30 C
Medan
Thursday, July 4, 2024

Rumah Zakat Luncurkan Gerakan Kebahagiaan Indonesia

Komitmen Bangun 2.814 Desa Berdaya

LUNCURKAN: CEO Rumah Zakat Nur Efendi bersama rekan berfoto bersama pada peluncuran ‘Gerakan Kebahagiaan Indonesia’ di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
istimewa
LUNCURKAN: CEO Rumah Zakat Nur Efendi bersama rekan berfoto bersama pada peluncuran ‘Gerakan Kebahagiaan Indonesia’ di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
istimewa

SUMUTPOS.CO – Tahun ini Rumah Zakat meluncurkan gerakan Kebahagiaan Indonesia #DimulaiDariKita. Gerakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia berbagi dan membahagiakan sesama yang membutuhkan.

Rumah Zakat menargetkan sebanyak 2.814 Desa Berdaya di 34 provinsi dapat terbangun, 2,5 juta orang terbantu, serta menurunkan kemiskinan dari 40% penerima manfaat pada 2020. World Happiness Report (WHR) 2019 merilis laporan terbaru mereka terkait daftar negara-negara bahagia di dunia. Dari 156 daftar negara yang dirilis dalam laporan tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-92 dengan perolehan poin sebanyak 5.192. Indikasi poin kebahagiaan yang dirilis oleh WHR disusun berdasarkan beberapa faktor. Di antaranya seperti harapan hidup, dukungan sosial, serta tingkat korupsi.

“Gerakan ini butuh didukung oleh banyak pihak, sebab kami menyadari bahwa Kebahagiaan Indonesia dapat terwujud jika kita berkolaborasi dan berkomitmen pada diri sendiri untuk membangun negara ini. Kami akan mengoptimalkan beragam kanal baik offline maupun digital untuk menyosialisasikan Kebahagiaan Indonesia agar kita bersama dapat membantu lebih banyak orang yang membutuhkan,” ujar CEO Rumah Zakat Nur Efendi.

Program Desa Berdaya Selaras dengan SDGs

Hampir 22 tahun Rumah Zakat menjembatani 300.000 donatur untuk berbagi dan membahagiakan lebih dari 34 juta penerima layanan manfaat yang membutuhkan lewat program pemberdayaan terintegrasi bernama Desa Berdaya. Di tahun 2019, bersama para donatur, Rumah Zakat telah membangun 1.620 Desa Berdaya dari Aceh sampai Papua.

Desa Berdaya sendiri merupakan program pemberdayaan masyarakat terintegrasi yang disesuaikan dengan potensi desa. Rumah Zakat menempatkan satu relawan inspirasi di desa berdaya yang bertugas mendampingi dan menjadi fasilitator pemberdayaan bagi warga desa. Untuk memajukan perekonomian warga, Desa Berdaya membangun Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMAS) yang memiliki beragam unit usaha. “Alhamdulillah atas kontribusi semua pihak, di tahun 2019 sebanyak 41% dari mustahik yang kita bina meningkat kesejahteraannya, dan 21,4% keluar dari garis kemiskinan” ujar Nur Efendi.

Program Desa Berdaya yang memiliki ruang lingkup ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan diharapkan dapat berpartisipasi pada pencapaian SDGs. Tercatat bahwa program yang diusung Rumah Zakat bersama para donatur dan mitra memiliki kontribusi pada 28 target dan 56 indikator SDGs.

Menuju World Digital Philantrophy Organization

Untuk memperluas kebermanfaatan Rumah Zakat tak hanya bagi negara Indonesia melainkan juga untuk masyarakat global. Sehingga tahun ini Rumah Zakat bertransformasi menjadi World Digital Philantrophy Organization. “Kami ingin memberikan pengalaman bagi masyarakat dunia dalam berbagi dan membahagiakan sesama tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu,” tuturnya.

