DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Tabrakan pesawat Batik Air dan Transnusa di landasan pacu Bandara Halim Perdanakusuma, Senin (4/4) malam, berimbas pada penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), Selasa (5/4) pagi. Pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 143 rute Medan-Jakarta mengalami delay hingga 6 jam. Akibatnya, seratusan penumpang terlantar di depan pintu keberangkatan 9.
Salah satu penumpang, Dewi Asdia Tuti mengatakan delay berkepanjangan itu diakibatkan adanya latihan militer di Bandara Halim Perdanakusuma. Menurut dia, beberapa diantara penumpang Citilink dialihkan ke Garuda Indonesia untuk berangkat ke Bandara Halim Perdanakusuma.
“Kami harusnya berangkat jam 11 siang. Terus delay yang kemudian diberitahu akan berangkat jam 14.50 WIB. Tapi tetap juga tidak berangkat (di jam 14.50 WIB),” kata Dewi, Selasa (5/4) sore. Menurut dia, tiga kali pemberitahuan keberangkatan yang diumumkan oleh maskapai Citilink, tak terealisasi. Hingga akhirnya mereka bertolak ke Bandara Halimperdana Kusuma dari KNIA pukul 17.50 WIB. “Sebagian sudah berangkat naik Garuda,” sebut Dewi.
Manager Airport Duty KNIA, Indra Lubis membenarkan adanya penumpukan penumpang Citilink di pintu keberangkatan 9. “Alasannya karena di Halim ada noterm pemberitahuan kepada pihak bandara lain kalau ada penutupan. Karena disana ada kegiatan,” kata Indra. Sayangnya, Indra tak menjelaskan rinci kegiatan yang dimaksud di Bandara Halim Perdanakusuma. Pun, menurutnya, penumpang Citilink yang terlantar telah diberangkatkan.
Indra Lubis juga membenarkan, beberapa diantara penumpang Citilink dialihkan ke Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 183. Ditanya berapa jumlah penumpang yang dialihkan ke maskapai plat merah itu, Indra tak mengetahui persis. Pasalnya, pihak maskapai Citilink yang menghandle penerbangan tersebut tak koperatif terhadap pengelola KNIA, yakni PT Angkasa Pura II Cabang Kualanamu.
“Mereka ada protes ke Citilink yang di gate (pintu keberangkatan, red) 9. Terkait penumpang, sudah saya tanya kepada maskapai. Mereka bilang masih di cek,” sebut Indra. Sejauh ini katanya, hanya penumpang maskapai Citilink yang mengalami delay berkepanjangan tersebut. “Untuk (maskapai) yang lain belum tahu,” tambahnya.