25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

XL Axiata Fokus ke Jaringan

BTS: Karyawan sedang berbincang sebelum mengecek kesiapan BTS XL Axiata di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT XL Axiata memperkirakan industri telekomunikasi membaik pada 2020. Bisnis pun diprediksi bisa tumbuh satu angka.

Maka perusahaan menyiapkan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) sebesar Rp 7,5 triliun pada tahun ini. Jumlah itu tidak jauh berbeda dengan Capex XL Axiata selama tiga tahun terakhir.

“Kami akan fokus pada strategi jaringan, area prioritas berdasarkan penghitungan bisnis,” ujar Presiden Direktur dan CEO PT XL Axiata Dian Siswarini kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (12/2).

Ia juga menuturkan, perseroan bakal fokus meningkatkan efisiensi dan menerapkan kebijakan dengan hati-hati dalam menghadapi perang harga. Perusahaan berkode saham EXCL ini pun, lanjutnya, berencana melanjutkan program fiberisasi dan automatically switched optical network.

Tujuannya, mengoptimalisasi biaya per kapasitas dan mempersiapkan teknologi 5G.

Plt Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Dharmayusa menambahkan, dari total Capex 2020, sebesar 80 persen di antaranya siap digunakan untuk pengembangan jaringan 4G.

“Dari dana tersebut difokuskan pada peningkatan akses frekuensi radio seperti menambah jaringan 4G di wilayah-wilayah dan meningkatkan bandwidth,” jelasnya pada kesempatan serupa.

Capex yang tersisa, lanjut dia, akan dimanfaatkan untuk memperbarui sistem IT baik kepada pelanggan maupun internal. Menurut dia, ini perlu dilakukan demi mendukung upaya penambahan jaringan 4G yang juga menjadi fokus tahun ini.

“Sebaik apapun pengembangan jaringan yang kami lakukan, apabila sistem IT nya tidak memadai, tidak akan bisa mencapai target,” kata Gede.

Dirinya mengatakan, XL juga bakal mengeluarkan sejumlah produk digital baru yang memerlukan dukungan sistem IT yang apik. Maka modernisasi sistem menjadi penting demi mempercepat penyelesaian berbagai produk tersebut.

“Kami akan memperkuat IT sebagai backbone industri sehingga produk-produk digital kami dapat berjalan optimal dan lebih cepat rilis di pasaran,” ungkapnya.

Sebagai informasi, pendapatan XL Axiata pada 2019 sebesar Rp 25,15 triliun. Angka itu naik 9 persen dibandingkan pendapatan pada 2018. (rol/ram)

BTS: Karyawan sedang berbincang sebelum mengecek kesiapan BTS XL Axiata di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT XL Axiata memperkirakan industri telekomunikasi membaik pada 2020. Bisnis pun diprediksi bisa tumbuh satu angka.

Maka perusahaan menyiapkan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) sebesar Rp 7,5 triliun pada tahun ini. Jumlah itu tidak jauh berbeda dengan Capex XL Axiata selama tiga tahun terakhir.

“Kami akan fokus pada strategi jaringan, area prioritas berdasarkan penghitungan bisnis,” ujar Presiden Direktur dan CEO PT XL Axiata Dian Siswarini kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (12/2).

Ia juga menuturkan, perseroan bakal fokus meningkatkan efisiensi dan menerapkan kebijakan dengan hati-hati dalam menghadapi perang harga. Perusahaan berkode saham EXCL ini pun, lanjutnya, berencana melanjutkan program fiberisasi dan automatically switched optical network.

Tujuannya, mengoptimalisasi biaya per kapasitas dan mempersiapkan teknologi 5G.

Plt Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Dharmayusa menambahkan, dari total Capex 2020, sebesar 80 persen di antaranya siap digunakan untuk pengembangan jaringan 4G.

“Dari dana tersebut difokuskan pada peningkatan akses frekuensi radio seperti menambah jaringan 4G di wilayah-wilayah dan meningkatkan bandwidth,” jelasnya pada kesempatan serupa.

Capex yang tersisa, lanjut dia, akan dimanfaatkan untuk memperbarui sistem IT baik kepada pelanggan maupun internal. Menurut dia, ini perlu dilakukan demi mendukung upaya penambahan jaringan 4G yang juga menjadi fokus tahun ini.

“Sebaik apapun pengembangan jaringan yang kami lakukan, apabila sistem IT nya tidak memadai, tidak akan bisa mencapai target,” kata Gede.

Dirinya mengatakan, XL juga bakal mengeluarkan sejumlah produk digital baru yang memerlukan dukungan sistem IT yang apik. Maka modernisasi sistem menjadi penting demi mempercepat penyelesaian berbagai produk tersebut.

“Kami akan memperkuat IT sebagai backbone industri sehingga produk-produk digital kami dapat berjalan optimal dan lebih cepat rilis di pasaran,” ungkapnya.

Sebagai informasi, pendapatan XL Axiata pada 2019 sebesar Rp 25,15 triliun. Angka itu naik 9 persen dibandingkan pendapatan pada 2018. (rol/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/