MEDAN- Tahun 2013 mendatang, diprediksi akan ada kenaikan harga sewa gedung perkantoran sekitar 6 hingga 10 persen. Angka kenaikan ini biasanya di atas inflasi. Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sumut, Tomi Winstan mempredikasi pada 2013 menyatakan kenaikan harga sewa gedung ini tidak akan sebesar kenaikan harga rumah. Apalagi, masyarakat di Sumut, Medan terutama lebih memilih ruko (rumah toko) atau rumah dirubah menjadi kantor.
“Lahan di Medan kan masih banyak. Jadi, gedung perkantoran belum terlalu dilirik. Lihat saja, masyarakat masih memilih ruko dan rumah untuk dijadikan kantor,” ujarnya.
Tetapi, walaupun belum terlalu dilirik, permintaan akan gedung perkantoran ini akan cukup baik. Hanya saja tidak terlalu tinggi permintaannya seperti rumah. “Kalau rumah, prediksi kenaikan harga sewanya sekitar 6 hingga 10 persen. Karena pada umumnya, kenaikan harga itu di atas inflasi. Dan inflasi kita biasanya pada angka 5 atau 6 persen,” ujarnya.
Tomi menjelaskan kenaikan harga sewa tersebut sesuatu yang wajar, walaupun minat masyarakat belum terlalu mengarah pada gedung perkantoran, atau bisa dikatakan tidak terlalu tinggi, tetapi permintaannya cukup baik. Apalagi dengan fasilitas yang diberikan menjadi alasan perusahaan memilih gedung bertingkat ini untuk mengurus administrasinya.
“Banyak alasan kenapa perusahaan memilih berkantor di gedung. Pertama karena pencitraan. Kedua, keamanan. Ketiga, karena kebutuhan. Nah, jadi tidak ada alasan bila dikatakan gedung perkantoran tidak laku.” lanjutnya.
Hal terbalik bila dibandingkan dengan rumah, yang menurut prediksi akan mengalami kenaikan permintaan maupun harga pada 2013 mendatang. “Kalau rumah, prediksi saya akan mengalami peningkatan permintaan sekitar 20 hingga 25 persen. Sedangkan untuk harga, kenaikannya sekitar 20 persen,” ujarnya.
Kenaikan permintaan tersebut dikarenakan developer akan melakukan penjualanan rumah secara jor-joran. Mengingat, 2012 penjualanan rumah tidak mencapai target.(ram)