25.6 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Warkop Segi, Sumber Kreativitas Bagi Semua Kalangan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warung kopi (Warkop) selalu identik dengan ngopi dan ngobrol. Namun, di Warkop Segi yang beralamat di Jalana Raya Al Falah Nomor 39, Glugur Darat, para pelanggan tidak hanya sekadar mampir minum kopi, tapi juga bisa menggali kreativitasnya.

Muhammad Jefry, pemilik Warung Segi berkeinginan, warkop yang dikelolanya harus dapat memberikan inspirasi dan kreativitas bagi semua pelanggan yang datang. “Jadi kami ingin mengubah mindset, kalau ke warkop itu hanya ngopi dan ngobrol. Makanya kami menyiapkan alat podcast agar para pelanggan dapat mengekspresikan dirinya seperti bermain musik atau berbagi cerita tentang keahlian yang mereka miliki,” kata Jefry kepada SumutPos.co, Sabtu (4/9).

Disebutnya, beberapa waktu lalu pemain timnas sepakbola Indonesia, Virza Andika, pernah mampir ke warkopnya dan berbagi cerita kepada para palanggan melalui media podcast. “Bang Dahnil Anzar Simanjuntak juga pernah berbagi cerita di podcast kami,” bebernya.

Selain itu, kata Jefry, mereka juga memanjakan pelanggan dengan menyediakan sejumlah buku, sehingga pelanggan dapat menyalurkan hobi membacanya. “Kami ingin para pelanggan merasa nyaman. Sembari minum kopi, mereka juga bisa membaca buku-buku yang kami sediakan. Ada buku hukum, sejarah dan lainnya. Intinya kami ingin pelanggan yang datang tidak hanya mampir minum kopi, tapi juga bisa menggali kreativitasnya,” ungkapnya.
 
Lalu, bagaimana dengan kopi yang disediakan? Menurut Jefry, ada aneka jenis kopi yang disediakan. Seperti kopi susu panas (Kopasus), Manual brew V60 origin Garut, arabika tubruk, coklat panas dan lainnya. Mereka juga menyediakan berbagai macam makanan seperti mie instan rebus dan roti bakar.

“Untuk kopi, kami memakai kopi dari Jawa Barat, tepatnya kopi dari Garut dan Malabar. Meski begitu, ada juga kopi dari Sipirok. Mengapa kami memakai kopi dari Garut bukan dari Aceh seperti kebanyakan warkop di Medan, karena kami ingin membuka pola pikir konsumen bahwa nusantara memiliki banyak  kopi enak dan berkualitas selain kopi Aceh,” ungkapnya.

Soal harga, sebut Jefry, para pelanggan tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Karena harga yang diberikan cukup terjangkau, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp20 ribu. “Kami buka mulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB,” pungkasnya. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Warung kopi (Warkop) selalu identik dengan ngopi dan ngobrol. Namun, di Warkop Segi yang beralamat di Jalana Raya Al Falah Nomor 39, Glugur Darat, para pelanggan tidak hanya sekadar mampir minum kopi, tapi juga bisa menggali kreativitasnya.

Muhammad Jefry, pemilik Warung Segi berkeinginan, warkop yang dikelolanya harus dapat memberikan inspirasi dan kreativitas bagi semua pelanggan yang datang. “Jadi kami ingin mengubah mindset, kalau ke warkop itu hanya ngopi dan ngobrol. Makanya kami menyiapkan alat podcast agar para pelanggan dapat mengekspresikan dirinya seperti bermain musik atau berbagi cerita tentang keahlian yang mereka miliki,” kata Jefry kepada SumutPos.co, Sabtu (4/9).

Disebutnya, beberapa waktu lalu pemain timnas sepakbola Indonesia, Virza Andika, pernah mampir ke warkopnya dan berbagi cerita kepada para palanggan melalui media podcast. “Bang Dahnil Anzar Simanjuntak juga pernah berbagi cerita di podcast kami,” bebernya.

Selain itu, kata Jefry, mereka juga memanjakan pelanggan dengan menyediakan sejumlah buku, sehingga pelanggan dapat menyalurkan hobi membacanya. “Kami ingin para pelanggan merasa nyaman. Sembari minum kopi, mereka juga bisa membaca buku-buku yang kami sediakan. Ada buku hukum, sejarah dan lainnya. Intinya kami ingin pelanggan yang datang tidak hanya mampir minum kopi, tapi juga bisa menggali kreativitasnya,” ungkapnya.
 
Lalu, bagaimana dengan kopi yang disediakan? Menurut Jefry, ada aneka jenis kopi yang disediakan. Seperti kopi susu panas (Kopasus), Manual brew V60 origin Garut, arabika tubruk, coklat panas dan lainnya. Mereka juga menyediakan berbagai macam makanan seperti mie instan rebus dan roti bakar.

“Untuk kopi, kami memakai kopi dari Jawa Barat, tepatnya kopi dari Garut dan Malabar. Meski begitu, ada juga kopi dari Sipirok. Mengapa kami memakai kopi dari Garut bukan dari Aceh seperti kebanyakan warkop di Medan, karena kami ingin membuka pola pikir konsumen bahwa nusantara memiliki banyak  kopi enak dan berkualitas selain kopi Aceh,” ungkapnya.

Soal harga, sebut Jefry, para pelanggan tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Karena harga yang diberikan cukup terjangkau, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp20 ribu. “Kami buka mulai pukul 11.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB,” pungkasnya. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/