26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Bukalapak Tumbuhkan Iklim TI di Kalangan Mahasiswa

Ventilasi udara didesain secara apik untuk membuang panas ke belakang laptop, bukan ke samping ataupun bawah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dunia teknologi informasi (TI) saat ini berkembang begitu pesat, dan bahkan tak terbendung lagi. Penguasaan TI sangat penting sekali dan menjadi keharusan untuk dimiliki generasi penerus termasuk mahasiswa. Tujuannya, agar mampu bersaing menghadapi era pasar besar atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang kini tengah dihadapi.

Menghadapi tuntutan persaingan zaman tersebut, Bukalapak yang merupakan salah satu sarana jual beli online dari konsumen ke konsumen berupaya menumbuhkan iklim TI di kalangan mahasiswa. Hal ini sebagai upaya memaksimalkan sumber daya manusia yang tersedia untuk memenangkan persaingan global.

Vice President of Engineering Bukalapak, Ibrahim Arief mengungkapkan, salah satu cara menumbuhkan iklim TI di kalangan mahasiswa yaitu dengan menggelar kompetisi Programming Contest. Sebab, dengan adanya kompetisi ini dapat mendukung minat dan bakat generasi muda di bidang TI, khususnya competitive programming. Selain itu, ingin mengembangkan potensi para programmer muda dan mendorong semangat belajar tinggi.

“Competitive programming sangat relevan dengan Bukalapak, karena memiliki 4 juta pelanggan yang aktif per bulannya melalui dunia maya. Artinya, kalau dari sisi programming yang dikembangkan oleh teknisi kita kurang efektif, maka bisa membuat merosot jumlah pengunjung kita. Untuk itu, lewat ajang ini mencari talenta yang bagus,” ungkap Ibrahim disela-sela gelaran ajang tersebut, yang berlangsung di Hotel Hermes Place Medan, akhir pekan lalu (12/11).

Dijelaskannya, dalam kompetisi ini mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan persoalan yang dijawab dengan membuat program. Selanjutnya, program yang dibuat kemudian dinilai melalui sistem. “Program yang dirancang mahasiswa untuk menyelesaikan persoalan dites melalui sistem, apakah berjalan dengan baik atau tidak. Tak hanya itu, program yang dibuat mahasiswa itu juga harus efisien,” sebut Ibrahim.

Head of Human Capital Management Bukalapak, Gema Buana Putra menambahkan, kompetisi ini sebelumnya telah diadakan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Untuk tahun ini merupakan yang kelima dan diselenggarakan di Medan.

“Total pendaftar dalam ajang ini sebanyak 300 mahasiswa, dan berhasil dijaring 100 mahasiswa terbaik dari jurusan ilmu komputer dan jurusan terkait lainnya. Dari 100 mahasiswa ini dipilih 5 pemenang dan akan mendapatkan hadiah menarik, seperti MacBook Pro untuk juara pertama. Kemudian, iPhone 6s dan iPhone 6 untuk juara kedua dan ketiga. Lalu, dua external harddisk 1TB untuk juara keempat dan kelima. Selain itu, kelima pemenang akan makan malam bersama dengan Management Bukalapak,” jelas Gema.

Diutarakan Gema, kompetisi ini merupakan pertama kalinya di Medan atau Sumut dan bahkan di Pulau Sumatera. Oleh sebabnya, 100 peserta yang lolos itu tidak hanya dari Medan saja tetapi dari daerah lainnya seperti Padang, Riau, Lampung, dan sebagainya.

“Medan merupakan kota yang masyarakatnya pengguna internet masif (aktif), dan berada diposisi ketiga setelah Jakarta dan Surabaya. Medan juga sebagai salah satu kota yang memiliki talen teknologi potensial. Oleh karena itu, kami yakin banyak talenta yang memiliki kompetensi. Maka dari itu, kami mencari talenta yang bagus untuk diajak bergabung di Bukalapak. Sebab, banyak hal atau pengetahuan baru yang bisa didapat dan digali tentang dunia digital,” imbuhnya.

Sementara, Denny Ho, mahasiswa STMIK Mikroskil yang berhasil meraih juara pertama mengaku senang dapat mengikuti Bukalapak Programming Contest ini. Dia berharap tahun depan diadakan lagi di Medan.

