JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Indonesia akan menjadi tuan rumah pada 24th The Eastern Regional Organisation for Planning and Housing (Earoph) World Congres pada tanggal 10-13 Agustus 2014. Dalam kongres itu nantinya akan dibahas kondisi kota-kota di dunia. Sebagai tuan rumah Indonesia berkesempatan menyampaikan perkembangan kota dan tantangan ke depan.
Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia Bernardus Djonoputro mengatakan banyak tantangan dalam perkembangan kota di tahun-tahun ke depan. Menurut dia kawasan perkotaan di wilayah Asia Pasifik merupakan wilayah yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi di dunia. Fakta ini diikuti oleh berbagai persoalan perkotaan yang muncul di kawasan tersebut seperti kemiskinan, kawasan kumuh, kualitas infrastruktur dan lain sebagainya. “Ternasuk Indonesia,” jelasnya.
Menurut Djonoputro, kegiatan itu penting sebagai wahana memberikan peluang kepada para pemimpin kota untuk saling bertukar pengalaman sangat penting. Harapnnya dari konferensi ini akan muncul gagasan-gagasan segar, baik tingkat konseptual maupun praktis, tentang pengelolaan kota yang berbasis teknologi dan berketahanan.
Dia mengatakan hampir 50% penduduk kota Indonesia merasa bahwa kota nya tidak nyaman dihuni. Hal ini di tidak berubah banyak dalam 5 tahun terakhir. Forum di tahun 2014 akan melihat kembali kondisi ini, dan diharapkan menjadi referensi bagi para Walikota dalam menyusun prioritas programnya ke depan.
Ada beberapa kota yang kini perkembangannya sangat pesat. Dia mencontohkan Surabaya, Bandung, Denpasar, Yogyakarta, Manado dan Makasar. Menurut Djonoputro dari kelima kota itu Surabaya merupakan kota paling nyaman. Nilanya di mencapai 56,38 persen. Atau diatas kenyamanan rata-rata di Indonesia yakni 54,36 persen. “Itu disebabkan walikota Surabaya Tri Rismaharini sangat konsen membenahi kotanya.
Dia mengatakan kebijakan Risma sangat diterima oleh warganya. (jp)