JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merilis sejumlah maskapai penerbangan, yang memiliki ekuitas negatif atau merugi. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, puluhan maskapai tersebut sudah diberikan perpanjangan waktu untuk melakukan perbaikan.
Namun hingga batas waktu yang diberikan, kondisi keuangan maskapai tersebut sampai saat ini masih merugi.
“Sudah kami kasih waktu perpanjangan hingga 31 Juli. Ekuitas negatif itu bukan modal setor. Ada modalnya, tapi ruginya lebih besar,” ujar Jonan saat jumpa pers di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (5/8).
Menurut Jonan, sebuah perusahaan perlu disehatkan keuangannya terlebih dulu. Pasalnya, hal tersebut bisa memengaruhi tingkat keselamatan di dunia penerbangan.
“Perusahaan maskapai kalau ekuitasnya negatif itu bahaya sekali, apalagi yang ruginya besar sekali. Makanya itu perlu disehatkan lebih dulu. Masa gimana bisa ada maskapai rugi sekian triliun tapi masih bisa terbang,” tandas mantan dirut KAI ini. (chi/jpnn)
Maskapai niaga berjadwal
1. PT Cardig Air
2. PT Tri MG Intra Asia
3. PT Indonesia Airasia
Maskapai niaga tidak berjadwal
1. PT Air Pasifik Utama
2. PT Ersa Eastern Aviation
3. PT Eastindo Services
4. PT Asialink Cargo Airlines
5. PT Tri MG Intra Asia
6. PT Jhonlin Air Transport
7. PT Transwisata Prima Aviation
8. PT Hevilift Aviation Indonesia
9. PT Asian One Air
10. PT Survai Udara Penas Persero
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merilis sejumlah maskapai penerbangan, yang memiliki ekuitas negatif atau merugi. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, puluhan maskapai tersebut sudah diberikan perpanjangan waktu untuk melakukan perbaikan.
Namun hingga batas waktu yang diberikan, kondisi keuangan maskapai tersebut sampai saat ini masih merugi.
“Sudah kami kasih waktu perpanjangan hingga 31 Juli. Ekuitas negatif itu bukan modal setor. Ada modalnya, tapi ruginya lebih besar,” ujar Jonan saat jumpa pers di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (5/8).
Menurut Jonan, sebuah perusahaan perlu disehatkan keuangannya terlebih dulu. Pasalnya, hal tersebut bisa memengaruhi tingkat keselamatan di dunia penerbangan.
“Perusahaan maskapai kalau ekuitasnya negatif itu bahaya sekali, apalagi yang ruginya besar sekali. Makanya itu perlu disehatkan lebih dulu. Masa gimana bisa ada maskapai rugi sekian triliun tapi masih bisa terbang,” tandas mantan dirut KAI ini. (chi/jpnn)
Maskapai niaga berjadwal
1. PT Cardig Air
2. PT Tri MG Intra Asia
3. PT Indonesia Airasia
Maskapai niaga tidak berjadwal
1. PT Air Pasifik Utama
2. PT Ersa Eastern Aviation
3. PT Eastindo Services
4. PT Asialink Cargo Airlines
5. PT Tri MG Intra Asia
6. PT Jhonlin Air Transport
7. PT Transwisata Prima Aviation
8. PT Hevilift Aviation Indonesia
9. PT Asian One Air
10. PT Survai Udara Penas Persero