26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rupiah Masuk Lima Besar Mata Uang Tak Dihargai

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mata uang rupiah termasuk lima alat tukar yang tak dihargai di dunia. Saat ini, kurs tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat adalah 12.260. Adapun mata uang yang diakui secara internasional oleh PBB berjumlah 180.

Dilansir dari The Richest, dari 180 mata uang, Indonesia masuk ke dalam urutan keempat mata uang dengan nilai tukar yang paling rendah terhadap dolar AS. Majalah The Economist menyebutkan, masalah yang dihadapai indonesia adalah pemerintahan yang birokratis, korupsi dan infrastruktur yang tidak memadai menjadi alasan nilai tukar rupiah sangat rendah. 

Pada urutan pertama mata uang yang tak diminati adalah Rial, yang merupakan mata uang Iran. Penghasil minyak ini mata uangnya masih terhitung lemah. Nilai tukar US$ 1 setara dengan 26.905,00 Rial. Adapun peringkat kedua, adalah mata uang Vietnam, Dong, dengan nilai tukar 21.393,96 per dolar AS.

Adapun Dobra yang merupakan mata uang negara São Tomé, berada di peringkat ketiga dengan kurs 19.750 per dolar AS. Peringkat kelima yaitu Rubel yang merupakan mata uang Belarus yaitu 10.869 per dolar AS.

Nilai rupiah lebih buruk bila dibandingkan Leone, mata uang Sierra Leone dengan kurs 4.363 per dolar AS. Adapun Riel, mata uang Kamboja, kursnya setara 4.058 per dolar AS.

Kurs rupiah terhadap dolar AS, terus melemah dalam beberapa waktu terakhir. Pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, 12 Desember 2014, dibandingkan mata uang Asia lain, rupiah melesak paling dalam.

Won Korea melemah 0,21 persen, yuan melemah 0,01 persen, dan ringgit turun 0,18 persen. Analis PT Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, mengatakan penguatan dolar di pasar global dan lonjakan permintaan korporasi dalam negeri memicu pelemahan rupiah. “Rupiah kini mendekati level terendah dalam enam tahun terakhir.” (tmp)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Mata uang rupiah termasuk lima alat tukar yang tak dihargai di dunia. Saat ini, kurs tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat adalah 12.260. Adapun mata uang yang diakui secara internasional oleh PBB berjumlah 180.

Dilansir dari The Richest, dari 180 mata uang, Indonesia masuk ke dalam urutan keempat mata uang dengan nilai tukar yang paling rendah terhadap dolar AS. Majalah The Economist menyebutkan, masalah yang dihadapai indonesia adalah pemerintahan yang birokratis, korupsi dan infrastruktur yang tidak memadai menjadi alasan nilai tukar rupiah sangat rendah. 

Pada urutan pertama mata uang yang tak diminati adalah Rial, yang merupakan mata uang Iran. Penghasil minyak ini mata uangnya masih terhitung lemah. Nilai tukar US$ 1 setara dengan 26.905,00 Rial. Adapun peringkat kedua, adalah mata uang Vietnam, Dong, dengan nilai tukar 21.393,96 per dolar AS.

Adapun Dobra yang merupakan mata uang negara São Tomé, berada di peringkat ketiga dengan kurs 19.750 per dolar AS. Peringkat kelima yaitu Rubel yang merupakan mata uang Belarus yaitu 10.869 per dolar AS.

Nilai rupiah lebih buruk bila dibandingkan Leone, mata uang Sierra Leone dengan kurs 4.363 per dolar AS. Adapun Riel, mata uang Kamboja, kursnya setara 4.058 per dolar AS.

Kurs rupiah terhadap dolar AS, terus melemah dalam beberapa waktu terakhir. Pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, 12 Desember 2014, dibandingkan mata uang Asia lain, rupiah melesak paling dalam.

Won Korea melemah 0,21 persen, yuan melemah 0,01 persen, dan ringgit turun 0,18 persen. Analis PT Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir, mengatakan penguatan dolar di pasar global dan lonjakan permintaan korporasi dalam negeri memicu pelemahan rupiah. “Rupiah kini mendekati level terendah dalam enam tahun terakhir.” (tmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/