28 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Dampak Ketegangan di Timur Tengah, Rupiah Kembali Melemah

UANG: Karyawan BRI Syariah saa menyiapkan uang untuk nasabah di Medan, beberapa waktu lalu.
UANG: Karyawan BRI Syariah saa menyiapkan uang untuk nasabah di Medan, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (6/1) sore, ditutup melemah, dipicu peningkatan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Rupiah turun 14 poin atau 0,1 persen menjadi di level Rp 13.944 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp 13.930 per dolar AS.

“Rupiah melemah terhadap dolar AS mengikuti sentimen negatif akibat kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan pecah perang di Timur Tengah setelah AS menewaskan jenderal berpengaruh Iran,” kata Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.

Kendati demikian, lanjutnya, penguatan dolar AS terhadap rupiah ini tertahan karena tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun ke level terendah satu bulan di kisaran 1,77 persen.

“Pelemahan yield obligasi AS ini menekan turun dolar AS,” ujar Ariston.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp13.933 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.933 per dolar AS hingga Rp13.966 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp13.961 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.899 per dolar AS.

Naiknya harga minyak di akhir pekan ini imbas dari serangan udara AS yang menewaskan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis. (jpnn/ram)

UANG: Karyawan BRI Syariah saa menyiapkan uang untuk nasabah di Medan, beberapa waktu lalu.
UANG: Karyawan BRI Syariah saa menyiapkan uang untuk nasabah di Medan, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (6/1) sore, ditutup melemah, dipicu peningkatan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Rupiah turun 14 poin atau 0,1 persen menjadi di level Rp 13.944 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp 13.930 per dolar AS.

“Rupiah melemah terhadap dolar AS mengikuti sentimen negatif akibat kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan pecah perang di Timur Tengah setelah AS menewaskan jenderal berpengaruh Iran,” kata Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.

Kendati demikian, lanjutnya, penguatan dolar AS terhadap rupiah ini tertahan karena tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun turun ke level terendah satu bulan di kisaran 1,77 persen.

“Pelemahan yield obligasi AS ini menekan turun dolar AS,” ujar Ariston.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp13.933 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.933 per dolar AS hingga Rp13.966 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp13.961 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.899 per dolar AS.

Naiknya harga minyak di akhir pekan ini imbas dari serangan udara AS yang menewaskan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani, kepala Pasukan elit Quds, dan komandan milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis. (jpnn/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/