25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

PT PGN Bangun 90 Km Pipa Distribusi Gas

LAMPUNG-PT Perusahan Gas Negara (PGN ) terus memperluas jaringan pipa gas distribusi. Yang baru adalah pembangunan jaringan pipa gas di Lampung. Terhitung April silam perusahaan gas pelat merah itu sudah membangun jaringan pipa gas sepanjang 90 kilometer di sana.

PIPANISASI: PT PGN membangun pipa distribusi gas di Lampung sepanjang 90 kilometer. Dengan terpasangnya pipanisasi itu, dapat mendistribusikan gas ke wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar dan Jateng. //NET
PIPANISASI: PT PGN membangun pipa distribusi gas di Lampung sepanjang 90 kilometer. Dengan terpasangnya pipanisasi itu, dapat mendistribusikan gas ke wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar dan Jateng. //NET

“Sebenarnya total kebutuhan pipa distribusi gas di Lampung sepanjang 100 kilometer. Karenanya kami akan terus membangun,” kata Kepala Komunikasi Korporat PT PGN Ridha Ababil dalam acara temu media akhir pekan silam.

Menurut Ridha, pipa tersebut disalurkan ke berbagai jenis pelanggan. Misalnya produsen listrik, industri, UKM, rumah tangga dan transportasi.

Kebutuhan gas bumi untuk sektor listrik, lanjut dia, adalah sekitar 30 juta kaki kubik perhari (MMscfd). Dengan asumsi 1 MMscfd gas bumi setara dengan penggunaan 28 ribu liter bahan bakar minyak (BBM) perhari. Karenanya, energi tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan pembangkit dengan kapasitas setara 4-5 MW.

Sedangkan untuk sektor industri, kebutuhan gas bumi di Lampung mencapai 7,5 MMscfd. “Nah melalui konversi dari BBM ke gas bumi di Lampung, maka bisa hal itu bisa menghemat biaya bahan bakar hingga Rp900 miliar pertahun,” kata Ridha.

Seperti diketahui, untuk memasok kebutuhan gas di Lampung, PT PGN segera mengoperasikan Floating Storage Regatification Unit (FSRU) di wilayah laut Maringgai Lampung.

FSRU Lampung ini bertugas untuk menampung pasokan gas cair (LNG) dari kilang di wilayah Indonesia timur, untuk kemudian disalurkan ke Sumatera dan Jawa. Nah salah satunya adalah ke wilayah Lampung.

Nah, setelah diterima FSRU Lampung, LNG itu akan diubah menjadi gas untuk kemudian disalurkan melalui pipa bawah laut sepanjang 21 kilometer ke onshore receiving facility (ORF) dan offtake stasion (OTS) yang berada di daratan Labuan Maringgai, Lampung.

ORF adalah fasilitas yang akan menerima aliran gas dari FSRU dan didistribusikan di berbagai daerah seperti di Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar dan Jateng.Sedangkan OTS adalah fasilitas yang menerima aliran gas dari FSRU untuk didistribusikan ke konsumen melalui jaringan pipa distribusi Lampung.

Pengoperasian Floating Storage Regatification Unit (FSRU) Lampung, PGN segara mengoperasikan kapal ‘jumbo’ yang mengapung di wilayan laut Maringgai Lampung itu menjadi andalan PGN untuk menambah pasokan gas Sumatera dan Jawa.

FSRU Lampung adalah kapal buatan pabrikan Hoegh di Korea Selatan. Kapal itu memiliki panjang 294 meter, lebar 46 meter dengan bobot 81.900 ton. “Volume tangki, FSRU Lampung berkapasitas menampung LNG 170.000 m3,” bilang Ridha. (mas/jpnn/btr)

LAMPUNG-PT Perusahan Gas Negara (PGN ) terus memperluas jaringan pipa gas distribusi. Yang baru adalah pembangunan jaringan pipa gas di Lampung. Terhitung April silam perusahaan gas pelat merah itu sudah membangun jaringan pipa gas sepanjang 90 kilometer di sana.

PIPANISASI: PT PGN membangun pipa distribusi gas di Lampung sepanjang 90 kilometer. Dengan terpasangnya pipanisasi itu, dapat mendistribusikan gas ke wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar dan Jateng. //NET
PIPANISASI: PT PGN membangun pipa distribusi gas di Lampung sepanjang 90 kilometer. Dengan terpasangnya pipanisasi itu, dapat mendistribusikan gas ke wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar dan Jateng. //NET

“Sebenarnya total kebutuhan pipa distribusi gas di Lampung sepanjang 100 kilometer. Karenanya kami akan terus membangun,” kata Kepala Komunikasi Korporat PT PGN Ridha Ababil dalam acara temu media akhir pekan silam.

Menurut Ridha, pipa tersebut disalurkan ke berbagai jenis pelanggan. Misalnya produsen listrik, industri, UKM, rumah tangga dan transportasi.

Kebutuhan gas bumi untuk sektor listrik, lanjut dia, adalah sekitar 30 juta kaki kubik perhari (MMscfd). Dengan asumsi 1 MMscfd gas bumi setara dengan penggunaan 28 ribu liter bahan bakar minyak (BBM) perhari. Karenanya, energi tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan pembangkit dengan kapasitas setara 4-5 MW.

Sedangkan untuk sektor industri, kebutuhan gas bumi di Lampung mencapai 7,5 MMscfd. “Nah melalui konversi dari BBM ke gas bumi di Lampung, maka bisa hal itu bisa menghemat biaya bahan bakar hingga Rp900 miliar pertahun,” kata Ridha.

Seperti diketahui, untuk memasok kebutuhan gas di Lampung, PT PGN segera mengoperasikan Floating Storage Regatification Unit (FSRU) di wilayah laut Maringgai Lampung.

FSRU Lampung ini bertugas untuk menampung pasokan gas cair (LNG) dari kilang di wilayah Indonesia timur, untuk kemudian disalurkan ke Sumatera dan Jawa. Nah salah satunya adalah ke wilayah Lampung.

Nah, setelah diterima FSRU Lampung, LNG itu akan diubah menjadi gas untuk kemudian disalurkan melalui pipa bawah laut sepanjang 21 kilometer ke onshore receiving facility (ORF) dan offtake stasion (OTS) yang berada di daratan Labuan Maringgai, Lampung.

ORF adalah fasilitas yang akan menerima aliran gas dari FSRU dan didistribusikan di berbagai daerah seperti di Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar dan Jateng.Sedangkan OTS adalah fasilitas yang menerima aliran gas dari FSRU untuk didistribusikan ke konsumen melalui jaringan pipa distribusi Lampung.

Pengoperasian Floating Storage Regatification Unit (FSRU) Lampung, PGN segara mengoperasikan kapal ‘jumbo’ yang mengapung di wilayan laut Maringgai Lampung itu menjadi andalan PGN untuk menambah pasokan gas Sumatera dan Jawa.

FSRU Lampung adalah kapal buatan pabrikan Hoegh di Korea Selatan. Kapal itu memiliki panjang 294 meter, lebar 46 meter dengan bobot 81.900 ton. “Volume tangki, FSRU Lampung berkapasitas menampung LNG 170.000 m3,” bilang Ridha. (mas/jpnn/btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/