25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Indonesia Kerjakan Empat Proyek ASEAN

Salah satu pembahasan penting dalam KTT ASEAN 2011 adalah kerjasama konektivitas antara negara. Sebanyak 12 proyek infrastruktur dicanangkan dalam program Brunei-Indonesia-Malaysia, East ASEAN Growth Area (BIM-EAGA).

“Konektivitas ini didalam (BIM-EAGA)  ada 12 proyek infrastruktur, dimana 4 proyek infrastruktur ada di Indonesia,” kata Menko Perekonomian, Hatta Rajasa Selasa (10/5).

Hatta menjelaskan empat proyek yang akan digarap oleh Indonesia yaitu pertama, pembangunan pembangkit Sumatera terhubungkan dengan Malaka. Kedua, pembangunan pembangkit 150 KV transmisi di Sanggau, Kalimantan Barat dan Sarawak. Ketiga, rehabilitasi jalan-jalan di perbatasan sepanjang lebih kurang 150 kilometer di Indonesia. Keempat, adalah jalan tol Bitung-Manado.

Proyek infrastruktur ini akan didanai oleh Asian Development Bank (ADB) dan negara-negara Asean, dengan nilai 1,2 miliar dolar AS. Sementara untuk proyek di Indonesia nilainya mendekati 400 juta dolar AS. “Proyek ini akan terus dipantau agar terealisasi,” kata Hatta.

Selain membahas infrastruktur dalam KTT Asean juga dibahas mengenai ketahanan pangan dan ketahanan energi. Nantinya Asean akan menjadi lumbung pangan tidak hanya bagi negara Asean tetapi juga untuk dunia.
Menteri Pertanian Suswono menambahkan pada bulan Oktober nanti negara ASEAN Plus Three sepakat untuk menyediakan cadangan beras sebesar 787 ribu ton beras. Indonesia, mendapat tanggung jawab sebesar 12 ribu ton.
Kesepakatan ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (UPTERR) itu digunakan untuk menghadapi kondisi rawan pangan dan bila terjadi volatilitas harga akibat kenaikan harga pangan. Cadangan ini juga dapat dilakukan untuk operasi pasar, termasuk untuk kawasan ASEAN.

“Presiden berharap agar cadangan pangan ini ditingkatkan dan Indonesia siap menambah hingga 25 ribu ton,” kata Suswono. (net/jpnn)

Salah satu pembahasan penting dalam KTT ASEAN 2011 adalah kerjasama konektivitas antara negara. Sebanyak 12 proyek infrastruktur dicanangkan dalam program Brunei-Indonesia-Malaysia, East ASEAN Growth Area (BIM-EAGA).

“Konektivitas ini didalam (BIM-EAGA)  ada 12 proyek infrastruktur, dimana 4 proyek infrastruktur ada di Indonesia,” kata Menko Perekonomian, Hatta Rajasa Selasa (10/5).

Hatta menjelaskan empat proyek yang akan digarap oleh Indonesia yaitu pertama, pembangunan pembangkit Sumatera terhubungkan dengan Malaka. Kedua, pembangunan pembangkit 150 KV transmisi di Sanggau, Kalimantan Barat dan Sarawak. Ketiga, rehabilitasi jalan-jalan di perbatasan sepanjang lebih kurang 150 kilometer di Indonesia. Keempat, adalah jalan tol Bitung-Manado.

Proyek infrastruktur ini akan didanai oleh Asian Development Bank (ADB) dan negara-negara Asean, dengan nilai 1,2 miliar dolar AS. Sementara untuk proyek di Indonesia nilainya mendekati 400 juta dolar AS. “Proyek ini akan terus dipantau agar terealisasi,” kata Hatta.

Selain membahas infrastruktur dalam KTT Asean juga dibahas mengenai ketahanan pangan dan ketahanan energi. Nantinya Asean akan menjadi lumbung pangan tidak hanya bagi negara Asean tetapi juga untuk dunia.
Menteri Pertanian Suswono menambahkan pada bulan Oktober nanti negara ASEAN Plus Three sepakat untuk menyediakan cadangan beras sebesar 787 ribu ton beras. Indonesia, mendapat tanggung jawab sebesar 12 ribu ton.
Kesepakatan ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (UPTERR) itu digunakan untuk menghadapi kondisi rawan pangan dan bila terjadi volatilitas harga akibat kenaikan harga pangan. Cadangan ini juga dapat dilakukan untuk operasi pasar, termasuk untuk kawasan ASEAN.

“Presiden berharap agar cadangan pangan ini ditingkatkan dan Indonesia siap menambah hingga 25 ribu ton,” kata Suswono. (net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/