26.1 C
Medan
Friday, November 1, 2024
spot_img

Penerima Raskin Sumut 383.363 RTS

MEDAN- Bulog (Badan Usaha Logistik) Divre I Sumut akan memberikan pagu raskin (beras miskin) 150.000 ton kepada 383.363 rumah tangga miskin di tahun 2012 untuk seluruh Sumut dengan harga Rp1.600 per kilogram.
“Tidak ada perbedaan pemberian beras miskin tahun ini dengan tahun sebelumnya (2011),” ujar Humas Bulog Divre I Sumut Rusli.

Menurutnya, pemberian pagu raskin ini berdasarkan petunjuk pusat, sesuai data raskin yang lama (2011), karena data pagu raskin tahun ini belum valid. “Kalau menunggu data raskin terbaru, akan memakan waktu lama,” sebutnya.
Rusli juga menjelaskan, tiap bulannya Bulog Sumut menerima raskin sebesar 12.575 ton untuk penyaluran 12 bulan. Sedangkan penyaluran untuk raskin 2011 sebanyak 13 bulan. Hal ini dikarenakan pemerintah yang mengharuskan percepatan penyaluran, sehingga harga beras dipasaran tetap stabil.

“Pagu yang ditetapkan untuk kita sebanyak 150 ribu ton, tetapi pada 2011 lalu, kita menerima lebih dari 163 ribu ton,” tambah Rusli.

Dan sekitar 99,88 persen dari penerimaan raskin tersebut telah disalurkan ke rumah tangga sasaran (RTS). (ram)
“Sebenarnya, penyaluran raskin ini sudah 100 persen, tetapi karena percepatan penyaluran jadi tinggal 0,12 persen lagi,” tambah Rusli.

Untuk tahun ini, pemerintah pusat sudah menetapkan jumlah pagu dan RTS Sumut seperti tahun sebelumnya dengan jumlah 383.363 RTS dengan jumlah beras 150 ribu ton, “Saat ini kita sedang menunggu keputusan hasil rapat penetapan pagu raskin kabupaten/kota yang akan digelar minggu depan, jadi minggu depan raskin sudah bisa disalurkan,” ungkap Rusli.

Walau tahun ini pagu serta RTS yang menerima tetap, tetapi menurut Rusli, pada Juni 2012 akan ada perubahan. “Bulog akan menggunakan data RTS baru, sehingga penyaluran raskin benar-benar tepat sasaran,” tambah Rusli.
Untuk saat ini, stok beras Sumut lebih dari 100 ribu ton, dan jumlah tersebut dapat memenuhi alokasi beras selama 8 bulan kedepan, dan saat ini Bulog juga sedang menunggu tambahan pasokan beras impar dari Vietnam. Sedangkan beras impor yang sudah masuk ke Sumut selama tahun 2011 berjumlah 373 ribu ton dari Vietnam dan Thailand dalam 2 kali pengiriman.

Pada akhir 2010 hingga Maret 2011 sebesar 282 ribu ton, September sebanyak 91 ribu ton.

Pengamat Ekonomi yang juga Dekan Ekonomi USU Jhon Tafbu Ritonga mengatakan, saat ini Sumut memang masih membutuhkan raskin dikarenakan masih banyak penduduk miskin sebesar 10 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan menurutnya, tidak adanya kenaikan RTS dan pagu dikarenakan jatah pemerintah yang sudah tetap. “Untuk mengentaskan kemiskinan tidak hanya melalui raskin, BLT (Bantuan Langsung Tunai), tetapi melalui infrastruktur ekonomi, sumber daya ekonomi dan struktur masyarakat,” ujar Jhon.

