29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tebingtinggi Langka, Harga di Medan Utara Turun

Persediaan Ikan Pasca Tahun Baru

TEBINGTINGGI- Masyarakat Kota Tebingtinggi harus bersabar untuk mengonsumsi ikan laut. Pasalnya selain susah diperoleh, harganya juga melambung dari hari biasanya.

Pantauan wartawan koran ini, Minggu (6/1) di empat Pasar tradisional yang ada seperti Pasar Tradisional Gambir, Pasar Inpres, Pasar Senangin dan Pasar Sakti, pasokan ikan dari agen tidak ada dan kebanyakan warga masyarakat beralih membeli telur ayam untuk mengganti ikan laut tersebut.
“Tidak ada pasokan ikan masuk ke Kota Tebingtinggi dari pemasok (agen),terutama dari Sibolga, Pagurawan dan Sialang Buah. Katanya faktor penyebab angin kencang sehingga nelayan tidak melaut,” ungkap Tugo (38) pedagang ikan yang mangkal di Pasar Gambir.

Lain penjelasan dari Mak Butet (50) kelangkaan ikan laut membuat harga sejumlah ikan lainnya mengalami kenaikan harga, seperti ikan tongkol sebelumnya harga eceran Rp16 ribu per kg kini mencapai Rp25 ribu per kg. Ikan kelotok (ikan dencis) sebelumnya harga Rp17 ribu menjadi Rp25 ribu per kg dan ikan mayong sebelumnya Rp18 ribu menjadi Rp27 ribu perkg.

“Pedagang hanya menjual tiga jenis ikan laut saja, jenis ikan lainya masih langka dan belum ada dikirim dari pemasok,” ungkap Mak Butet.
Masih menurut Mak Butet, selain ikan laut yang langka serta mengalami kenaikan harga, ikan tawar juga ikut naik, seperti ikan emas sebelumnya Rp25 ribu per kg menjadi Rp35 per kg, ikan lele sebelumnya Rp13 ribu menjadi Rp18 ribu per kg dan ikan nila biasa Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu per kg.
“Untuk menetralkan harga ikan laut, diharapkan para pemasok dari luar kota bisa masuk ke Kota Tebingtinggi,”jelasnya.

Bukan itu saja, harga kebutuhan pokok seperti sayur mayur juga mengalami kenaikan serta langka dipasaran usai perayaan Natal dan Tahun Baru. Harga cabai merah sebelumnya Rp12 ribu menjadi Rp34 perkg,Tomat biasa Rp3 ribu menjadi Rp6 ribu per kg, bawang merah, bawang putih juga mengalami kenaikan juga hingga 40 persen. Untuk jenis sayur kangkung, bayam, kacang panjang perikatnya rata-rata naik Rp1.000 perikat menjadi Rp2.500 dan sayuran kol dan sawi mengalami kenaikan Rp1.500 perkg menjadi Rp5.000 perkg, begitu juga dengan wortel harga melambung tinggi menembus level harga Rp10 ribu perkg.

Untuk jenis kebutuhan sembako seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir dan lainnya tidak mengalami kenaikan dan masih dilevel harga pasar biasa. Faktor penyebab langka dan naiknya harga sayur, menurut sejumlah pedagang dikarenakan pasokan agen dari Pemantang Siantar, Merek dan Berastagi berkurang. “Kata mereka disana musim hujan dan habis perayaan libur Tahun Baru, jadi petani belum memetik hasil panennya,”terang pedagang.

Salah seorang pembeli, Sumiaty (40) harus mengurungkan niat untuk membeli ikan laut di pasar tradisional, selain harganya mahal ikan yang dijual para pedagang kelihatan sudah lama. “Pandai-pandai membagi uang, niat membeli ikan laut dibatalkan dan hanya membeli telur ayam untuk komsumsi lauk pauk. Parahnya, ikan laut yang dijual pedagang tidak segar lagi,”jelasnya.

Dari Belawan, harga ikan laut di Medan Utara, Minggu (6/1) kemarin, mulai melemah. Bila sebelumnya dipasaran harga ikan gembung kasar dibanderol Rp32 ribu per kilogram, kini mulai turun dikisaran harga Rp30 ribu per kg, ikan tongkol dari Rp28 ribu
per kg, turun Rp25 per kg, dan ikan kakap sebelumnya Rp45 ribu turun menjadi Rp40 ribu per kg.

Melemahnya harga ikan dari sebelumnya itu terjadi, menyusul pasokan ikan hasil tangkapan nelayan selama melaut, mulai terlihat kembali membanjiri tangkahan dan gudang di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB).

“Baru hari ini pasokan ikan tangkapan kapal nelayan mulai banyak, setelah sebelumnya sempat terjadi perubahan musim terang bulan pada akhir tahun lalu,” ujar Ahwat (54) salah seorang pengusaha kapal ikan di Belawan.

Sejumlah pedagang ikan di Medan Utara seperti di Pasar Tradisional Martubung Kecamatan Medan Labuhan, juga mengaku mulai melemahnya harga jual ikan laut. Berangusur surutnya’ harga ikan tersebut menurut pedagang dikarenakan nelayan sudah mulai beraktivitas, setelah sempat libur pada saat terjadi perubahan musim.(mag-3/mag-17)

Persediaan Ikan Pasca Tahun Baru

TEBINGTINGGI- Masyarakat Kota Tebingtinggi harus bersabar untuk mengonsumsi ikan laut. Pasalnya selain susah diperoleh, harganya juga melambung dari hari biasanya.

