30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bank Sumut Tawarkan 23 Persen Saham ke Publik

SUMUTPOS.CO – PT Bank Sumut, yang merupakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di luar Pulau Jawa, melaksanakan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 lembar saham kepada publik.

Jumlah tersebut setara dengan 23 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham.

Aksi korporasi ini dilaksanakan sebagai bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat permodalan dan pengembangan bisnis dalam rangka mendukung perekonomian nasional, khususnya di Sumatera Utara. Dalam IPO ini, Bank Sumut menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT UOB Kay Hian Sekuritas, dan PT Aldiracita Sekuritas, sebagai joint lead underwriters.

Perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh dari IPO, sekitar 80 persen, yang akan digunakan untuk modal kerja perseroan guna mendukung ekspansi bisnis, termasuk kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Sementara 20 persen lagi, akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi, guna menunjang kegiatan usaha perseroan termasuk layanan digital.

Adapun roadshow dan penawaran awal (bookbuilding) saham Bank Sumut, dijadwalkan pada 5-18 Januari 2023. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diharapkan bisa diperoleh pada 30 Januari 2023. Setelah pernyataan efektif terbit, saham diharapkan bisa tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Februari 2023.

Plt Direktur Utama (Dirut) Bank Sumut, Hadi Sucipto mengatakan, perseroan sangat mendukung kebangkitan ekonomi nasional, seiring dengan pulihnya kegiatan dunia usaha dan konsumsi masyarakat.

“Ini merupakan komitmen dari Bank Sumut untuk terus mendukung pertumbuhan perekonomian nasional, agar membaik dan pulih lebih cepat dari dampak pandemi. Kami akan membiayai sektor-sektor yang bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Sehingga bisa mengakselerasi perekonomian nasional, khususnya wilayah Sumatera Utara,” ungkap Hadi pada Press Conference, Due Diligence & Public Expose di Boston Room, JW Marriott, Jalan Putri Hijau Medan, Senin (9/1).

Data per 31 Desember 2022 (sebelum diaudit), Kredit Produktif Bank Sumut sebesar Rp12,2 triliun, atau sebesar 43,9 persen dari total kredit/pembiayaan, meningkat

Rp2,3 triliun atau sebesar 23,5 persen dari tahun sebelum (yoy), yang mencapai Rp9,9 triliun, atau sebesar 39,31 persen total kredit/pembiayaan.

Komitmen ke UMKM

Tak hanya kepada pelaku usaha skala besar, Bank Sumut juga turut mendukung pelaku UMKM bisa kembali bangkit melalui pemberian fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sebagaimana diketahui, jenis kredit ini sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha kecil dan mikro, agar tetap mampu bertahan menghadapi dampak pandemi dan mengembangkan usahanya.

Per 31 Des 2022, outstanding penyaluran KUR Bank Sumut mencapai Rp1,9 triliun (sebelum diaudit), atau naik 41,72 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021, sebesar Rp1,3 triliun. Komposisi pinjaman KUR terdiri dari Rp 1.185 miliar digunakan untuk modal kerja, dan selebihnya sebesar Rp750 miliar untuk kegiatan investasi. Dari sisi nasabah penerima, fasilitas tersebut telah disalurkan kepada 38.393 nasabah KUR, atau naik sekitar 37,3 persen yoy. “Ke depan, kami akan fokus untuk tetap memberikan fasilitas KUR dalam rangka untuk memberdayakan UMKM. Sebagaimana diketahui, pelaku usaha tersebut selama ini telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” jelas Hadi.

Kinerja yang Terus Terjaga

Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19, Bank Sumut tetap membukukan kinerja yang solid. Didukung oleh tim yang andal, perseroan berhasil menorehkan performa yang baik dan terjaga. Pada akhir semester 2 2022, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp706 miliar (sebelum diaudit), atau tumbuh 15,15 persen yoy, dan memproyeksikan laba bersih minimal Rp800 miliar di 2023 ini.

Adapun outstanding penyaluran kredit Tahun Buku 2022, sebesar Rp27,85 triliun (sebelum diaudit). Jumlah tersebut naik 10,58 persen dari tahun sebelumnya. Dari penyaluran kredit tersebut, perseroan berhasil menjaga kualitas kredit dengan rasio kredit bermasalah di level 1,21 persen (NPL Net, sebelum diaudit), atau membaik dari Tahun Buku 2021, sebesar 1,80 persen.

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan pada 2022, mencapai Rp31,9 triliun (sebelum diaudit) atau naik 3,01 persen yoy, dengan komposisi DPK didominasi produk tabungan dan giro sebesar 60 persen. (saz)

SUMUTPOS.CO – PT Bank Sumut, yang merupakan Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di luar Pulau Jawa, melaksanakan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 lembar saham kepada publik.

