distributor barang.
“Yang saya dengar, jalanan Sumut sangat jelek dan hal ini akan menggangu dan menghambat distributor barang. Dan hal inilah yang akan membuat inflasi,” tegasnya.(mag-9)

MEDAN- Pertumbuhan ekonomi terus mengalami peningkatan, dan diperkirakan pada tahun 2011 ini akan mencapai angka 6,6 persen. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) juga mengalami peningkatan, baik dalam ekonomi maupun dalam inflasi.

“Ini merupakan prospek yang bagus, menurut saya pertumbuhan ekonomi nasional untuk tahun ini dapat mencapai 6,6 persen. Sedangkan untuk 2012 bisa mencapai angka 6,7 persen,” ujar Kepala Biro Riset Ekonomi, Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Iskandar Simorangkir dalam seminar Perkembangan Terkini, Tantangan dan Prospek ekonomi Indonesia di Hotel Aston Medan, Kamis (28/7) lalu.

Iskandar menyatakan, secara komponen, pertumbuhan ekonomi ini akan paling tinggi disumbangkan dari konsumsi rumah tangga swasta, selain itu juga investasi asing yang akan masuk ke Indonesia juga dianggap sebagai salah satu peningkatan pertumbuhan ekonomi.
“Nantinya, ketika akan adanya rating, jadi investor asing tidak hanya berinves jangka pendek, seperti di SUN, SBN dan lainnya, jadi investor berinves dalam jangka panjang,” ujar nya.

Rating merupakan pencapaian dari kinerja ekonomi Indonesia, atau masyarakat internasional yang akan menilai. “Faktor yang biasa dilihat, karena stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi bagus dan inflasi rendah, hal inilah yang akan membuat investor asing akan percaya untuk menanamkan modalnya di Indonesia,” ujar Iskandar.

Sedangkan ekspor impor tetap menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi ini, karena harga komoditi ekspor Indonesia akan naik di harga pasar Internasional. “Walaupun ada penguatan nilai tukar, tidak akan berdampak pada harga ekspor impor, karena produk ekspor Indonesia masih diminati pasar internasional,” lanjutnya.

Dari sektoral komunikasi dan pengangkutan akan tetap berada pada posisi utama dalam menyumbangkan pertumbuhan ekonomi nasional. “Secara sektoral, penyumbang utama tetap pada komunikasi, karena kebutuhan masyarakat di sambung dengan masuknya investor asing akan menjadikan komunikasi sangat penting,” ujarnya.

Sedangkan pengangkutan akan membawa dampak positif pada sektor lain. Karena itu, sektor Pengangkutan harus dapat diperhatikan dengan seksama, mengingat sektor ini masih banyak kekurangannya.

Sementara itu, Sumatera Utara tetap akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang bagus, bahkan pertumbuhan ini bisa mencapai posisi 1 secara nasional. “Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi akan berada posisi 1,” ujar Pengamat Ekonomi Sumut Jonni Manurung. Dia juga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Sumut tidak berbeda faktor pendukungnya secara nasional.

Walaupun pertumbuhan ekonomi Sumut berada di atas rata-rata nasional, tetapi inflasi Sumut juga cukup tinggi, dan karena hal inilah maka penduduk Sumut belum dapat menikmati hidup dan gaji yang layak. “Yang saya ketahui, inflasi sumut berasal dari makanan, seperti beras, cabe dan lainnya. Jadi sangat sulit bagi masyarakat untuk dapat hidup layak,” timpal Iskandar.

Iskandar menegaskan, salah satu usaha yang harus dilakukan Sumut dalam memperkecil inflansi dapat dilakukan dengan memperbaiki distributor barang.
“Yang saya dengar, jalanan Sumut sangat jelek dan hal ini akan menggangu dan menghambat distributor barang. Dan hal inilah yang akan membuat inflasi,” tegasnya.(mag-9)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/