25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tahun Ini, Target Laba PTPN2 Rp47,7 Miliar

MEDAN- Ditengah meningkatnya konflik lahan di PT Perkebunan Nusantara 2 (PTPN2), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tetap komit meningkatkan pendapatannya.
Tahun ini, PTPN 2 menargetkan laba perusahaanya sebesar Rp47,7 miliar. Target tersebut lebih tinggi dibanding target tahun lalu, sebesar Rp31,45 miliar.

Berdasarkan realisasi laba tahun 2011 tersebut, target laba tahun 2012 ini, dinilai masih lebih rendah.
“Namun demikian, keuntungan ini bukanlah target utama kami, mengingat perlu pengembangan usaha yang lebih baik, sehingga kehadiran PTPN 2 ini tetap eksis dan memberi kontribusi bagi negara,” kata Direktur Utama (Dirut) PTPN2 Bhatara Moeda Nasution, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi B DPRD Sumut di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (13/3).

Diuraikannya, sejak tahun 2007 lalu, PTPN2 sudah meraih laba. Hanya saja besaran laba tersebut masih  berfluktuasi setiap tahun.
Di tahun 2007, PTPN2 meraih profit sebesar Rp48,28 miliar. Di 2008, mengalami penurunan dan hanya mendapat laba sebesar Rp21,17 miliar. 2009 mendapat laba Rp12,64 miliar, sedangkan 2010 sebesar Rp19,06 miliar.

Dijelaskannya, untuk mencapai laba di 2012 tersebut, PTPN2 berupaya meningkatkan penjualan sejumlah komoditas yang dikelola. Diantaranya, menargetkan penjualan kelapa sawit mencapai Rp1,38 triliun, target ini lebih tinggi dibanding realisasi penjualan 2011 senilai Rp1,25 triliun.

Kemudian penjualan dari produk tebu, ditargetkan mencapai Rp432,69 miliar, 2011 realisasinya senilai Rp323,35 miliar. Kemudian dua komoditas lainnya, masing-msing karet dan tembakau penjualannya masing-msing ditargetkan Rp28,27 miliar dan Rp48,20 miliar.

Bhatara juga menerangkan, PTPN2 juga mengalokasikan Rp1 miliar dana dalam program Coorporate Social Responsibility (CSR). CSR dimaksud antara lain untuk bencana alam, pendidikan pelatihan, peningkatan kesehatan, pasar murah, prasarana dan sarana umum, sarana ibadah dan pelestarian alam. Namun, katanya, dana tersebut bukan berasal dari pembagian laba, mengingat akumulasi kerugian PTPN2 masih lebih besar dibandingkan akumulasi keuntungan.

“Sehingga laba yang ada tidak bisa kami bagikan untuk CSR, namun CSR ini tetap kami laksanakan dengan memasukkannya sebagai biaya pokok,” ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris Komisi B DPRD Sumut, Muhammad Nuh dalam kesimpulan rapat tersebut mengatakan, kinerja PTPN2 masih perlu ditingkatkan.

“Masih perlu dilakukan peningkatan agar keberadaan PTPN2 bisa memberi kontribusi yang lebih baik bagi negara, khususnya masyarakat Sumut. Karena itu, kami memberikan catatan agar pengembangan usaha tetap dilakukan dengan tetap memperhatikan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar M Nuh, sebelum menutup rapat tersebut.(ari)

MEDAN- Ditengah meningkatnya konflik lahan di PT Perkebunan Nusantara 2 (PTPN2), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tetap komit meningkatkan pendapatannya.
Tahun ini, PTPN 2 menargetkan laba perusahaanya sebesar Rp47,7 miliar. Target tersebut lebih tinggi dibanding target tahun lalu, sebesar Rp31,45 miliar.

Berdasarkan realisasi laba tahun 2011 tersebut, target laba tahun 2012 ini, dinilai masih lebih rendah.
“Namun demikian, keuntungan ini bukanlah target utama kami, mengingat perlu pengembangan usaha yang lebih baik, sehingga kehadiran PTPN 2 ini tetap eksis dan memberi kontribusi bagi negara,” kata Direktur Utama (Dirut) PTPN2 Bhatara Moeda Nasution, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi B DPRD Sumut di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (13/3).

Diuraikannya, sejak tahun 2007 lalu, PTPN2 sudah meraih laba. Hanya saja besaran laba tersebut masih  berfluktuasi setiap tahun.
Di tahun 2007, PTPN2 meraih profit sebesar Rp48,28 miliar. Di 2008, mengalami penurunan dan hanya mendapat laba sebesar Rp21,17 miliar. 2009 mendapat laba Rp12,64 miliar, sedangkan 2010 sebesar Rp19,06 miliar.

Dijelaskannya, untuk mencapai laba di 2012 tersebut, PTPN2 berupaya meningkatkan penjualan sejumlah komoditas yang dikelola. Diantaranya, menargetkan penjualan kelapa sawit mencapai Rp1,38 triliun, target ini lebih tinggi dibanding realisasi penjualan 2011 senilai Rp1,25 triliun.

Kemudian penjualan dari produk tebu, ditargetkan mencapai Rp432,69 miliar, 2011 realisasinya senilai Rp323,35 miliar. Kemudian dua komoditas lainnya, masing-msing karet dan tembakau penjualannya masing-msing ditargetkan Rp28,27 miliar dan Rp48,20 miliar.

Bhatara juga menerangkan, PTPN2 juga mengalokasikan Rp1 miliar dana dalam program Coorporate Social Responsibility (CSR). CSR dimaksud antara lain untuk bencana alam, pendidikan pelatihan, peningkatan kesehatan, pasar murah, prasarana dan sarana umum, sarana ibadah dan pelestarian alam. Namun, katanya, dana tersebut bukan berasal dari pembagian laba, mengingat akumulasi kerugian PTPN2 masih lebih besar dibandingkan akumulasi keuntungan.

“Sehingga laba yang ada tidak bisa kami bagikan untuk CSR, namun CSR ini tetap kami laksanakan dengan memasukkannya sebagai biaya pokok,” ungkapnya.
Sementara itu Sekretaris Komisi B DPRD Sumut, Muhammad Nuh dalam kesimpulan rapat tersebut mengatakan, kinerja PTPN2 masih perlu ditingkatkan.

“Masih perlu dilakukan peningkatan agar keberadaan PTPN2 bisa memberi kontribusi yang lebih baik bagi negara, khususnya masyarakat Sumut. Karena itu, kami memberikan catatan agar pengembangan usaha tetap dilakukan dengan tetap memperhatikan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar M Nuh, sebelum menutup rapat tersebut.(ari)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/