30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Musim Hujan, Panen Getah Hanya 40 Persen

Getah karet
Getah karet

SUMUTPOS.CO – Musim penghujan belakangan ini menyebabkan panen petani karet kehilangan 60 persen. Sebab ketika hujan getah yang tertampung setelah dideres akan bercampur dengan air hujan, sehingga getah harus diproses lagi dengan campuran cuka untuk menghilangkan campuran air hujan pada getah.

Tansuri, seorang petani karet yang mempunyai kebun di daerah Padang Lawas mengatakan, jika tercampur hujan, maka getah yang diproduksi hanya akan mendapatkan hasil 40 kilogram  dari normalnya 100 kilogram per sekali jual. Hasil produksi  ini dari sekitar 1.000 batang  lebih tanaman karet yang produktif.

“Biasanya kalau bercampur air hujan, getahnya tidak kental. Maka, ada prosesnya lagi dengan dicampurkan cuka kemudian disaring lagi sehingga campuran airnya hilang,” ujarnya.

Jika sudah seperti ini, Tansuri akan kehilangan 60 persen omzetnya. Maka dari itu, untuk menseimbangkan pendapatan, maka Tansuri dan keluarga menanam sayuran di kebun karet miliknya yang luasnya 2 hektar lebih. Sayuran ini akan dijual ke pasar untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya dan sekaligus juga akan cukup untuk ditabung.

Tansuri menjelaskan, dia bisa menjual getah 2 kali dalam seminggu, yakni pada Kamis dan Minggu. Biasanya ketika menjual, Tansuri tidak melakukan kegiatan deres getah. Dan 5 hari lainnya lah yang digunakan untuk menderes getah.

Begitupun, Tansuri menjelaskan, jika pada situasi kemarau justru membuat produksi lebih menurun lagi. Jika kemarau panjang hasil produksi lebih menciut menghasilkan hanya 25 persen dari produksi normalnya.”Jika normalnya 100 kilogram sekali jual, maka di kemarau akan menghasilkan 25 kilogram sekali jual,”ujarnya.

Dijelaskan Tansuri, jika pada kondisi kemarau getah yang dideres hanya sedikit yang menetes. Makanya yang tertampung pada tempurung hanya seperempatnya saja.

Meski pemilik kebun, Tansuri mengatakan hanya mengerjakan aktivitas deres sendirian dibantu seorang saudaranya. Jadi hanya butuh dua orang untuk menderes 1000 batang lebih pohon karet di tanah seluas 2 hektar lebih. Aktivitas ini dilakukan mulai pagi hari hingga siang hari dan sorenya akan mengumpulkan getah dalam satu wadah.  (tri)

Getah karet
Getah karet

SUMUTPOS.CO – Musim penghujan belakangan ini menyebabkan panen petani karet kehilangan 60 persen. Sebab ketika hujan getah yang tertampung setelah dideres akan bercampur dengan air hujan, sehingga getah harus diproses lagi dengan campuran cuka untuk menghilangkan campuran air hujan pada getah.

Tansuri, seorang petani karet yang mempunyai kebun di daerah Padang Lawas mengatakan, jika tercampur hujan, maka getah yang diproduksi hanya akan mendapatkan hasil 40 kilogram  dari normalnya 100 kilogram per sekali jual. Hasil produksi  ini dari sekitar 1.000 batang  lebih tanaman karet yang produktif.

“Biasanya kalau bercampur air hujan, getahnya tidak kental. Maka, ada prosesnya lagi dengan dicampurkan cuka kemudian disaring lagi sehingga campuran airnya hilang,” ujarnya.

Jika sudah seperti ini, Tansuri akan kehilangan 60 persen omzetnya. Maka dari itu, untuk menseimbangkan pendapatan, maka Tansuri dan keluarga menanam sayuran di kebun karet miliknya yang luasnya 2 hektar lebih. Sayuran ini akan dijual ke pasar untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya dan sekaligus juga akan cukup untuk ditabung.

Tansuri menjelaskan, dia bisa menjual getah 2 kali dalam seminggu, yakni pada Kamis dan Minggu. Biasanya ketika menjual, Tansuri tidak melakukan kegiatan deres getah. Dan 5 hari lainnya lah yang digunakan untuk menderes getah.

Begitupun, Tansuri menjelaskan, jika pada situasi kemarau justru membuat produksi lebih menurun lagi. Jika kemarau panjang hasil produksi lebih menciut menghasilkan hanya 25 persen dari produksi normalnya.”Jika normalnya 100 kilogram sekali jual, maka di kemarau akan menghasilkan 25 kilogram sekali jual,”ujarnya.

Dijelaskan Tansuri, jika pada kondisi kemarau getah yang dideres hanya sedikit yang menetes. Makanya yang tertampung pada tempurung hanya seperempatnya saja.

Meski pemilik kebun, Tansuri mengatakan hanya mengerjakan aktivitas deres sendirian dibantu seorang saudaranya. Jadi hanya butuh dua orang untuk menderes 1000 batang lebih pohon karet di tanah seluas 2 hektar lebih. Aktivitas ini dilakukan mulai pagi hari hingga siang hari dan sorenya akan mengumpulkan getah dalam satu wadah.  (tri)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/