26 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Ekspor Karet Alam Sumut Meningkat 31.148 Ton

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), mencatat, volume ekspor karet alam di Sumatera Utara (Sumut) pada Juli 2021, tercatat 31.148 ton, atau terjadi peningkatan 5,3 persen dibandingkan Juni 2021.

PANEN: Seorang pekerja saat memanen karet di perkebunan karet, belum lama ini.

“Untuk periode Januari-Juli 2021, tercatat sebesar 218.425 ton, atau mengalami peningkatan mencapai 7,7 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ungkap Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah, kepada wartawan di Kota Medan, Kamis (12/8).

Lebih lanjut Edy menyebutkan, ekspor karet Sumut masih menunjukkan peningkatan di masa pandemi Covid-19 saat ini. Peningkatan ini masih didorong oleh naiknya permintaan dari negara konsumen utama.

“Walaupun reschedule shipment oleh buyer masih terjadi, yang seharusnya dikapalkan pada Juli digeser ke Agustus,” tuturnya.

Dia pun menjelaskan, adanya peningkatan permintaan juga diikuti dengan peningkatan harga. Harga TSR20 pengapalan September, untuk Long Term Contract (LTC) pada 11 Agustus, tercatat 173,2 sen AS per kilogram, atau meningkat 7,36 sen AS, dibanding harga rata-rata bulan sebelumnya. Sedangkan harga spot, jauh lebih tinggi dibandingkan LTC. Harga spot TSR20 untuk pengapalan Oktober, mencapai 182 sen AS.

“Tapi saya tidak tahu, apakah kenaikan harga ini juga berdampak pada harga di tingkat petani. Saya tidak ada melakukan pantauan,” pungkas Edy.

Adapun 5 besar destinasi utama ekspor karet alam asal Sumut, yakni Jepang (23,73 persen), AS (21,68 persen), Brasil (9,59 persen), Turki (6,73 persen), dan Tiongkok (5,75 persen). (gus/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo), mencatat, volume ekspor karet alam di Sumatera Utara (Sumut) pada Juli 2021, tercatat 31.148 ton, atau terjadi peningkatan 5,3 persen dibandingkan Juni 2021.

PANEN: Seorang pekerja saat memanen karet di perkebunan karet, belum lama ini.

“Untuk periode Januari-Juli 2021, tercatat sebesar 218.425 ton, atau mengalami peningkatan mencapai 7,7 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ungkap Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah, kepada wartawan di Kota Medan, Kamis (12/8).

Lebih lanjut Edy menyebutkan, ekspor karet Sumut masih menunjukkan peningkatan di masa pandemi Covid-19 saat ini. Peningkatan ini masih didorong oleh naiknya permintaan dari negara konsumen utama.

“Walaupun reschedule shipment oleh buyer masih terjadi, yang seharusnya dikapalkan pada Juli digeser ke Agustus,” tuturnya.

Dia pun menjelaskan, adanya peningkatan permintaan juga diikuti dengan peningkatan harga. Harga TSR20 pengapalan September, untuk Long Term Contract (LTC) pada 11 Agustus, tercatat 173,2 sen AS per kilogram, atau meningkat 7,36 sen AS, dibanding harga rata-rata bulan sebelumnya. Sedangkan harga spot, jauh lebih tinggi dibandingkan LTC. Harga spot TSR20 untuk pengapalan Oktober, mencapai 182 sen AS.

“Tapi saya tidak tahu, apakah kenaikan harga ini juga berdampak pada harga di tingkat petani. Saya tidak ada melakukan pantauan,” pungkas Edy.

Adapun 5 besar destinasi utama ekspor karet alam asal Sumut, yakni Jepang (23,73 persen), AS (21,68 persen), Brasil (9,59 persen), Turki (6,73 persen), dan Tiongkok (5,75 persen). (gus/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/