25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Investor China Lirik Rel Kereta Api Medan-Danau Toba

Rel kereta api-ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pesona Danau Toba terus memancar kemana-mana. Setelah investor Singapura yang berhasrat menanamkan modal ke sana, kini  giliran investor dari Tiongkok yang tertarik membangun infrastruktur di kawasan yang bakal segera disulap menjadi satu dari ’10 Bali Baru’ itu. Yang bakal dibidik, pembangunan jalur kereta api menuju Danau Toba di Sumatera Utara.

“Investor China mau bangun railroad dari Medan sampai Danau Toba. Dia mau bangun infrastruktur. Saya pikir dia mau investasi kecil, dia bilang kami siap sampai USD 10 miliar,” terang Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terkaget-kaget.
Menko Maritim mengingatkan Investor China yang tertarik membangun jalur rel kereta dengan rute Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi – Pematangsiantar, hingga ke kawasan Danau Toba, bahwa investor harus mengikuti kebijakan dan aturan pemerintah RI. “Saya bilang, anda harus mengikuti rules of engagement Indonesia, tidak bisa kamu (investor dari manapun juga) yang atur.”
Saat ini memang banyak investor asing yang akan menanamkan investasinya di Indonesia, khususnya di Danau Toba. Terlebih setelah Indonesia telah meraih investment grade dari Standards & Poor’s (S&P) yang merupakan salab satu indikator sasaran berinvestasi. Akhir tahun lalu, Lima calon investor asal Rusia juga menyambangi Sumatera Utara untuk melakukan survei pembangunan jalur kereta di wilayah tersebut
“Investor mau masuk, ini berarti wilayah Danau Toba sangat strategis di mata Investor. Pemerintah memang telah melakukan berbagai perbaikan dalam kemudahan investasi, salah satunya dengan menyederhanakan peraturan, menerapkan transparansi dan cepat mengambil keputusan,” terangnya
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan bahwa  pemerintah memang sudah memutuskan untuk membangun prasarana transportasi kereta api dari Medan ke Parapat  tahun ini.  Dana pembangunan prasarana kereta ke salah satu destinasi prioritas itu akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau dengan dana investor
“Dana Investor masuk , maka dana APBN bisa digunakan untuk pemanfaatan yang lain,” kata Menpar Arief Yahya
Dengan jalur kereta yang menghubungkan Medan ke Parapat, imbuh Arief Yahya, wisatawan hanya butuh waktu sekitar 3.5 jam untuk mencapai danau tersebut. Sementara jika menggunakan kendaraan pribadi atau bus umum, biasanya menghabiskan waktu sampai 6 jam lamanya.
Untuk tahap awal, akan segera dibangun jalur yang menghubungkan Medan sampai Siantar yang memakan waktu tempuh 2,5 jam.
“Kemudian dari Siantar ke Parapat sekitar satu jam,” paparnya
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre 1 Sumatera Utara juga siap mendukung program pemerintah dalam mengembangkan kawasan objek wisata Danau Toba. Jika proyek kereta api Medan-Parapat sepanjang 160 kilometer sudah terbentang, maka manajemen kereta api tinggal membangun rel dari Siantar ke Parapat, karena sebelumnya layanan kereta api hanya sampai Siantar. (Rel)
Rel kereta api-ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pesona Danau Toba terus memancar kemana-mana. Setelah investor Singapura yang berhasrat menanamkan modal ke sana, kini  giliran investor dari Tiongkok yang tertarik membangun infrastruktur di kawasan yang bakal segera disulap menjadi satu dari ’10 Bali Baru’ itu. Yang bakal dibidik, pembangunan jalur kereta api menuju Danau Toba di Sumatera Utara.

“Investor China mau bangun railroad dari Medan sampai Danau Toba. Dia mau bangun infrastruktur. Saya pikir dia mau investasi kecil, dia bilang kami siap sampai USD 10 miliar,” terang Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan terkaget-kaget.
Menko Maritim mengingatkan Investor China yang tertarik membangun jalur rel kereta dengan rute Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi – Pematangsiantar, hingga ke kawasan Danau Toba, bahwa investor harus mengikuti kebijakan dan aturan pemerintah RI. “Saya bilang, anda harus mengikuti rules of engagement Indonesia, tidak bisa kamu (investor dari manapun juga) yang atur.”
Saat ini memang banyak investor asing yang akan menanamkan investasinya di Indonesia, khususnya di Danau Toba. Terlebih setelah Indonesia telah meraih investment grade dari Standards & Poor’s (S&P) yang merupakan salab satu indikator sasaran berinvestasi. Akhir tahun lalu, Lima calon investor asal Rusia juga menyambangi Sumatera Utara untuk melakukan survei pembangunan jalur kereta di wilayah tersebut
“Investor mau masuk, ini berarti wilayah Danau Toba sangat strategis di mata Investor. Pemerintah memang telah melakukan berbagai perbaikan dalam kemudahan investasi, salah satunya dengan menyederhanakan peraturan, menerapkan transparansi dan cepat mengambil keputusan,” terangnya
Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan bahwa  pemerintah memang sudah memutuskan untuk membangun prasarana transportasi kereta api dari Medan ke Parapat  tahun ini.  Dana pembangunan prasarana kereta ke salah satu destinasi prioritas itu akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau dengan dana investor
“Dana Investor masuk , maka dana APBN bisa digunakan untuk pemanfaatan yang lain,” kata Menpar Arief Yahya
Dengan jalur kereta yang menghubungkan Medan ke Parapat, imbuh Arief Yahya, wisatawan hanya butuh waktu sekitar 3.5 jam untuk mencapai danau tersebut. Sementara jika menggunakan kendaraan pribadi atau bus umum, biasanya menghabiskan waktu sampai 6 jam lamanya.
Untuk tahap awal, akan segera dibangun jalur yang menghubungkan Medan sampai Siantar yang memakan waktu tempuh 2,5 jam.
“Kemudian dari Siantar ke Parapat sekitar satu jam,” paparnya
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre 1 Sumatera Utara juga siap mendukung program pemerintah dalam mengembangkan kawasan objek wisata Danau Toba. Jika proyek kereta api Medan-Parapat sepanjang 160 kilometer sudah terbentang, maka manajemen kereta api tinggal membangun rel dari Siantar ke Parapat, karena sebelumnya layanan kereta api hanya sampai Siantar. (Rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/