25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Harga Karet & Sawit Mulai Membaik

karetPALUTA, SUMUTPOS.CO – Pertengahan Desember 2013, sejumlah harga komoditi hasil perkebunan seperti getah karet dan kelapa sawit terlihat mulai membaik di Kabupaten Paluta.Harga getah minggu ini naik Rp 9 ribu dari sebelumnya hanya Rp7.500 perkilogram. Sementara harga kelapa sawit berkisar Rp1.640 yang minggu sebelumnya hanya Rp1.520 perkilogram.

Meskipun  begitu, masyarakat  Padang Lawas Utara (Paluta) yang 70 persen adalah petani karet masih saja merasa resah dengan keadaan seperti saat ini. Sebab cuaca ataupun curah hujan yang cukup tinggi membuat proses penyadapan getah karet tidak stabil dan produksi getah para petani menurun secara drastis dari hari-hari sebelumnya.

Menurut penuturan petani karet, Imron Ritonga (40) warga Desa Sigama, Kecamatan Padang Bolak, sebagai petani karet dirinya cukup senang dengan harga getah saat ini yang berkisar Rp8.500-Rp 9.000 perkilogram. Tapi dirinya juga mengaku resah karena menurunnya produksi getah mereka yang disebabkan seringnya mereka tidak menyadap getah (menderes) disebabkan curah hujan yang cukup tinggi. “Harga getah memang sudah lumayan membaik tapi getahnya yang tidak ada karena kita jarang manderes, hujan terus tiap hari,” ujar Imron kepada  Minggu (15/12).

Ia juga mencontohkan, dalam seminggu ini produksi getahnya menurun drastis, biasanya mencapai 90 kilogram setiap minggu tapi untuk minggu ini getahnya hanya 50 kilogram. Hal ini dikarenakan dirinya hanya menderes sebanyak dua kali per minggunya padahal biasanya mereka menderes karet sebanyak empat kali dalam seminggu.

Tapi karena hujan mereka tidak bisa menderes dan meskipun hujan sudah reda mereka harus menunggu batang pohon karetnya kering sebab jika dideres dalam keadaan basah bisa merusak batang pohon karetnya.

Hal senada juga dikatakan Sutan Harahap (30) warga Desa Bahal, Kecamatan Portibi  yang juga seorang pedagang (toke) getah.

Ia mengatakan bahwa dirinya juga merasa resah karena barang ataupun getah yang mereka dapatkan dari para petani semakin sedikit yang otomatis muatan mobil untuk diantar ke pabrik tidak akan mencapai sesuai target yang mereka harapkan.

“Kalau getah yang kita dapat tidak mencapai target, rugi kita mengantarnya ke pabrik,” ujarnya.

Sementara itu untuk harga kelapa sawit dari minggu ke minggu juga mengalami kenaikan harga yang lumayan tinggi. Minggu terakhir harganya berkisar Rp1.640 perkilogram yang minggu sebelumnya hanya Rp1.520 perkilogram. Dengan keadaan harga yang stabil ini cukup membantu masyarakat petani khususnya kelapa sawit. (mag-02)

karetPALUTA, SUMUTPOS.CO – Pertengahan Desember 2013, sejumlah harga komoditi hasil perkebunan seperti getah karet dan kelapa sawit terlihat mulai membaik di Kabupaten Paluta.Harga getah minggu ini naik Rp 9 ribu dari sebelumnya hanya Rp7.500 perkilogram. Sementara harga kelapa sawit berkisar Rp1.640 yang minggu sebelumnya hanya Rp1.520 perkilogram.

Meskipun  begitu, masyarakat  Padang Lawas Utara (Paluta) yang 70 persen adalah petani karet masih saja merasa resah dengan keadaan seperti saat ini. Sebab cuaca ataupun curah hujan yang cukup tinggi membuat proses penyadapan getah karet tidak stabil dan produksi getah para petani menurun secara drastis dari hari-hari sebelumnya.

Menurut penuturan petani karet, Imron Ritonga (40) warga Desa Sigama, Kecamatan Padang Bolak, sebagai petani karet dirinya cukup senang dengan harga getah saat ini yang berkisar Rp8.500-Rp 9.000 perkilogram. Tapi dirinya juga mengaku resah karena menurunnya produksi getah mereka yang disebabkan seringnya mereka tidak menyadap getah (menderes) disebabkan curah hujan yang cukup tinggi. “Harga getah memang sudah lumayan membaik tapi getahnya yang tidak ada karena kita jarang manderes, hujan terus tiap hari,” ujar Imron kepada  Minggu (15/12).

Ia juga mencontohkan, dalam seminggu ini produksi getahnya menurun drastis, biasanya mencapai 90 kilogram setiap minggu tapi untuk minggu ini getahnya hanya 50 kilogram. Hal ini dikarenakan dirinya hanya menderes sebanyak dua kali per minggunya padahal biasanya mereka menderes karet sebanyak empat kali dalam seminggu.

Tapi karena hujan mereka tidak bisa menderes dan meskipun hujan sudah reda mereka harus menunggu batang pohon karetnya kering sebab jika dideres dalam keadaan basah bisa merusak batang pohon karetnya.

Hal senada juga dikatakan Sutan Harahap (30) warga Desa Bahal, Kecamatan Portibi  yang juga seorang pedagang (toke) getah.

Ia mengatakan bahwa dirinya juga merasa resah karena barang ataupun getah yang mereka dapatkan dari para petani semakin sedikit yang otomatis muatan mobil untuk diantar ke pabrik tidak akan mencapai sesuai target yang mereka harapkan.

“Kalau getah yang kita dapat tidak mencapai target, rugi kita mengantarnya ke pabrik,” ujarnya.

Sementara itu untuk harga kelapa sawit dari minggu ke minggu juga mengalami kenaikan harga yang lumayan tinggi. Minggu terakhir harganya berkisar Rp1.640 perkilogram yang minggu sebelumnya hanya Rp1.520 perkilogram. Dengan keadaan harga yang stabil ini cukup membantu masyarakat petani khususnya kelapa sawit. (mag-02)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/