MEDAN, SUMUTPOS.CO -Jelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Tim Pemantau Harga Pangan Sumatera Utara, menyebutkan harga kebutuhan pangan masih tergolong stabil. Namun, ada sejumlah komoditi pangan mengalami kenaikan.
“Memang ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan di tingkat pedagang pengecer. Yakni harga beras medium keatas. Harganya melonjak sekitar 5000 rupiah per karung dengan kuran10 Kilogram. Kalau dikalkulasikan kira-kira ada kenaikan 500 rupiah perkilogramnya,” sebut Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin saat dikonfirmasi Sumut Pos, Minggu (10/6) siang.
Namun, Gunawan kenaikan harga beras tersebut, masih tergolong wajar. Kemudian, ?? ditingkat distributor harga beras saat ini juga terpantau masih sangat stabil. Dengan pasokan beras di Pasar Tradisional aman untuk memenuhi kebutuhan konsumi saat Lebaran 2018.
“Beberapa harga pangan lainnya justru mencetak penurunan. Katakanlah cabai merah yang harganya kembali anjlok dikisaran Rp 18 ribu perkilogram. Untuk cabai kecil, bawang merah, dan bawang putih harganya tidak jauh berbeda dikisaran Rp 27 ribuan perkilogram,” jelas Gunawan.
Selain itu, harga daging ayam juga mengalami keterpurukan. Harga daging ayam saat ini dijual dikisaran Rp 25 ribu perkilogram.”Padahal normalnya harga daging ayam itu dikisaran Rp 28 ribuan perKg. Untuk harga daging sapi juga demikian. Terpantau masih stabil dikisaran 110 hingga 120 ribu perKg,” katanya.
Namun, menurut Gunawan H-2 dan H-1 Lebaran harga daging sapi perlu diwaspadi. Karena kerap tiba-tiba melonjak meskipun sesaat. Hal tersebut, disebabnya daya beli masyarakat terhadap daging sapi drastis meningkat.
“Walau demikian sejumlah peternak sapi menyatakan bahwa harga sapi hidup belum mengalami perubahan harga hingga lebaran nanti. Hal ini sangat meringankan konsumen. Kalaupun naik saya pikir rentang kenaikannya akan sangat terbatas,” tutur Gunawan.
Menjelang lebaran ini, Gunawan menjalaskan nantinya permintaan dan penawaran tidak akan seimbang. Sejumlah komoditas pangan khususnya sayur sayuran berpeluang mengalami lonjakan harga. “Walaupun tidak perlu dikuatirkan terlalu berlebihan. Dikarenakan sayur sayuran merupakan komoditas yang mudah digantikan,” tandasnya.(gus/ram)