
MEDAN, SUMUTPOS.CO- Meningkatkan kembali pertumbuhan jumlah penumpang menggunakan moda transportasi udara, Indonesia National Air Carriers Association (INACA) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menggelar Press Tour Safe Travel Campaign di Hotel Danau Toba Internasional di Kota Medan, Sabtu (8/8) kemarin.
Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja mengungkapkan kegiatan ini, bertujuan untuk menghilangkan kekhawatiran masyarakat dan memastikan perjalanan menggunakan transportasi udara lebih aman serta dapat menekan risiko terpapar Covid-19.
“Kita memastikan aman dan juga masyarakat tidak perlu memiliki rasa takut berlebihan.Kami INACA memastikan penerbangan dengan aman dengan protokol kesehatan yang jelas dan baik,” ujarnya.
Denon menjelaskan INACA ikut serta membantu Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi nasional. Yang mana kondisi ekonomi terpuruk akibat imbas dari pandemi Covid-19. Hal yang dilakukan dengan mengembalikan gairah traveling masyarakat.
Menurut Denon, pihaknya mempunyai kewajiban untuk terus mengkampanyekan aman traveling menggunakan jasa transportasi udara di tengah wabah virus corona.
“Nah, kalau satu semester tidak mendukung kampanye protokol yang benar, tentu travelling trennya bukan naik. Tapi, menurun. Kalau turun, ekonomi semakin berat. Saya berpikir satu semester kedepan, untuk memperbaiki ekonomi kita tahun 2020, kita membuat safe campaign travel ini untuk bisa mempercayakan kegiatan penerbangan. Karena, fasilitas semua di pesawat, bandara sudah menerapkan protokol kesehatan,” tutur Denon.
President Director Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengatakan pihaknya selalu mengkampanyekan penerbangan dengan penerapan protokol kesehata. Hal itu, menunjukan tren positif dengan peningkatkan pergerakan pesawat di bandara yang dikelolanya meningkat signifikan.
“Data dari tanggal 1 sampai 6 Agustus setelah dijalankannya kampanye, ada pertumbuhan pergerakan pesawat sebesar 41%. Ke-19 bandara Angkasa Pura II dalam 6 hari itu melayani 4.500 traffic pesawat yang mengangkut sekitar 400 ribuan penumpang,” jelas Awaluddin.
Ia menjelaskan, sejak terjadinya pandemi Covid-19, perusahaan yang dipimpinnya selalu mengikuti standard operating procedure (SOP) pengelolaan bandara yang diterapkan Pemerintah.
“Health screening dan semua penambahan SOP kesehatan harus dimaklumi oleh para pengguna jasa bandara, baik itu penumpang maupun operator maskapai. Semua SOP itu dijamin regulasi, sehingga kami harus melakukannya dengan konsisten. Semua demi membangun trust pengguna jasa kami,” kata Awaluddin.
Tidak hanya Angkasa Pura II, Grup Lion Air, sebagai penguasa pangsa pasar transportasi udara di Indonesia juga selalu berupaya menjalankan protokol kesehatan penerbangan dengan baik. Mulai dari proses penumpang membeli tiket, check-in di bandara, boarding, terbang, sampai mendarat di bandara tujuan.
Managing Director Lion Air Group Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi menyebut 283 unit armada perusahaannya telah dilengkapi dengan teknologi HEPA yang dapat menyaring virus, bakteri, sampai aroma tidak sedap selama penumpang berada di dalam pesawat. Bahkan sebelum terbang, petugas Lion Air membagikan faceshield dan tisu handsanitizer secara gratis di ruang tunggu penumpang.
“Di pesawatnya ada teknologi filter HEPA itu tadi, sementara di sisi penumpang kami permudah sejak reservasi tiket sampai mendarat. Bahkan di 114 kota tujuan penerbangan kami, grup Lion Air membantu menyediakan fasilitas rapid test dengan biaya yang murah sampai membagikan faceshield dan handsanitizer gratis. Tujuannya untuk memastikan semua yang naik ke dalam pesawat dalam keadaan sehat, jadi tidak perlu takut lagi terbang bersama Lion Air,” tandas Daniel.
Kepercayaan masyarakat akan keamanan dalam menggunakan transportasi udara di tengah pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini, harus terus dikampanyekan oleh Pemerintah Indonesia bersama stekolder terkait.
“Kepercayaan masyarakat harus kita bangun, kalau nggak ya gak ada artinya,” ungkap Sekretaris Jenderal PHRI, Maulana Yusran.
Begitu juga, Maulana menyebutkan pihaknya dalam menjalani usaha, mereka menerapkan protokol kesehatan. Karena, ia memperkirakan kunjungan wisatawan nasional (Wisman) akan terus meningkat di masa new normal ini.
“Target PHRI di kuartal IV ini meningkat karena libur cuti bersama kan digeser jadi akhir tahun,” sebut Maulana.
Maulana juga mengapresiasi digencarkannya Safe Travel Campaign oleh INACA selaku asosiasi maskapai penerbangan, serta Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II. Menurutnya, pergerakan wisatawan domestik apalagi internasional banyak mengandalkan layanan maskapai penerbangan dan bandara.
Dirinya berharap, secara bertahap masyarakat akan percaya diri kembali berwisata dan bepergian ke luar daerah setelah mengetahui seluruh prosedur kesehatan di bandara dan maskapai penerbangan dijalankan dengan baik dan tidak rumit.
“Makanya persepsi keselamatan terbang ini penting untuk dibangun demi mendapat kepercayaan masyarakat,” pungkas Maulana.(gus/ram)

