26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dorong Perekonomian Masyarakat Sekitar Danau Toba, BPODT Latih Kaum Milenial Ekonomi Kreatif Daur Ulang

TAPUT, MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BOPDT) sedang menggalih potensi masyarakat sekitar Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) dengan memberikan pelatihan ekonomi kreatif daur ulang.

PELATIHAN: Kaum millenial seputaran Danau Toba mendapat pelatihan Ekonomi Kreatif UMKM daur ulang.

Hal tersebut mampu menjadi faktor mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan menggalakkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis daur ulang sampah rumah tangga, hotel, hasil sisa pertanian hingga sampah berada di perairan Danau Toba.

Dengan itu, BPODT mengandeng para kaum millenial di Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit-Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Jumat (6/8). Pelatihan ini akan digelar selama dua bulan.

Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Kreatif BPODT, Sabam Siahaan, mengatakan bahwa pelatihan daur ulang ini, selain memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat juga memberikan dampak kepada lingkungan yang bersih.

Dijelaskannya, banyak potensi dari barang-barang daur ulang menjadi penambahan pemasukan bagi masyarakat secara ekonomi. Kemudian, pemasaran dan peminat daur ulang sudah ada di tanah air maupun secara internasional.

“Saya mau kasih tau bahwa di sekeliling kita ini banyak potensi yang bisa menghasilkan uang. Barang-barang bekas ini bisa menjadi produk bernilai tinggi. Misalnya, limbah kayu ini akan dijadikan hiasan yang bisa bernilai ekspor. Karena, saat ini di seluruh dunia sedang tren akan barang daur ulang,” sebut Sabam dalam keterangan tertulis, Minggu (8/8).

Nantinya, BPODT akan mengawal para millennial untuk mengembangkan kemampuan mengemas barang daur ulang hingga memiliki nilai jual yang tinggi.

Sabam mengatakan, pihaknya juga akan memberikan pemahaman dari sisi pengembangan bisnis hingga ke pasar ekspor. “Pengambangan UMKM ini menjadi salah satu program unggulan yang dicanangkan oleh Dirut BPODT pada 2021 ini. Saya sudah mempelajari. Kawasan Danau Toba punya potensi yang tinggi untuk pengembangan UMKM,” sebut Sabam.

Sementara itu, Ephorus HKBP Pendeta, Robinson Butarbutar, menuturkan bahwa workshop pengembangan ekonomi kreatif kriya berbasis daur ulang yang akan dilangsungkan selama dua bulan pada 6 Agustus hingga 6 Oktober 2021, dapat meningkatkan skill dan keterampilan SDM yang ada di Perkampungan Pemuda HKBP.

Robinson mengatakan, kemitraan HKBP dengan BPODT dilakukan dalam bentuk upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Ekonomi kreatif adalah salah satu aktivitas usaha industri yang memanfaatkan dan mengembangkan SDM,” kata Robinso. (gus/han)

TAPUT, MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BOPDT) sedang menggalih potensi masyarakat sekitar Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut) dengan memberikan pelatihan ekonomi kreatif daur ulang.

PELATIHAN: Kaum millenial seputaran Danau Toba mendapat pelatihan Ekonomi Kreatif UMKM daur ulang.

Hal tersebut mampu menjadi faktor mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan menggalakkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis daur ulang sampah rumah tangga, hotel, hasil sisa pertanian hingga sampah berada di perairan Danau Toba.

Dengan itu, BPODT mengandeng para kaum millenial di Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit-Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Jumat (6/8). Pelatihan ini akan digelar selama dua bulan.

Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Kreatif BPODT, Sabam Siahaan, mengatakan bahwa pelatihan daur ulang ini, selain memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat juga memberikan dampak kepada lingkungan yang bersih.

Dijelaskannya, banyak potensi dari barang-barang daur ulang menjadi penambahan pemasukan bagi masyarakat secara ekonomi. Kemudian, pemasaran dan peminat daur ulang sudah ada di tanah air maupun secara internasional.

“Saya mau kasih tau bahwa di sekeliling kita ini banyak potensi yang bisa menghasilkan uang. Barang-barang bekas ini bisa menjadi produk bernilai tinggi. Misalnya, limbah kayu ini akan dijadikan hiasan yang bisa bernilai ekspor. Karena, saat ini di seluruh dunia sedang tren akan barang daur ulang,” sebut Sabam dalam keterangan tertulis, Minggu (8/8).

Nantinya, BPODT akan mengawal para millennial untuk mengembangkan kemampuan mengemas barang daur ulang hingga memiliki nilai jual yang tinggi.

Sabam mengatakan, pihaknya juga akan memberikan pemahaman dari sisi pengembangan bisnis hingga ke pasar ekspor. “Pengambangan UMKM ini menjadi salah satu program unggulan yang dicanangkan oleh Dirut BPODT pada 2021 ini. Saya sudah mempelajari. Kawasan Danau Toba punya potensi yang tinggi untuk pengembangan UMKM,” sebut Sabam.

Sementara itu, Ephorus HKBP Pendeta, Robinson Butarbutar, menuturkan bahwa workshop pengembangan ekonomi kreatif kriya berbasis daur ulang yang akan dilangsungkan selama dua bulan pada 6 Agustus hingga 6 Oktober 2021, dapat meningkatkan skill dan keterampilan SDM yang ada di Perkampungan Pemuda HKBP.

Robinson mengatakan, kemitraan HKBP dengan BPODT dilakukan dalam bentuk upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Ekonomi kreatif adalah salah satu aktivitas usaha industri yang memanfaatkan dan mengembangkan SDM,” kata Robinso. (gus/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/