30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Harga Gula Lokal Tak Terpengaruh Harga Global

SURABAYA – Panen raya yang berlangsung di Brasil diperkirakan tidak mempengaruhi harga gula lokal. Tahun ini, proyeksi produksi gula di Brasil mencapai 40 juta ton. Akibat panen raya Negeri Samba tersebut, harga gula dunia tertekan.

Ketua Kompartemen Manajemen Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) Adig Suwandi mengatakan, harga gula dunia untuk pengapalan Oktober-Desember 2013 berkisar USD 470-USD 490 per ton FOB (harga di negara asal belum termasuk biaya premium). Bila harga gula dunia murah, di tingkat lokal akan terimbas mengingat referensi pedagang memang ke sana.

“Tapi sampai sekarang imbas itu belum terasa. Kemungkinan salah satunya karena gejolak kurs. Saat ini, harga tender gula hasil giling 2013 di sejumlah perusahaan bervariasi, mulai Rp 9.350-Rp 9.650 per kg,” tuturnya.

Seperti diwartakan, produsen gula terbesar dunia Brasil sedang memasuki musim panen. Produksi gula negeri bola itu hingga akhir tahun diproyeksikan mencapai 40 juta ton. Produksi tersebut tertinggi dalam sejarah. Sedangkan produksi gula dunia diperkirakan 171 juta ton.

Tapi, lanjut dia, pengaruh tersebut dengan catatan selama tidak ada gula rafinasi yang diperdagangkan sebagai produk eceran. Sebab, tertekannya harga gula dunia memicu turunnya harga bahan baku raw sugar. Dengan begitu, harga gula rafinasi bakal lebih rendah dibandingkan gula lokal.

“Asal tidak ada gula rafinasi berbahan baku raw sugar merembes ke pasar eceran. Artinya, impor raw sugar harus dilakukan secara ketat sesuai kebutuhan industri makanan minuman pengguna produk, bukan berdasar kapasitas terpasang pabrik,” tandas dia. Berdasar keyakinan tersebut, para petani dan pabrik gula tidak perlu khawatir harga gula lokal bakal turun.

Apalagi, akibat perubahan iklim produksi gula tebu diperkirakan kurang dari 2,7 juta ton. “Kalau produksi gula tebu hasil giling 2013 kurang 2,7 juta ton atau setidaknya hanya 2,4 juta ton, memang harus ada tambahan stok,” ujar dia.

Terkait proyeksi stok gula, pada awal tahun nanti diperkirakan aman. Sedangkan yang diwaspadai adalah menjelang musim giling 2014 atau pada April tahun depan. Kendati demikian, kalau ada pabrik gula yang mengolah raw sugar bersama tebu, stok diperkirakan tetap aman sampai musim giling tahun depan. “Beberapa perusahaan gula sudah diberi izin impor raw sugar untuk mengatasi idle capacity atau diolah bersama tebu,” kata dia. (smg)

SURABAYA – Panen raya yang berlangsung di Brasil diperkirakan tidak mempengaruhi harga gula lokal. Tahun ini, proyeksi produksi gula di Brasil mencapai 40 juta ton. Akibat panen raya Negeri Samba tersebut, harga gula dunia tertekan.

Ketua Kompartemen Manajemen Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) Adig Suwandi mengatakan, harga gula dunia untuk pengapalan Oktober-Desember 2013 berkisar USD 470-USD 490 per ton FOB (harga di negara asal belum termasuk biaya premium). Bila harga gula dunia murah, di tingkat lokal akan terimbas mengingat referensi pedagang memang ke sana.

“Tapi sampai sekarang imbas itu belum terasa. Kemungkinan salah satunya karena gejolak kurs. Saat ini, harga tender gula hasil giling 2013 di sejumlah perusahaan bervariasi, mulai Rp 9.350-Rp 9.650 per kg,” tuturnya.

Seperti diwartakan, produsen gula terbesar dunia Brasil sedang memasuki musim panen. Produksi gula negeri bola itu hingga akhir tahun diproyeksikan mencapai 40 juta ton. Produksi tersebut tertinggi dalam sejarah. Sedangkan produksi gula dunia diperkirakan 171 juta ton.

Tapi, lanjut dia, pengaruh tersebut dengan catatan selama tidak ada gula rafinasi yang diperdagangkan sebagai produk eceran. Sebab, tertekannya harga gula dunia memicu turunnya harga bahan baku raw sugar. Dengan begitu, harga gula rafinasi bakal lebih rendah dibandingkan gula lokal.

“Asal tidak ada gula rafinasi berbahan baku raw sugar merembes ke pasar eceran. Artinya, impor raw sugar harus dilakukan secara ketat sesuai kebutuhan industri makanan minuman pengguna produk, bukan berdasar kapasitas terpasang pabrik,” tandas dia. Berdasar keyakinan tersebut, para petani dan pabrik gula tidak perlu khawatir harga gula lokal bakal turun.

Apalagi, akibat perubahan iklim produksi gula tebu diperkirakan kurang dari 2,7 juta ton. “Kalau produksi gula tebu hasil giling 2013 kurang 2,7 juta ton atau setidaknya hanya 2,4 juta ton, memang harus ada tambahan stok,” ujar dia.

Terkait proyeksi stok gula, pada awal tahun nanti diperkirakan aman. Sedangkan yang diwaspadai adalah menjelang musim giling 2014 atau pada April tahun depan. Kendati demikian, kalau ada pabrik gula yang mengolah raw sugar bersama tebu, stok diperkirakan tetap aman sampai musim giling tahun depan. “Beberapa perusahaan gula sudah diberi izin impor raw sugar untuk mengatasi idle capacity atau diolah bersama tebu,” kata dia. (smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/