28.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Penerapan PPKM Darurat, Harga Bahan Pokok Melonjak

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Medan yang dilakukan pada 12-20 Juli 2021 mendatang, mulai menuai dampak. Satu di antaranya harga sejumlah bahan pokok yang mulai melonjak di sejumlah pasar tradisional di Ibukota Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu.

MELAYANI: Pedagang melayani pembeli di Pusat Pasar Medan, beberapa waktu lalu. Harga berbagai jenis sembako di sejumlah pasar tradisional Kota Medan mulai merangkak naik sejak pemberlakuan PPKM Darurat.

Selain itu, pantauan wartawan di Pasar Ikan Simpang Limun yang berada di Jalan Sisingamangaraja Medan, sejumlah pedagang terlihat banyak yang tak berjualan. Dan para pedagang yang berjualan, memilih untuk mengurangi stok dagangannya di PPKM Darurat ini.

“Enggak mungkin tak jualan. Kami mau makan. Lihatlah banyak kawan-kawan pedagang sebagian tutup, tak berjualan,” ungkap Erni, seorang pedagang sayur di Pasar Simpang Limun, Selasa (13/7).

Lebih lanjut Erni mengatakan, meski berjualan di masa PPKM Darurat ini, dia terpaksa mengurangi stok dagangannya. Apalagi menurutnya, harga sayur masih cukup mahal.

“Biasanya kalau ambil buncis bisa sampai 50 kilogram, tapi sekarang dikurangi jadi 30 kilogram saja. Cabai biasa 100 kilogram, dikurangi 50 kilogram. Kami ambil sedikit-sedikit saja. Kalau tak bisa beli banyak, ya sedikit-sedikit pun jadilah,” tuturnya.

Masih di lokasi yang sama, harga ikan basah juga terpantau masih mahal. Diketahui, sudah beberapa bulan ini harga ikan masih bertahan mahal. Dampak ini, tidak lepas dari kondisi PPKM Darurta di Kota Medan.

“Tak ada yang melaut. Cuaca masih buruk. Ini saja lihatlah, ikan pun tak ada, cuma ikan tongkol ini sama beberapa jenis udang. Tongkol kami jual Rp40 ribu per kilogram, biasanya Rp28 ribu sajanya ini. Kalau udang mulai dari harga Rp50 ribu per kilogram. Cumi-cumi dari sejak Ramadan kemarin, tak turun-turun masih Rp85 ribu per kilogram, biasanya paling mahal pun cuma Rp55 ribu per kilogram,” sebut Fajar, seorang pedagang ikan.

Sementara itu, harga cabai merah terpantau mulai naik menjadi Rp26.000 per kilogram, padahal sebelumnya masih di harga Rp20.000 per kilogram. Sedangkan harga tomat, turun di harga Rp6.000 per kilogram, yang sebelumnya dijual Rp10.000.

Terpisah, di Pusat Pasar Medan, Selasa (13/7), harga cabai merah dijual Rp28.000 per kilogram, cabai hijau Rp32.000 per kilogram, cabai rawit Rp45.000 per kilogram. Harga tomat masih dijual di harga Rp8.000-10.000 per kilogram. Sedangkan harga bawang merah dan bawang putih masih seperti biasa, Rp24.000 per kilogram.

“Sayuran juga naik, buncis yang biasanya Rp8 ribu per kilogram, hari ini (kemarin, red) sudah Rp10 ribu. Kalau sehari sebelumnya, malah lebih mahal lagi, Rp15 ribu per kilogram. Sawi botol biasanya Rp4 ribu per kilogram, hari ini sudah Rp7 ribu per kilogram. Timun juga naik, Rp10 ribu per kilogram, yang biasanya Rp4 ribu saja. Pembeli masih sepi. Ditambah PPKM Darurat ini, ya sudahlah makin tambah sepi. Mau bagaimana lagi, kami juga mau makan, harus tetap jualan,” pungkas Sadrak, pedagang sayur di Pusat Pasar Medan. (gus/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Medan yang dilakukan pada 12-20 Juli 2021 mendatang, mulai menuai dampak. Satu di antaranya harga sejumlah bahan pokok yang mulai melonjak di sejumlah pasar tradisional di Ibukota Provinsi Sumatera Utara (Sumut) itu.