Terkait dengan penyaluran, menurutnya sudah sesuai dan mencukupi, tetapi penyaluran juga harus diawasi, sehingga terbebas dari oknum yang tidak bertanggung jawab. “Penyaluran harus diperhatikan, jangan sampai dijadikan lahan korupsi,” ungkap Jhon. (ram)

MEDAN- Bulog (Badan Usaha Logistik) Divre I Sumut akan memberikan pagu raskin (beras miskin) 150.000 ton kepada 383.363 rumah tangga miskin di tahun 2012 untuk seluruh Sumut dengan harga Rp1.600 per kilogram.
“Tidak ada perbedaan pemberian beras miskin tahun ini dengan tahun sebelumnya (2011),” ujar Humas Bulog Divre I Sumut Rusli.

Menurutnya, pemberian pagu raskin ini berdasarkan petunjuk pusat, sesuai data raskin yang lama (2011), karena data pagu raskin tahun ini belum valid. “Kalau menunggu data raskin terbaru, akan memakan waktu lama,” sebutnya.
Rusli juga menjelaskan, tiap bulannya Bulog Sumut menerima raskin sebesar 12.575 ton untuk penyaluran 12 bulan. Sedangkan penyaluran untuk raskin 2011 sebanyak 13 bulan. Hal ini dikarenakan pemerintah yang mengharuskan percepatan penyaluran, sehingga harga beras dipasaran tetap stabil.

“Pagu yang ditetapkan untuk kita sebanyak 150 ribu ton, tetapi pada 2011 lalu, kita menerima lebih dari 163 ribu ton,” tambah Rusli.

Dan sekitar 99,88 persen dari penerimaan raskin tersebut telah disalurkan ke rumah tangga sasaran (RTS). (ram)
“Sebenarnya, penyaluran raskin ini sudah 100 persen, tetapi karena percepatan penyaluran jadi tinggal 0,12 persen lagi,” tambah Rusli.

Untuk tahun ini, pemerintah pusat sudah menetapkan jumlah pagu dan RTS Sumut seperti tahun sebelumnya dengan jumlah 383.363 RTS dengan jumlah beras 150 ribu ton, “Saat ini kita sedang menunggu keputusan hasil rapat penetapan pagu raskin kabupaten/kota yang akan digelar minggu depan, jadi minggu depan raskin sudah bisa disalurkan,” ungkap Rusli.

Walau tahun ini pagu serta RTS yang menerima tetap, tetapi menurut Rusli, pada Juni 2012 akan ada perubahan. “Bulog akan menggunakan data RTS baru, sehingga penyaluran raskin benar-benar tepat sasaran,” tambah Rusli.
Untuk saat ini, stok beras Sumut lebih dari 100 ribu ton, dan jumlah tersebut dapat memenuhi alokasi beras selama 8 bulan kedepan, dan saat ini Bulog juga sedang menunggu tambahan pasokan beras impar dari Vietnam. Sedangkan beras impor yang sudah masuk ke Sumut selama tahun 2011 berjumlah 373 ribu ton dari Vietnam dan Thailand dalam 2 kali pengiriman.

Pada akhir 2010 hingga Maret 2011 sebesar 282 ribu ton, September sebanyak 91 ribu ton.

Pengamat Ekonomi yang juga Dekan Ekonomi USU Jhon Tafbu Ritonga mengatakan, saat ini Sumut memang masih membutuhkan raskin dikarenakan masih banyak penduduk miskin sebesar 10 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan menurutnya, tidak adanya kenaikan RTS dan pagu dikarenakan jatah pemerintah yang sudah tetap. “Untuk mengentaskan kemiskinan tidak hanya melalui raskin, BLT (Bantuan Langsung Tunai), tetapi melalui infrastruktur ekonomi, sumber daya ekonomi dan struktur masyarakat,” ujar Jhon.

Terkait dengan penyaluran, menurutnya sudah sesuai dan mencukupi, tetapi penyaluran juga harus diawasi, sehingga terbebas dari oknum yang tidak bertanggung jawab. “Penyaluran harus diperhatikan, jangan sampai dijadikan lahan korupsi,” ungkap Jhon. (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/