26.7 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Harga Daging di Pasaran Masih Tinggi

MEDAN – Masih tingginya harga daging pasca Lebaran dan pasca dibukanya kembali keran impor daging oleh Pemerintah Pusat, langsung mendorong Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho melakukan inspeksi ke pusat penjualan daging di Pusat Pasar Medan, Selasa (13/8).  Dari inspeksi ini,Gubsu menerima keluhan para pedagang yang mengaku terpaksa menaikkan harga daging karena produsen masih menerapkan harga tinggi.

“Pembelian sapi di perusahaan harganya masih cukup tinggi, selisih 5 ribu dari biasanya, makanya harga masih terbilang tinggi,” ujar Ade Erwin, salah seorang pedagang. Dia mengatakan bahwa harga daging usai Lebaran mencapai 90 ribu yang sebelumnya menjelang lebaran mencapai 110 hingga 120 ribu.

Selain harga pengambilan sapi di produsen yang masih tinggi, para pedagang mengeluhkan peredaran daging illegal asal India yang meski dilarang namun pada kenyataannya beredar di tengah masyarakat.  Bahkan menurut penuturan pedagang, pemasaran daging illegal tidak melalui pasar umum melainkan dengan mendatangi pihak yang mebutuhkan seperti pengusaha restoran dan warga masyarakat yang akan menggelar pesta perkawinan. Selisih harga daging India dengan daging di pasar umum bisa mencapai 15 ribu hinga 25 ribu lebih murah, sehingga konsumen kadang lebih memilih membeli daging illegal tersebut. Salah seorang pedagang memperkirakan penyebaran daging asal India di Sumut bisa mencapai 100 ton per bulan.

Menerima keluhan para pedagang, Gubsu memerintahkan Dinas Peternakan dan Perindustrian dan Perdagangan melakukan evaluasi terhadap peredaran daging di Sumut. “Saya menugaskan Dinas Peternakan untuk mengevaluasi kondisi harga daging selama sepekan ini untuk sama-sama kita cari sulusinya,” tegasnya. Selain itu, lanjutnya, pihak yang berwenang agar terus memantau peredaran daging ilegal yang mengancam kesehatan masyarakat dan juga matapencarian peternak dan pedagang di Sumut.

Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dikomandoi Gubsu didampingi Kadis Peternakan Provsu Tetty Erlina Lubis dan Kepala Dinas Perindag Provsu Bidar Alamsyah. Kunjungan ke pasar dilakukan Gubsu setelah menerima informasi yang didapat harga daging usai lebaran masih tinggi dan juga kekhawatiran warga akan daging ilegal yang beredar.

Disela-sela sidak yang dilakukan lebih kurang satu jam tersebut, Gubsu mengatakan kepada wartawan bahwa untuk sementara ini memang belum ditemukan beredarnya daging ilegal yang dimaksud. Akan tetapi pihaknya telah memerintahkan langsung Kepala Dinas perternakan untuk melakukan evaluasi.

“Saya akan mengkonfimasikan kepada aparat keamanan untuk mengevaluasi apakah masih beredar daging ilegal di lapangan, jelas peraturan regulasi tidak membolehkan hal ini,” jelasnya.

Dia mengaku sasaran dalam sidak kali ini terfokus pada penjualan daging. “Ini adalah langkah awal sidak usai lebaran. Dan selanjutnya intensitas sidak akan kami tingkatkan hingga kembali menjelang Idul Adha,” terangnya.

Saat melakukan sidak, para pedagang dan juga pengunjung di pusat pasar tersebut terlihat terkejut dan begitu mengetahui siapa yang datang langsung menyalami orang nomor satu di Sumut ini.(kl/smg)

MEDAN – Masih tingginya harga daging pasca Lebaran dan pasca dibukanya kembali keran impor daging oleh Pemerintah Pusat, langsung mendorong Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho melakukan inspeksi ke pusat penjualan daging di Pusat Pasar Medan, Selasa (13/8).  Dari inspeksi ini,Gubsu menerima keluhan para pedagang yang mengaku terpaksa menaikkan harga daging karena produsen masih menerapkan harga tinggi.

“Pembelian sapi di perusahaan harganya masih cukup tinggi, selisih 5 ribu dari biasanya, makanya harga masih terbilang tinggi,” ujar Ade Erwin, salah seorang pedagang. Dia mengatakan bahwa harga daging usai Lebaran mencapai 90 ribu yang sebelumnya menjelang lebaran mencapai 110 hingga 120 ribu.

Selain harga pengambilan sapi di produsen yang masih tinggi, para pedagang mengeluhkan peredaran daging illegal asal India yang meski dilarang namun pada kenyataannya beredar di tengah masyarakat.  Bahkan menurut penuturan pedagang, pemasaran daging illegal tidak melalui pasar umum melainkan dengan mendatangi pihak yang mebutuhkan seperti pengusaha restoran dan warga masyarakat yang akan menggelar pesta perkawinan. Selisih harga daging India dengan daging di pasar umum bisa mencapai 15 ribu hinga 25 ribu lebih murah, sehingga konsumen kadang lebih memilih membeli daging illegal tersebut. Salah seorang pedagang memperkirakan penyebaran daging asal India di Sumut bisa mencapai 100 ton per bulan.

Menerima keluhan para pedagang, Gubsu memerintahkan Dinas Peternakan dan Perindustrian dan Perdagangan melakukan evaluasi terhadap peredaran daging di Sumut. “Saya menugaskan Dinas Peternakan untuk mengevaluasi kondisi harga daging selama sepekan ini untuk sama-sama kita cari sulusinya,” tegasnya. Selain itu, lanjutnya, pihak yang berwenang agar terus memantau peredaran daging ilegal yang mengancam kesehatan masyarakat dan juga matapencarian peternak dan pedagang di Sumut.

Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dikomandoi Gubsu didampingi Kadis Peternakan Provsu Tetty Erlina Lubis dan Kepala Dinas Perindag Provsu Bidar Alamsyah. Kunjungan ke pasar dilakukan Gubsu setelah menerima informasi yang didapat harga daging usai lebaran masih tinggi dan juga kekhawatiran warga akan daging ilegal yang beredar.

Disela-sela sidak yang dilakukan lebih kurang satu jam tersebut, Gubsu mengatakan kepada wartawan bahwa untuk sementara ini memang belum ditemukan beredarnya daging ilegal yang dimaksud. Akan tetapi pihaknya telah memerintahkan langsung Kepala Dinas perternakan untuk melakukan evaluasi.

“Saya akan mengkonfimasikan kepada aparat keamanan untuk mengevaluasi apakah masih beredar daging ilegal di lapangan, jelas peraturan regulasi tidak membolehkan hal ini,” jelasnya.

Dia mengaku sasaran dalam sidak kali ini terfokus pada penjualan daging. “Ini adalah langkah awal sidak usai lebaran. Dan selanjutnya intensitas sidak akan kami tingkatkan hingga kembali menjelang Idul Adha,” terangnya.

Saat melakukan sidak, para pedagang dan juga pengunjung di pusat pasar tersebut terlihat terkejut dan begitu mengetahui siapa yang datang langsung menyalami orang nomor satu di Sumut ini.(kl/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/