25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Medan akan Miliki Gedung 50 Lantai

MEDAN-Tren tempat tinggal terus mengalami perubahan. Ketika sebelumnya manusia sibuk mencari lahan yang luas agar bisa membangun istana, kini manusia mulai memilih yang praktis. Ruang tak harus superbesar, cukup berukuran standar, namun berada di lokasi pusat kota. Fenomena ini yang ditangkap oleh Agung Podomoro Land dalam berinvestasi di Medann
“Yang harus diingat dalam mencari properti adalah 3 L. Pertama lokasi, kedua lokasi, dan ketiga lokasi,” ungkap Chief Marketing Podomoro City Medan, Matius Yusuf, saat  acara penandatangan MOU antara Capital Group dan Agung Podomoro Land di Gedung Podomoro City Jalan Putri Hijau Medan, Sabtu (7/9) lalu.
Sabtu itu, di lahan bekas Deli Plaza tersebut memang terjadi sebuah ikatan antara Agung Podomoro Land dengan Capital Group untuk membangun superblok yang dinamakan Podomoro City Medan. Superblok ini nantinya akan berfungsi sebagai sentra bisnis dengan memadukan konsep hunian (apartemen), kantor, mall, dan hotel. “Medan adalah kota yang sangat potensial. Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia sudah saatnya Medan unjuk gigi. Dan itu sesudah terbukti, dari 1.500 unit yang kita tawarkan, sudah 1.000 yang laku,” jelas Matius.
Riko Rusli Pimpinan Management Podomoro City melaporkan superblok ini akan digeber mulai 2014 dan diharapkan mulai beroperasi pada 2017. Gedungnya akan dibangun setinggi 50 lantai. Artinya, tower Podomoro akan menjadi gedung tertinggi di Medan, bahkan Sumatera. “Kita harap ini akan menjadi ikon bagi kota tercinta kita ini,” tambah Riko.
Wakil Gubernur Sumatera Utara T Erry Nurady yang hadir dalam acara itu mengaku bangga ketika Podomoro yang terkenal di dunia properti mau berinventasi di Medan. “Saya selaku Wakil Gubernur sekaligus warga Sumatera Utara bangga karena Podomoro Land yang terkenal itu membangun proyeknya di Medan, itu artinya memang Medan dan Sumatera Utara adalah pasar yang menarik buat investor besar,” katanya.
Senada dengan Erry, Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin pun berterima kasih dengan proyek yang ditarget menghasilkan penjualan pemasaran Rp5 triliun dalam waktu 3-4 tahun ini. Selain Eldin dan Erry, hadir dalam penandatangan MoU ini Dirut Agung Podomoro Land Trihatma Kusuma Haliman, komisaris Agung Podomoro Land Cosmas Batubara, dan ratusan undangan lainnya.
Sebelumnya superblok ini bernama Deli Grand City. Superblok ini awalnya direncanakan beroperasi secara bertahap tahun 2010. Hanya, karena kendala finansial, properti multifungsi di atas lahan seluas 5,2 hektar tersebut tak kunjung tuntas. Hingga kemudian PT Sinar Menara Deli (SMD), sebagai pemilik sekaligus pengembangnya menjual sebagian besar saham kepemilikannya kepada Agung Podomoro Land untuk meneruskan konstruksinya. SMD menjual 58 persen sahamnya senilai Rp467 miliar. SMD dan mitra lokal lainnya masih memegang 42 persen saham sisanya.
Trihatma Kusuma Haliman mengatakan, pihaknya tertarik mengakuisisi saham SMD sekaligus proyek Deli Grand City karena punya potensi. Medan merupakan salahsatu kota terbesar dan salah atu kota dengan perkembangan terpesat di Indonesia.