Saat ini Rumah Zakat telah memiliki sharinghappiness.org yang merupakan crowdfunding platform terbesar kedua di Indonesia. Kemudian disusul oleh lelangbintang.com sebagai tempat bagi para influencer melelang barang-barangnya, untuk kemudian hasil lelangnya didonasikan. Serta Infaq.id yang merupakan digital platform untuk berdonasi infak dimana pun dan kapan pun. “Menjelang bulan Ramadhan tahun ini insyaAllah kami akan meluncurkan aplikasi Digital Islamic Style yang akan menemani aktivitas ibadah umat muslim di seluruh dunia,” kata Nur Efendi. (rel/ram)

Komitmen Bangun 2.814 Desa Berdaya

LUNCURKAN: CEO Rumah Zakat Nur Efendi bersama rekan berfoto bersama pada peluncuran ‘Gerakan Kebahagiaan Indonesia’ di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
istimewa
LUNCURKAN: CEO Rumah Zakat Nur Efendi bersama rekan berfoto bersama pada peluncuran ‘Gerakan Kebahagiaan Indonesia’ di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
istimewa

SUMUTPOS.CO – Tahun ini Rumah Zakat meluncurkan gerakan Kebahagiaan Indonesia #DimulaiDariKita. Gerakan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat Indonesia berbagi dan membahagiakan sesama yang membutuhkan.

Rumah Zakat menargetkan sebanyak 2.814 Desa Berdaya di 34 provinsi dapat terbangun, 2,5 juta orang terbantu, serta menurunkan kemiskinan dari 40% penerima manfaat pada 2020. World Happiness Report (WHR) 2019 merilis laporan terbaru mereka terkait daftar negara-negara bahagia di dunia. Dari 156 daftar negara yang dirilis dalam laporan tersebut, Indonesia berada di peringkat ke-92 dengan perolehan poin sebanyak 5.192. Indikasi poin kebahagiaan yang dirilis oleh WHR disusun berdasarkan beberapa faktor. Di antaranya seperti harapan hidup, dukungan sosial, serta tingkat korupsi.

“Gerakan ini butuh didukung oleh banyak pihak, sebab kami menyadari bahwa Kebahagiaan Indonesia dapat terwujud jika kita berkolaborasi dan berkomitmen pada diri sendiri untuk membangun negara ini. Kami akan mengoptimalkan beragam kanal baik offline maupun digital untuk menyosialisasikan Kebahagiaan Indonesia agar kita bersama dapat membantu lebih banyak orang yang membutuhkan,” ujar CEO Rumah Zakat Nur Efendi.

Program Desa Berdaya Selaras dengan SDGs

Hampir 22 tahun Rumah Zakat menjembatani 300.000 donatur untuk berbagi dan membahagiakan lebih dari 34 juta penerima layanan manfaat yang membutuhkan lewat program pemberdayaan terintegrasi bernama Desa Berdaya. Di tahun 2019, bersama para donatur, Rumah Zakat telah membangun 1.620 Desa Berdaya dari Aceh sampai Papua.

Desa Berdaya sendiri merupakan program pemberdayaan masyarakat terintegrasi yang disesuaikan dengan potensi desa. Rumah Zakat menempatkan satu relawan inspirasi di desa berdaya yang bertugas mendampingi dan menjadi fasilitator pemberdayaan bagi warga desa. Untuk memajukan perekonomian warga, Desa Berdaya membangun Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMAS) yang memiliki beragam unit usaha. “Alhamdulillah atas kontribusi semua pihak, di tahun 2019 sebanyak 41% dari mustahik yang kita bina meningkat kesejahteraannya, dan 21,4% keluar dari garis kemiskinan” ujar Nur Efendi.

Program Desa Berdaya yang memiliki ruang lingkup ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan diharapkan dapat berpartisipasi pada pencapaian SDGs. Tercatat bahwa program yang diusung Rumah Zakat bersama para donatur dan mitra memiliki kontribusi pada 28 target dan 56 indikator SDGs.

Menuju World Digital Philantrophy Organization

Untuk memperluas kebermanfaatan Rumah Zakat tak hanya bagi negara Indonesia melainkan juga untuk masyarakat global. Sehingga tahun ini Rumah Zakat bertransformasi menjadi World Digital Philantrophy Organization. “Kami ingin memberikan pengalaman bagi masyarakat dunia dalam berbagi dan membahagiakan sesama tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu,” tuturnya.

Saat ini Rumah Zakat telah memiliki sharinghappiness.org yang merupakan crowdfunding platform terbesar kedua di Indonesia. Kemudian disusul oleh lelangbintang.com sebagai tempat bagi para influencer melelang barang-barangnya, untuk kemudian hasil lelangnya didonasikan. Serta Infaq.id yang merupakan digital platform untuk berdonasi infak dimana pun dan kapan pun. “Menjelang bulan Ramadhan tahun ini insyaAllah kami akan meluncurkan aplikasi Digital Islamic Style yang akan menemani aktivitas ibadah umat muslim di seluruh dunia,” kata Nur Efendi. (rel/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/