Jumlah tersebut setara dengan 23 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham.

Aksi korporasi ini dilaksanakan sebagai bagian dari strategi perseroan untuk memperkuat permodalan dan pengembangan bisnis dalam rangka mendukung perekonomian nasional, khususnya di Sumatera Utara. Dalam IPO ini, Bank Sumut menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT UOB Kay Hian Sekuritas, dan PT Aldiracita Sekuritas, sebagai joint lead underwriters.

Perseroan akan menggunakan dana yang diperoleh dari IPO, sekitar 80 persen, yang akan digunakan untuk modal kerja perseroan guna mendukung ekspansi bisnis, termasuk kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi. Sementara 20 persen lagi, akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi, guna menunjang kegiatan usaha perseroan termasuk layanan digital.

Adapun roadshow dan penawaran awal (bookbuilding) saham Bank Sumut, dijadwalkan pada 5-18 Januari 2023. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diharapkan bisa diperoleh pada 30 Januari 2023. Setelah pernyataan efektif terbit, saham diharapkan bisa tercatat (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Februari 2023.

Plt Direktur Utama (Dirut) Bank Sumut, Hadi Sucipto mengatakan, perseroan sangat mendukung kebangkitan ekonomi nasional, seiring dengan pulihnya kegiatan dunia usaha dan konsumsi masyarakat.

“Ini merupakan komitmen dari Bank Sumut untuk terus mendukung pertumbuhan perekonomian nasional, agar membaik dan pulih lebih cepat dari dampak pandemi. Kami akan membiayai sektor-sektor yang bisa menjadi mesin pertumbuhan ekonomi. Sehingga bisa mengakselerasi perekonomian nasional, khususnya wilayah Sumatera Utara,” ungkap Hadi pada Press Conference, Due Diligence & Public Expose di Boston Room, JW Marriott, Jalan Putri Hijau Medan, Senin (9/1).

Data per 31 Desember 2022 (sebelum diaudit), Kredit Produktif Bank Sumut sebesar Rp12,2 triliun, atau sebesar 43,9 persen dari total kredit/pembiayaan, meningkat

Rp2,3 triliun atau sebesar 23,5 persen dari tahun sebelum (yoy), yang mencapai Rp9,9 triliun, atau sebesar 39,31 persen total kredit/pembiayaan.

Komitmen ke UMKM

Tak hanya kepada pelaku usaha skala besar, Bank Sumut juga turut mendukung pelaku UMKM bisa kembali bangkit melalui pemberian fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sebagaimana diketahui, jenis kredit ini sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha kecil dan mikro, agar tetap mampu bertahan menghadapi dampak pandemi dan mengembangkan usahanya.

Per 31 Des 2022, outstanding penyaluran KUR Bank Sumut mencapai Rp1,9 triliun (sebelum diaudit), atau naik 41,72 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021, sebesar Rp1,3 triliun. Komposisi pinjaman KUR terdiri dari Rp 1.185 miliar digunakan untuk modal kerja, dan selebihnya sebesar Rp750 miliar untuk kegiatan investasi. Dari sisi nasabah penerima, fasilitas tersebut telah disalurkan kepada 38.393 nasabah KUR, atau naik sekitar 37,3 persen yoy. “Ke depan, kami akan fokus untuk tetap memberikan fasilitas KUR dalam rangka untuk memberdayakan UMKM. Sebagaimana diketahui, pelaku usaha tersebut selama ini telah menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” jelas Hadi.

Kinerja yang Terus Terjaga

Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian akibat pandemi Covid-19, Bank Sumut tetap membukukan kinerja yang solid. Didukung oleh tim yang andal, perseroan berhasil menorehkan performa yang baik dan terjaga. Pada akhir semester 2 2022, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp706 miliar (sebelum diaudit), atau tumbuh 15,15 persen yoy, dan memproyeksikan laba bersih minimal Rp800 miliar di 2023 ini.

Adapun outstanding penyaluran kredit Tahun Buku 2022, sebesar Rp27,85 triliun (sebelum diaudit). Jumlah tersebut naik 10,58 persen dari tahun sebelumnya. Dari penyaluran kredit tersebut, perseroan berhasil menjaga kualitas kredit dengan rasio kredit bermasalah di level 1,21 persen (NPL Net, sebelum diaudit), atau membaik dari Tahun Buku 2021, sebesar 1,80 persen.

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun perseroan pada 2022, mencapai Rp31,9 triliun (sebelum diaudit) atau naik 3,01 persen yoy, dengan komposisi DPK didominasi produk tabungan dan giro sebesar 60 persen. (saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/