“Pokoknya gak nyesel sama sekali deh mengikuti kompetisi ini. Cukup challenging untuk memecahkan kode-kode yang diberikan. Semoga kedepannya Bukalapak Programming Contest terus diadakan setiap tahunnya di Medan,” ujar Denny. (ris)

Ventilasi udara didesain secara apik untuk membuang panas ke belakang laptop, bukan ke samping ataupun bawah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dunia teknologi informasi (TI) saat ini berkembang begitu pesat, dan bahkan tak terbendung lagi. Penguasaan TI sangat penting sekali dan menjadi keharusan untuk dimiliki generasi penerus termasuk mahasiswa. Tujuannya, agar mampu bersaing menghadapi era pasar besar atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang kini tengah dihadapi.

Menghadapi tuntutan persaingan zaman tersebut, Bukalapak yang merupakan salah satu sarana jual beli online dari konsumen ke konsumen berupaya menumbuhkan iklim TI di kalangan mahasiswa. Hal ini sebagai upaya memaksimalkan sumber daya manusia yang tersedia untuk memenangkan persaingan global.

Vice President of Engineering Bukalapak, Ibrahim Arief mengungkapkan, salah satu cara menumbuhkan iklim TI di kalangan mahasiswa yaitu dengan menggelar kompetisi Programming Contest. Sebab, dengan adanya kompetisi ini dapat mendukung minat dan bakat generasi muda di bidang TI, khususnya competitive programming. Selain itu, ingin mengembangkan potensi para programmer muda dan mendorong semangat belajar tinggi.

“Competitive programming sangat relevan dengan Bukalapak, karena memiliki 4 juta pelanggan yang aktif per bulannya melalui dunia maya. Artinya, kalau dari sisi programming yang dikembangkan oleh teknisi kita kurang efektif, maka bisa membuat merosot jumlah pengunjung kita. Untuk itu, lewat ajang ini mencari talenta yang bagus,” ungkap Ibrahim disela-sela gelaran ajang tersebut, yang berlangsung di Hotel Hermes Place Medan, akhir pekan lalu (12/11).

Dijelaskannya, dalam kompetisi ini mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan persoalan yang dijawab dengan membuat program. Selanjutnya, program yang dibuat kemudian dinilai melalui sistem. “Program yang dirancang mahasiswa untuk menyelesaikan persoalan dites melalui sistem, apakah berjalan dengan baik atau tidak. Tak hanya itu, program yang dibuat mahasiswa itu juga harus efisien,” sebut Ibrahim.

Head of Human Capital Management Bukalapak, Gema Buana Putra menambahkan, kompetisi ini sebelumnya telah diadakan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Untuk tahun ini merupakan yang kelima dan diselenggarakan di Medan.

“Total pendaftar dalam ajang ini sebanyak 300 mahasiswa, dan berhasil dijaring 100 mahasiswa terbaik dari jurusan ilmu komputer dan jurusan terkait lainnya. Dari 100 mahasiswa ini dipilih 5 pemenang dan akan mendapatkan hadiah menarik, seperti MacBook Pro untuk juara pertama. Kemudian, iPhone 6s dan iPhone 6 untuk juara kedua dan ketiga. Lalu, dua external harddisk 1TB untuk juara keempat dan kelima. Selain itu, kelima pemenang akan makan malam bersama dengan Management Bukalapak,” jelas Gema.

Diutarakan Gema, kompetisi ini merupakan pertama kalinya di Medan atau Sumut dan bahkan di Pulau Sumatera. Oleh sebabnya, 100 peserta yang lolos itu tidak hanya dari Medan saja tetapi dari daerah lainnya seperti Padang, Riau, Lampung, dan sebagainya.

“Medan merupakan kota yang masyarakatnya pengguna internet masif (aktif), dan berada diposisi ketiga setelah Jakarta dan Surabaya. Medan juga sebagai salah satu kota yang memiliki talen teknologi potensial. Oleh karena itu, kami yakin banyak talenta yang memiliki kompetensi. Maka dari itu, kami mencari talenta yang bagus untuk diajak bergabung di Bukalapak. Sebab, banyak hal atau pengetahuan baru yang bisa didapat dan digali tentang dunia digital,” imbuhnya.

Sementara, Denny Ho, mahasiswa STMIK Mikroskil yang berhasil meraih juara pertama mengaku senang dapat mengikuti Bukalapak Programming Contest ini. Dia berharap tahun depan diadakan lagi di Medan.

“Pokoknya gak nyesel sama sekali deh mengikuti kompetisi ini. Cukup challenging untuk memecahkan kode-kode yang diberikan. Semoga kedepannya Bukalapak Programming Contest terus diadakan setiap tahunnya di Medan,” ujar Denny. (ris)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/