“Kami beruntung memperoleh lahan seluas ini di lokasi yang sangat strategis di pusat kota. Dengan nama besar serta pengalaman, kami ingin mengulang kesuksesan pengembangan konsep superblok di Jakarta untuk dibawa ke Medan,” ujar Trihatma. (rbb)

MEDAN-Tren tempat tinggal terus mengalami perubahan. Ketika sebelumnya manusia sibuk mencari lahan yang luas agar bisa membangun istana, kini manusia mulai memilih yang praktis. Ruang tak harus superbesar, cukup berukuran standar, namun berada di lokasi pusat kota. Fenomena ini yang ditangkap oleh Agung Podomoro Land dalam berinvestasi di Medann
“Yang harus diingat dalam mencari properti adalah 3 L. Pertama lokasi, kedua lokasi, dan ketiga lokasi,” ungkap Chief Marketing Podomoro City Medan, Matius Yusuf, saat  acara penandatangan MOU antara Capital Group dan Agung Podomoro Land di Gedung Podomoro City Jalan Putri Hijau Medan, Sabtu (7/9) lalu.
Sabtu itu, di lahan bekas Deli Plaza tersebut memang terjadi sebuah ikatan antara Agung Podomoro Land dengan Capital Group untuk membangun superblok yang dinamakan Podomoro City Medan. Superblok ini nantinya akan berfungsi sebagai sentra bisnis dengan memadukan konsep hunian (apartemen), kantor, mall, dan hotel. “Medan adalah kota yang sangat potensial. Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia sudah saatnya Medan unjuk gigi. Dan itu sesudah terbukti, dari 1.500 unit yang kita tawarkan, sudah 1.000 yang laku,” jelas Matius.
Riko Rusli Pimpinan Management Podomoro City melaporkan superblok ini akan digeber mulai 2014 dan diharapkan mulai beroperasi pada 2017. Gedungnya akan dibangun setinggi 50 lantai. Artinya, tower Podomoro akan menjadi gedung tertinggi di Medan, bahkan Sumatera. “Kita harap ini akan menjadi ikon bagi kota tercinta kita ini,” tambah Riko.
Wakil Gubernur Sumatera Utara T Erry Nurady yang hadir dalam acara itu mengaku bangga ketika Podomoro yang terkenal di dunia properti mau berinventasi di Medan. “Saya selaku Wakil Gubernur sekaligus warga Sumatera Utara bangga karena Podomoro Land yang terkenal itu membangun proyeknya di Medan, itu artinya memang Medan dan Sumatera Utara adalah pasar yang menarik buat investor besar,” katanya.
Senada dengan Erry, Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin pun berterima kasih dengan proyek yang ditarget menghasilkan penjualan pemasaran Rp5 triliun dalam waktu 3-4 tahun ini. Selain Eldin dan Erry, hadir dalam penandatangan MoU ini Dirut Agung Podomoro Land Trihatma Kusuma Haliman, komisaris Agung Podomoro Land Cosmas Batubara, dan ratusan undangan lainnya.
Sebelumnya superblok ini bernama Deli Grand City. Superblok ini awalnya direncanakan beroperasi secara bertahap tahun 2010. Hanya, karena kendala finansial, properti multifungsi di atas lahan seluas 5,2 hektar tersebut tak kunjung tuntas. Hingga kemudian PT Sinar Menara Deli (SMD), sebagai pemilik sekaligus pengembangnya menjual sebagian besar saham kepemilikannya kepada Agung Podomoro Land untuk meneruskan konstruksinya. SMD menjual 58 persen sahamnya senilai Rp467 miliar. SMD dan mitra lokal lainnya masih memegang 42 persen saham sisanya.
Trihatma Kusuma Haliman mengatakan, pihaknya tertarik mengakuisisi saham SMD sekaligus proyek Deli Grand City karena punya potensi. Medan merupakan salahsatu kota terbesar dan salah atu kota dengan perkembangan terpesat di Indonesia.
“Kami beruntung memperoleh lahan seluas ini di lokasi yang sangat strategis di pusat kota. Dengan nama besar serta pengalaman, kami ingin mengulang kesuksesan pengembangan konsep superblok di Jakarta untuk dibawa ke Medan,” ujar Trihatma. (rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/