Diakui Rizal, prosesnya memang mengalami kendala karena lambatnya proses pembebasan lahan. Terutama untuk pembebasan lahan seksi 1 Tanjung Mulia-Helvetia, karena masih terdapat sebanyak 378 KK lagi yang belum dibebaskan. Sementara untuk seksi 2 Helvetia-Sei Semayang masih terdapat 9 persil yang belum dibebaskan, sementara untuk seksi 3 sudah selesai pembangunan.
“Intinya kita berharap untuk pembebasan lahan ini ada win-win solution. Artinya, tidak ada yang dirugikan dan jangan merugikan. Untuk seksi 1 ini masih banyak yang belum dibebaskan ada 378 KK lagi, kalau yang di Sei Semayang, ada 9 persil lagi tapi itu sudah masuk proses konsinyasi dan tinggal menunggu keputusan pengadilan. Untuk seksi 2 dan seksi 3 kami rencanakan bulan ini mau kami resmikan dan dioperasionalkan,” ujar Rizal.
Dikatakan Rizal, kalau proses pembebasan lahan pada seksi 1 dapat selesai pada bulan Oktober 2017 ini, maka ditargetkannya Juni 2018, keseluruhan jalan tol Medan-Binjai sudah dapat dioperasionalkan. “Kalau pembebasan lahan bisa selesai Oktober ini, kita targetkan Juni tahun depan keseluruhannya sudah bisa dioperasionalkan,” terang Rizal.
Sementara itu, staf ahli Gubsu bidang ekonomi, keuangan, pembangunan, aset dan Sumber Daya Alam (SDA), Binsar Situmorang mengatakan, untuk seksi 2 dan seksi 3 yang akan dioperasionalkan pada bulan Agustus ini tinggal menunggu proses audit kelayakan operasional jalan tol.
“Bulan ini memang untuk seksi 2 dan seksi 3 kita targetkan akan diresmikan dan dioperasionalkan, sekarang ini tinggal menunggu proses audit dari badan pengatur jalan tol yang melaksanakan pengujian layak fungsi dan layak operasional jalan tol Medan-Binjai ini,” terang Binsar.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan jalan tol Medan Binjai untuk seksi 1, Tanjung Mulia- Helvetia dilakukan dengan panjang 6.071 Km dengan kebutuhan lahan 36,66 hektar. Untuk seksi 2 Helvetia- Sei Semayang panjang 9,051 Km dengan kebutuhan lahan 46,36 ha. Selanjutnya untuk seksi 3, Sei Semayang-Binjai dengan panjang 10.319 Km dengan kebutuhan lahan 61,04 ha. Secara keseluruhan panjang luas lahan yang harus dibebaskan 25,441 Ha dengan kebutuhan lahan 144,06 Ha. Pembangunan ini jalan tol ini secara keseluruhan membutuhkan dana sekitar Rp1,1 triliun. (bal/adz)