25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Manulife Gandeng Bank DBS Indonesia Kerjasama Investasi Baru

Bank DBS Indonesia dan Manulife Indonesia, Kamis (8/4/2021) mengumumkan peluncuran tiga alternatif dana investasi terbaru untuk produk asuransi. Alternatif investasi baru ini menempatkan dana investasi pada instrumen pendapatan tetap dan saham.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Bank DBS Indonesia dan Manulife Indonesia kembali mengukuhkan komitmennya dalam memenuhi kebutuhan keuangan nasabah yang semakin berkembang.

Selain itu, sebanyak 88% responden Indonesia menyatakan, sejak Covid-19 terjadi, perencanaan masa pensiun kini dianggap semakin penting.

Kamis (8/4/2021), Bank DBS Indonesia dan Manulife Indonesia mengumumkan peluncuran tiga alternatif dana investasi terbaru untuk produk asuransi unit link MiTreasure Ultimate Protection [MITUP], MiTreasure Optimax Protection [MITOP], dan MiWealth Protection [MWP], yaitu Manulife Dana Pendapatan Tetap Jangka Pendek Dolar (MDPTJPD), Manulife Dana Ekuitas China Dolar (MDECD), dan Manulife Dana Ekuitas Teknologi Global Dolar (MDETGD).

Alternatif investasi baru ini menempatkan dana investasi pada instrumen pendapatan tetap dan saham.

“Kami berupaya untuk senantiasa memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan portfolio investasi mereka. Nasabah dan keluarga Indonesia memiliki kesempatan untuk merencanakan serta melakukan diversifikasi aset investasinya melalui ketiga pilihan dana investasi baru yang telah tersedia pada produk asuransi mitra kami, Manulife Indonesia,” ujar Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Paulus Sutisna.

Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Ryan Charland.

Sementara itu, perkembangan asuransi unit link di Indonesia semakin meningkat. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Oktober (ytd) 2020, pangsa pasar unitlink masih menunjukkan pertumbuhan sepanjang 2020. Bahkan dari data yang sama, tercatat pangsa pasar unitlink mencapai 64% hingga Oktober (ytd) 2020 dan pangsa pasar tersebut meningkat dari tahun 2019 sebesar 55%.

Seiring dengan perkembangan tersebut, terdapat pula peningkatan atensi masyarakat akan produk asuransi di tengah situasi pandemi.

Ini terungkap dalam hasil survei Manulife Asia Care terbaru yang dilakukan terhadap 519 responden asal Indonesia dan dirilis pada Februari, menunjukkan bahwa hampir tiga perempat (72%) responden di Indonesia ingin membeli polis baru dalam enam bulan ke depan—sedikit lebih tinggi dari rata-rata kawasan (71%).

Manulife Asia Care Survey edisi ini dilaksanakan secara daring melalui kuesioner yang diisi mandiri oleh responden di delapan pasar, yaitu Mainland China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam.

Total, terdapat 3.946 responden berusia 25 tahun ke atas yang mengikuti survei pada November 2020. Dari Indonesia, responden berjumlah 519 orang. Responden meliputi nasabah aktif asuransi dan mereka yang belum memiliki asuransi, tetapi berniat membeli polis dalam enam bulan mendatang.

Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Ryan Charland, menyebutkan, ada kebutuhan yang kuat di antara masyarakat Indonesia akan perlindungan finansial, terutama untuk jangka panjang.

“Kami mendengarkan nasabah kami dengan seksama dan menanggapi kebutuhan itu. Bersama Bank DBS Indonesia, kami berinovasi dan menawarkan pilihan investasi baru bagi nasabah untuk memberikan ketenangan pikiran. Dengan tiga pilihan investasi baru, nasabah dan keluarga Indonesia dapat menikmati kesempatan untuk memaksimalkan perencanaan keuangan mereka,” ujar Charland.

Manulife Dana Pendapatan Tetap Jangka Pendek Dolar (MDPTJPD) menempatkan dana investasinya pada obligasi pemerintah Indonesia dengan tenor pendek dan memiliki strategi pengelolaan yang mengedepankan stabilitas serta menjaga tingkat volatilitas.

Manulife Dana Ekuitas Teknologi Global Dolar (MDETGD) dan Manulife Dana Ekuitas China Dolar (MDECD) mengalokasikan dana investasinya pada instrumen saham.

MDETGD menawarkan potensi pertumbuhan dari saham-saham di sektor teknologi yang berkembang secara pesat dengan semakin luasnya pemanfaatan dan penerapan teknologi masa depan, seperti 5G, electric vehicle, artificial intelligence, cloud computing, dan internet of things.

Manulife Dana Ekuitas China Dolar (MDECD) memberikan peluang bagi para nasabah untuk menikmati peluang dari laju transformasi ekonomi China, dengan berinvestasi di pasar modal China, di tengah ‘new economy’ China yang berpotensi diuntungkan dari tren digitalisasi, urbanisasi, peningkatan konsumsi, automasi, dan layanan kesehatan.

Ekonomi China telah berkembang pesat dan menjadikan negara ini sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Dengan tren pertumbuhan saat ini, ekonomi China diperkirakan akan melampaui Amerika di tahun 2028.

Saat ini China berada pada fase transformasi ekonomi. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi China mengandalkan sektor manufaktur, kemudian beralih menuju ekonomi yang lebih terkini dan inovatif sehingga mengandalkan sektor jasa sebagai motor pertumbuhan ekonomi.