Pantauan wartawan koran ini, Minggu (6/1) di empat Pasar tradisional yang ada seperti Pasar Tradisional Gambir, Pasar Inpres, Pasar Senangin dan Pasar Sakti, pasokan ikan dari agen tidak ada dan kebanyakan warga masyarakat beralih membeli telur ayam untuk mengganti ikan laut tersebut.
“Tidak ada pasokan ikan masuk ke Kota Tebingtinggi dari pemasok (agen),terutama dari Sibolga, Pagurawan dan Sialang Buah. Katanya faktor penyebab angin kencang sehingga nelayan tidak melaut,” ungkap Tugo (38) pedagang ikan yang mangkal di Pasar Gambir.

Lain penjelasan dari Mak Butet (50) kelangkaan ikan laut membuat harga sejumlah ikan lainnya mengalami kenaikan harga, seperti ikan tongkol sebelumnya harga eceran Rp16 ribu per kg kini mencapai Rp25 ribu per kg. Ikan kelotok (ikan dencis) sebelumnya harga Rp17 ribu menjadi Rp25 ribu per kg dan ikan mayong sebelumnya Rp18 ribu menjadi Rp27 ribu perkg.

“Pedagang hanya menjual tiga jenis ikan laut saja, jenis ikan lainya masih langka dan belum ada dikirim dari pemasok,” ungkap Mak Butet.
Masih menurut Mak Butet, selain ikan laut yang langka serta mengalami kenaikan harga, ikan tawar juga ikut naik, seperti ikan emas sebelumnya Rp25 ribu per kg menjadi Rp35 per kg, ikan lele sebelumnya Rp13 ribu menjadi Rp18 ribu per kg dan ikan nila biasa Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu per kg.
“Untuk menetralkan harga ikan laut, diharapkan para pemasok dari luar kota bisa masuk ke Kota Tebingtinggi,”jelasnya.

Bukan itu saja, harga kebutuhan pokok seperti sayur mayur juga mengalami kenaikan serta langka dipasaran usai perayaan Natal dan Tahun Baru. Harga cabai merah sebelumnya Rp12 ribu menjadi Rp34 perkg,Tomat biasa Rp3 ribu menjadi Rp6 ribu per kg, bawang merah, bawang putih juga mengalami kenaikan juga hingga 40 persen. Untuk jenis sayur kangkung, bayam, kacang panjang perikatnya rata-rata naik Rp1.000 perikat menjadi Rp2.500 dan sayuran kol dan sawi mengalami kenaikan Rp1.500 perkg menjadi Rp5.000 perkg, begitu juga dengan wortel harga melambung tinggi menembus level harga Rp10 ribu perkg.

Untuk jenis kebutuhan sembako seperti beras, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir dan lainnya tidak mengalami kenaikan dan masih dilevel harga pasar biasa. Faktor penyebab langka dan naiknya harga sayur, menurut sejumlah pedagang dikarenakan pasokan agen dari Pemantang Siantar, Merek dan Berastagi berkurang. “Kata mereka disana musim hujan dan habis perayaan libur Tahun Baru, jadi petani belum memetik hasil panennya,”terang pedagang.

Salah seorang pembeli, Sumiaty (40) harus mengurungkan niat untuk membeli ikan laut di pasar tradisional, selain harganya mahal ikan yang dijual para pedagang kelihatan sudah lama. “Pandai-pandai membagi uang, niat membeli ikan laut dibatalkan dan hanya membeli telur ayam untuk komsumsi lauk pauk. Parahnya, ikan laut yang dijual pedagang tidak segar lagi,”jelasnya.

Dari Belawan, harga ikan laut di Medan Utara, Minggu (6/1) kemarin, mulai melemah. Bila sebelumnya dipasaran harga ikan gembung kasar dibanderol Rp32 ribu per kilogram, kini mulai turun dikisaran harga Rp30 ribu per kg, ikan tongkol dari Rp28 ribu
per kg, turun Rp25 per kg, dan ikan kakap sebelumnya Rp45 ribu turun menjadi Rp40 ribu per kg.

Melemahnya harga ikan dari sebelumnya itu terjadi, menyusul pasokan ikan hasil tangkapan nelayan selama melaut, mulai terlihat kembali membanjiri tangkahan dan gudang di Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB).

“Baru hari ini pasokan ikan tangkapan kapal nelayan mulai banyak, setelah sebelumnya sempat terjadi perubahan musim terang bulan pada akhir tahun lalu,” ujar Ahwat (54) salah seorang pengusaha kapal ikan di Belawan.

Sejumlah pedagang ikan di Medan Utara seperti di Pasar Tradisional Martubung Kecamatan Medan Labuhan, juga mengaku mulai melemahnya harga jual ikan laut. Berangusur surutnya’ harga ikan tersebut menurut pedagang dikarenakan nelayan sudah mulai beraktivitas, setelah sempat libur pada saat terjadi perubahan musim.(mag-3/mag-17)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/