31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Mark Zuckerberg Misi Internet Murah

Mark Zuckerberg dan Jokowi
Mark Zuckerberg dan Jokowi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mimpi jangka pendek dan menengah bos Facebook (FB) Mark Zuckerberg adalah menjadikan internet di Indonesia lebih merakyat. Bukan lagi sebagai sesuatu yang mahal tetapi sebagai fasilitas murah sehingga bisa diakses lebih banyak orang dan tentunya untuk kepentingan bisnis dan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. ”

Mark mengungkapkan keinginannya itu saat hadir dalam acara Internet.org yang digelar FB bekerjasama dengan Ericsson dan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Pemuda paling kaya raya sejagat ini mengatakan saat ini lebih dari 85 persen penduduk dunia tinggal di tempat yang berada dalam cakupan seluler. “Tetapi ternyata hanya sekitar 30 persen (sekitar 2,7 miliar orang) dari total penduduk dunia yang mengakses internet,” ucapnya dalam sesi tanya jawab dengan media di hotel Four Seasons, Jakarta, kemarin.

Hal yang sama memang terjadi di Indonesia. Penetrasi kartu ponsel sudah mencapai saturasi atau titik jenuh karena jumlahnya hampir setara dengan populasi masyarakat Indonesia. Namun pengguna internetnya masih terbilang minim.

Hambatan utamanya adalah karena pengadaan internet masih terbilang mahal. “Selain tentunya ada hambatan lain terutama batasan wilayah yang berupa kepulauan, batasan kultur sosial, infrastruktur, dan lainnya. Tapi kami bisa membantu untuk mewujudkan koneksi antar masyarakat di Indonesia dan kami yakin negara ini bisa,” tekadnya.

Berbagai hambatan itu coba diatasi salah satunya melalui kerjasama dengan operator telekomunikasi, dengan produsen perangkat telekomunikasi, dan dengan pemerintah. “Kami mencoba membreakdown segala batasan itu,” terus Mark.

Mark meyakini Indonesia sangat membutuhkan peningkatan akses internet untuk meningkatkan produktivitas masyarakat dan pada akhirnya membantu meningkatkan upaya pertumbuhan ekonomi. Meski untuk mencapai itu nantinya harus ada upaya lainnya agar menciptakan kesadaran tentang bagaimana memanfaatkan fasilitas dalam internet.

Namun dari cara sederhana yang dicontohkan olehnya adalah memudahkan promosi. Untuk membuktikannya, foto liburan Mark di Candi Borobudur diunggah ke akun FB miliknya lalu tersiarlah ke segala penjuru dunia. Begitu juga fotonya saat berada di pasar Tanah Abang bersama Presiden Indonesia terpilih, Joko Widodo. “Itu lah yang saya maksud,” tegas pria berusia 30 tahun ini.

Mark tidak menafikan bahwa dengan semakin meningkatnya pengguna internet maka bisnisnya baik itu FB maupun Whatsapp yang belum lama ini diakuisisi, bisa lebih berkembang. “Tetap buat saya saat ini bukan tentang bagaimana menciptakan profit terlebih dahulu. Ini lebih dari sekadar misi buat kami. Yang terpenting adalah menghubungkan semua orang ke internet dan itu yang menurut saya paling fundamental,” ulasnya.

Mark Zuckerberg dan Jokowi
Mark Zuckerberg dan Jokowi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mimpi jangka pendek dan menengah bos Facebook (FB) Mark Zuckerberg adalah menjadikan internet di Indonesia lebih merakyat. Bukan lagi sebagai sesuatu yang mahal tetapi sebagai fasilitas murah sehingga bisa diakses lebih banyak orang dan tentunya untuk kepentingan bisnis dan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. ”

Mark mengungkapkan keinginannya itu saat hadir dalam acara Internet.org yang digelar FB bekerjasama dengan Ericsson dan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Pemuda paling kaya raya sejagat ini mengatakan saat ini lebih dari 85 persen penduduk dunia tinggal di tempat yang berada dalam cakupan seluler. “Tetapi ternyata hanya sekitar 30 persen (sekitar 2,7 miliar orang) dari total penduduk dunia yang mengakses internet,” ucapnya dalam sesi tanya jawab dengan media di hotel Four Seasons, Jakarta, kemarin.

Hal yang sama memang terjadi di Indonesia. Penetrasi kartu ponsel sudah mencapai saturasi atau titik jenuh karena jumlahnya hampir setara dengan populasi masyarakat Indonesia. Namun pengguna internetnya masih terbilang minim.

Hambatan utamanya adalah karena pengadaan internet masih terbilang mahal. “Selain tentunya ada hambatan lain terutama batasan wilayah yang berupa kepulauan, batasan kultur sosial, infrastruktur, dan lainnya. Tapi kami bisa membantu untuk mewujudkan koneksi antar masyarakat di Indonesia dan kami yakin negara ini bisa,” tekadnya.

Berbagai hambatan itu coba diatasi salah satunya melalui kerjasama dengan operator telekomunikasi, dengan produsen perangkat telekomunikasi, dan dengan pemerintah. “Kami mencoba membreakdown segala batasan itu,” terus Mark.

Mark meyakini Indonesia sangat membutuhkan peningkatan akses internet untuk meningkatkan produktivitas masyarakat dan pada akhirnya membantu meningkatkan upaya pertumbuhan ekonomi. Meski untuk mencapai itu nantinya harus ada upaya lainnya agar menciptakan kesadaran tentang bagaimana memanfaatkan fasilitas dalam internet.

Namun dari cara sederhana yang dicontohkan olehnya adalah memudahkan promosi. Untuk membuktikannya, foto liburan Mark di Candi Borobudur diunggah ke akun FB miliknya lalu tersiarlah ke segala penjuru dunia. Begitu juga fotonya saat berada di pasar Tanah Abang bersama Presiden Indonesia terpilih, Joko Widodo. “Itu lah yang saya maksud,” tegas pria berusia 30 tahun ini.

Mark tidak menafikan bahwa dengan semakin meningkatnya pengguna internet maka bisnisnya baik itu FB maupun Whatsapp yang belum lama ini diakuisisi, bisa lebih berkembang. “Tetap buat saya saat ini bukan tentang bagaimana menciptakan profit terlebih dahulu. Ini lebih dari sekadar misi buat kami. Yang terpenting adalah menghubungkan semua orang ke internet dan itu yang menurut saya paling fundamental,” ulasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/