MELAYANI: Pedagang melayani pembeli di Pusat Pasar Medan, beberapa waktu lalu. Harga berbagai jenis sembako di sejumlah pasar tradisional Kota Medan mulai merangkak naik sejak pemberlakuan PPKM Darurat.

Selain itu, pantauan wartawan di Pasar Ikan Simpang Limun yang berada di Jalan Sisingamangaraja Medan, sejumlah pedagang terlihat banyak yang tak berjualan. Dan para pedagang yang berjualan, memilih untuk mengurangi stok dagangannya di PPKM Darurat ini.

“Enggak mungkin tak jualan. Kami mau makan. Lihatlah banyak kawan-kawan pedagang sebagian tutup, tak berjualan,” ungkap Erni, seorang pedagang sayur di Pasar Simpang Limun, Selasa (13/7).

Lebih lanjut Erni mengatakan, meski berjualan di masa PPKM Darurat ini, dia terpaksa mengurangi stok dagangannya. Apalagi menurutnya, harga sayur masih cukup mahal.

“Biasanya kalau ambil buncis bisa sampai 50 kilogram, tapi sekarang dikurangi jadi 30 kilogram saja. Cabai biasa 100 kilogram, dikurangi 50 kilogram. Kami ambil sedikit-sedikit saja. Kalau tak bisa beli banyak, ya sedikit-sedikit pun jadilah,” tuturnya.

Masih di lokasi yang sama, harga ikan basah juga terpantau masih mahal. Diketahui, sudah beberapa bulan ini harga ikan masih bertahan mahal. Dampak ini, tidak lepas dari kondisi PPKM Darurta di Kota Medan.

“Tak ada yang melaut. Cuaca masih buruk. Ini saja lihatlah, ikan pun tak ada, cuma ikan tongkol ini sama beberapa jenis udang. Tongkol kami jual Rp40 ribu per kilogram, biasanya Rp28 ribu sajanya ini. Kalau udang mulai dari harga Rp50 ribu per kilogram. Cumi-cumi dari sejak Ramadan kemarin, tak turun-turun masih Rp85 ribu per kilogram, biasanya paling mahal pun cuma Rp55 ribu per kilogram,” sebut Fajar, seorang pedagang ikan.

Sementara itu, harga cabai merah terpantau mulai naik menjadi Rp26.000 per kilogram, padahal sebelumnya masih di harga Rp20.000 per kilogram. Sedangkan harga tomat, turun di harga Rp6.000 per kilogram, yang sebelumnya dijual Rp10.000.

Terpisah, di Pusat Pasar Medan, Selasa (13/7), harga cabai merah dijual Rp28.000 per kilogram, cabai hijau Rp32.000 per kilogram, cabai rawit Rp45.000 per kilogram. Harga tomat masih dijual di harga Rp8.000-10.000 per kilogram. Sedangkan harga bawang merah dan bawang putih masih seperti biasa, Rp24.000 per kilogram.

“Sayuran juga naik, buncis yang biasanya Rp8 ribu per kilogram, hari ini (kemarin, red) sudah Rp10 ribu. Kalau sehari sebelumnya, malah lebih mahal lagi, Rp15 ribu per kilogram. Sawi botol biasanya Rp4 ribu per kilogram, hari ini sudah Rp7 ribu per kilogram. Timun juga naik, Rp10 ribu per kilogram, yang biasanya Rp4 ribu saja. Pembeli masih sepi. Ditambah PPKM Darurat ini, ya sudahlah makin tambah sepi. Mau bagaimana lagi, kami juga mau makan, harus tetap jualan,” pungkas Sadrak, pedagang sayur di Pusat Pasar Medan. (gus/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/