Peluncuran ini sekaligus memperkuat kemitraan DBS dan Manulife yang telah berlangsung sejak tahun 2016. Kemitraan Bank DBS Indonesia dan Manulife Indonesia telah menghadirkan rangkaian produk, mulai dari unit link, asuransi jiwa hingga asuransi kesehatan. (rel)

Bank DBS Indonesia dan Manulife Indonesia, Kamis (8/4/2021) mengumumkan peluncuran tiga alternatif dana investasi terbaru untuk produk asuransi. Alternatif investasi baru ini menempatkan dana investasi pada instrumen pendapatan tetap dan saham.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Bank DBS Indonesia dan Manulife Indonesia kembali mengukuhkan komitmennya dalam memenuhi kebutuhan keuangan nasabah yang semakin berkembang.

Selain itu, sebanyak 88% responden Indonesia menyatakan, sejak Covid-19 terjadi, perencanaan masa pensiun kini dianggap semakin penting.

Kamis (8/4/2021), Bank DBS Indonesia dan Manulife Indonesia mengumumkan peluncuran tiga alternatif dana investasi terbaru untuk produk asuransi unit link MiTreasure Ultimate Protection [MITUP], MiTreasure Optimax Protection [MITOP], dan MiWealth Protection [MWP], yaitu Manulife Dana Pendapatan Tetap Jangka Pendek Dolar (MDPTJPD), Manulife Dana Ekuitas China Dolar (MDECD), dan Manulife Dana Ekuitas Teknologi Global Dolar (MDETGD).

Alternatif investasi baru ini menempatkan dana investasi pada instrumen pendapatan tetap dan saham.

“Kami berupaya untuk senantiasa memenuhi kebutuhan nasabah sesuai dengan portfolio investasi mereka. Nasabah dan keluarga Indonesia memiliki kesempatan untuk merencanakan serta melakukan diversifikasi aset investasinya melalui ketiga pilihan dana investasi baru yang telah tersedia pada produk asuransi mitra kami, Manulife Indonesia,” ujar Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Paulus Sutisna.

Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Ryan Charland.

Sementara itu, perkembangan asuransi unit link di Indonesia semakin meningkat. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Oktober (ytd) 2020, pangsa pasar unitlink masih menunjukkan pertumbuhan sepanjang 2020. Bahkan dari data yang sama, tercatat pangsa pasar unitlink mencapai 64% hingga Oktober (ytd) 2020 dan pangsa pasar tersebut meningkat dari tahun 2019 sebesar 55%.

Seiring dengan perkembangan tersebut, terdapat pula peningkatan atensi masyarakat akan produk asuransi di tengah situasi pandemi.

Ini terungkap dalam hasil survei Manulife Asia Care terbaru yang dilakukan terhadap 519 responden asal Indonesia dan dirilis pada Februari, menunjukkan bahwa hampir tiga perempat (72%) responden di Indonesia ingin membeli polis baru dalam enam bulan ke depan—sedikit lebih tinggi dari rata-rata kawasan (71%).

Manulife Asia Care Survey edisi ini dilaksanakan secara daring melalui kuesioner yang diisi mandiri oleh responden di delapan pasar, yaitu Mainland China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam.

Total, terdapat 3.946 responden berusia 25 tahun ke atas yang mengikuti survei pada November 2020. Dari Indonesia, responden berjumlah 519 orang. Responden meliputi nasabah aktif asuransi dan mereka yang belum memiliki asuransi, tetapi berniat membeli polis dalam enam bulan mendatang.

Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Ryan Charland, menyebutkan, ada kebutuhan yang kuat di antara masyarakat Indonesia akan perlindungan finansial, terutama untuk jangka panjang.

“Kami mendengarkan nasabah kami dengan seksama dan menanggapi kebutuhan itu. Bersama Bank DBS Indonesia, kami berinovasi dan menawarkan pilihan investasi baru bagi nasabah untuk memberikan ketenangan pikiran. Dengan tiga pilihan investasi baru, nasabah dan keluarga Indonesia dapat menikmati kesempatan untuk memaksimalkan perencanaan keuangan mereka,” ujar Charland.

Manulife Dana Pendapatan Tetap Jangka Pendek Dolar (MDPTJPD) menempatkan dana investasinya pada obligasi pemerintah Indonesia dengan tenor pendek dan memiliki strategi pengelolaan yang mengedepankan stabilitas serta menjaga tingkat volatilitas.

Manulife Dana Ekuitas Teknologi Global Dolar (MDETGD) dan Manulife Dana Ekuitas China Dolar (MDECD) mengalokasikan dana investasinya pada instrumen saham.

MDETGD menawarkan potensi pertumbuhan dari saham-saham di sektor teknologi yang berkembang secara pesat dengan semakin luasnya pemanfaatan dan penerapan teknologi masa depan, seperti 5G, electric vehicle, artificial intelligence, cloud computing, dan internet of things.

Manulife Dana Ekuitas China Dolar (MDECD) memberikan peluang bagi para nasabah untuk menikmati peluang dari laju transformasi ekonomi China, dengan berinvestasi di pasar modal China, di tengah ‘new economy’ China yang berpotensi diuntungkan dari tren digitalisasi, urbanisasi, peningkatan konsumsi, automasi, dan layanan kesehatan.

Ekonomi China telah berkembang pesat dan menjadikan negara ini sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Dengan tren pertumbuhan saat ini, ekonomi China diperkirakan akan melampaui Amerika di tahun 2028.

Saat ini China berada pada fase transformasi ekonomi. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi China mengandalkan sektor manufaktur, kemudian beralih menuju ekonomi yang lebih terkini dan inovatif sehingga mengandalkan sektor jasa sebagai motor pertumbuhan ekonomi.

Peluncuran ini sekaligus memperkuat kemitraan DBS dan Manulife yang telah berlangsung sejak tahun 2016. Kemitraan Bank DBS Indonesia dan Manulife Indonesia telah menghadirkan rangkaian produk, mulai dari unit link, asuransi jiwa hingga asuransi kesehatan. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/