32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Paparan Kinerja Triwulan Ketiga, Bank Sumut Berlaba Rp521 Miliar

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jajaran Direksi PT Bank Sumut memaparkan, perseroan telah meraih laba bersih mencapai Rp521 miliar per September 2022. Laba ini meningkat 12,3 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp463 miliar. Sementara untuk target laba hingga akhir tahun, Bank Sumut menyebut angka di Rp700 miliar.

“Untuk mencapai target ini (Rp700 miliar), kami yakin mampu mengelola perubahan makro ekonomi dengan kinerja positif, baik dari kinerja penyaluran kredit serta dana pihak ketiga (DPK),” ungkap Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut Arieta Aryanti, pada Paparan Kinerja Bank Sumut Triwulan Ketiga 2022 di Lantai 3 Gedung Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol No 18 Medan, Senin (3/10).

Paparan ini juga dihadiri langsung Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan, bersama Direktur Kepatuhan Eksir, Direktur Bisnis dan Syariah Irwan, Direktur Pemasaran Hadi Sucipto, serta Sekretaris Perusahaan Iswanto Darus.

Adapun raihan laba Bank Sumut ini, ditopang oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 9,3 persen yoy menjadi Rp2,29 triliun. Dari komposisi kredit, terjadi peningkatan porsi ke sektor produktif dari 39 persen menjadi 42 persen. Kemampuan bank untuk menyalurkan kredit masih terbuka lebar hingga akhir tahun. Hal ini seiring dengan posisi loan to deposit ratio (LDR) 80,56 persen per September 2022.

“Ini seiring strategi Bank Sumut dalam meningkatkan porsi kredit produktif,” tutur Arieta.

Sementara dari segi aset, Bank Sumut melaporkan pertumbuhan 2,7 persen yoy menjadi Rp40,6 triliun, dibandingkan capaian triwulan ketiga tahun lalu, yakni Rp39,5 triliun. Selain itu, aset ini juga terdorong oleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah mencapai 90 persen dari target Rp1 triliun untuk 2022 ini.

Adapun dari sisi kinerja penghimpunan dana, Bank Sumut mengantongi DPK sebesar Rp33,38 triliun hingga September 2022, naik 1,11 persen yoy dari sebelumnya Rp33,01 triliun. Dana murah atau current account savings account (CASA), berupa tabungan, naik dari Rp10,24 triliun menjadi Rp10,74 triliun. Sementara itu, giro turun dari Rp10,3 triliun menjadi Rp9,6 triliun.

“Ini akan kami kembangkan terus, untuk memperkuat posisi funding Bank Sumut ke depan,” jelas Arieta lagi.

Dari sisi rasio keuangan, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) Bank Sumut berada di level 2,7 persen gross dan 1,45 persen net. Sementara untuk net interest margin (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), masing-masing sebesar 6,84 persen dan 75,19 persen. Untuk rasio profitabilitas, perseroan mencatat return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) berada di level 2,17 persen serta 17,38 persen. (saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jajaran Direksi PT Bank Sumut memaparkan, perseroan telah meraih laba bersih mencapai Rp521 miliar per September 2022. Laba ini meningkat 12,3 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp463 miliar. Sementara untuk target laba hingga akhir tahun, Bank Sumut menyebut angka di Rp700 miliar.

“Untuk mencapai target ini (Rp700 miliar), kami yakin mampu mengelola perubahan makro ekonomi dengan kinerja positif, baik dari kinerja penyaluran kredit serta dana pihak ketiga (DPK),” ungkap Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut Arieta Aryanti, pada Paparan Kinerja Bank Sumut Triwulan Ketiga 2022 di Lantai 3 Gedung Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol No 18 Medan, Senin (3/10).

Paparan ini juga dihadiri langsung Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan, bersama Direktur Kepatuhan Eksir, Direktur Bisnis dan Syariah Irwan, Direktur Pemasaran Hadi Sucipto, serta Sekretaris Perusahaan Iswanto Darus.

Adapun raihan laba Bank Sumut ini, ditopang oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 9,3 persen yoy menjadi Rp2,29 triliun. Dari komposisi kredit, terjadi peningkatan porsi ke sektor produktif dari 39 persen menjadi 42 persen. Kemampuan bank untuk menyalurkan kredit masih terbuka lebar hingga akhir tahun. Hal ini seiring dengan posisi loan to deposit ratio (LDR) 80,56 persen per September 2022.

“Ini seiring strategi Bank Sumut dalam meningkatkan porsi kredit produktif,” tutur Arieta.

Sementara dari segi aset, Bank Sumut melaporkan pertumbuhan 2,7 persen yoy menjadi Rp40,6 triliun, dibandingkan capaian triwulan ketiga tahun lalu, yakni Rp39,5 triliun. Selain itu, aset ini juga terdorong oleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sudah mencapai 90 persen dari target Rp1 triliun untuk 2022 ini.

Adapun dari sisi kinerja penghimpunan dana, Bank Sumut mengantongi DPK sebesar Rp33,38 triliun hingga September 2022, naik 1,11 persen yoy dari sebelumnya Rp33,01 triliun. Dana murah atau current account savings account (CASA), berupa tabungan, naik dari Rp10,24 triliun menjadi Rp10,74 triliun. Sementara itu, giro turun dari Rp10,3 triliun menjadi Rp9,6 triliun.

“Ini akan kami kembangkan terus, untuk memperkuat posisi funding Bank Sumut ke depan,” jelas Arieta lagi.

Dari sisi rasio keuangan, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) Bank Sumut berada di level 2,7 persen gross dan 1,45 persen net. Sementara untuk net interest margin (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), masing-masing sebesar 6,84 persen dan 75,19 persen. Untuk rasio profitabilitas, perseroan mencatat return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) berada di level 2,17 persen serta 17,38 persen. (saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/