30 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Pantauan Harga Sembako di Medan

Pedagang sayur mayur di Pasar Petisah Medan, kamis (19/8).(foto : SUTAN SIREGAR/SUMUT POS)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hadil pemantau harga dari Tim Pemantau Harga Pangan Sumut dibeberapa pasar tradisional di Kota Medan menunjukkan harga daging ayam turun, sedangkan harga sayuran mulai naik.

Saat ini, harga daging ayam berkisar di angka Rp31 ribu perkilogram, padahal sebelumnya sempat menginjak Rp38 ribu perkilogram. Sedangkan untuk harga telu ayam masih tetap, berkisar Rp24 ribu perkilogram.

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin. penurunan harga daging ayam disebabkan dengan pasokan sudah berangsur membaik sehingga diperkirakan dengan kesedian terjaga. Harga daging ayam bisa stabil dengan harga kisaran dibawah Rp 30 ribu perkilogramnya. Sedangkan, harga telur ayam masih bertahan mahal atau masih sama sekitar Rp1400 hingga Rp1600 per butirnya.

“Seperti dengan harapan kita semua, agustus ini sejumlah bahan pokok berpeluang mulai turun,” ucap Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UINSU) itu.

Penurunan harga juga dialami oleh cabai merah dengan harga di pasarannya berkisaran Rp27 ribu perkilogram atau tergolong normal. Namun, harga cabai rawit mengalami kenaikan harga berkisaran mencapai Rp40 ribu perkilogram.

“Dengan kondisi ini, Saya memperkirakan Sumut berpeluang mencetak deflasi di bulan ini jika saja tidak ada gangguan yang sifatnya sulit diprediksikan seperti cuaca. Karena beberapa hari terakhir di Medan itu panasnya terik sekali. Sehingga membuat sayuran cepat layu. Ditambah pasokannya yang sedikit harganya menjadi sulit untuk dikendalikan,” jelas Gunawan.

Akibat cuaca ekstrim belakangan terjadi, Gunawan menyebutkan berdampak dengan kenaikan harga sayur mayur. Dimana kenaikan harga sudah terjadi dalam sepekan di Bulan Agustus ini.

“Sebagai gambaran, buncis dijual dikisaran Rp12 ribu perkilogram, kacang panjang Rp12 ribuan perkilogram, jipang Rp 1500 perbuah dibandingkan sebelumnya yang hanya 600 hingga 700 perbuah. Kemudian, Sawi dijual dikisaran Rp12 ribuan perkilogram. Secara keseluruhan harga sayur sayuran bertahan di atas Rp 10 ribuan perkilogram,” urainya.

Ia menilai kenaikan harga sayur selain dikarenakan faktor cuaca, juga dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Yang paling memengaruhi adalah ketidak seimbangan masa panen petani. Sejumlah wilayah masih mampu menghasilkan sayur. Namun, justru diwilayah lain khususnya dari wilayah Kota Binjai pasokan sayuran tersendat.

“Kita akan evaluasi lagi dalam sepekan kedepan. Dikarenakan harga sayuran ini masih berpeluang bertahan di level tersebut setidaknya hingga minggu ini,” tutur Gunawan.

Gunawan mengatakan harga sayur akan turun. Bila pasokan sayur membaik dengan stok mencukupi, otomatis harga sayur berangsur turun hingga tergolong normal.

“Kita mengharapkan ada panen lagi dalam waktu dekat. Jadi tidak membuat harga bertahan mahal dan berlangsung dalam waktui yang lama,” tandasnya.(gus/ram)

Pedagang sayur mayur di Pasar Petisah Medan, kamis (19/8).(foto : SUTAN SIREGAR/SUMUT POS)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hadil pemantau harga dari Tim Pemantau Harga Pangan Sumut dibeberapa pasar tradisional di Kota Medan menunjukkan harga daging ayam turun, sedangkan harga sayuran mulai naik.

Saat ini, harga daging ayam berkisar di angka Rp31 ribu perkilogram, padahal sebelumnya sempat menginjak Rp38 ribu perkilogram. Sedangkan untuk harga telu ayam masih tetap, berkisar Rp24 ribu perkilogram.

Ketua Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin. penurunan harga daging ayam disebabkan dengan pasokan sudah berangsur membaik sehingga diperkirakan dengan kesedian terjaga. Harga daging ayam bisa stabil dengan harga kisaran dibawah Rp 30 ribu perkilogramnya. Sedangkan, harga telur ayam masih bertahan mahal atau masih sama sekitar Rp1400 hingga Rp1600 per butirnya.

“Seperti dengan harapan kita semua, agustus ini sejumlah bahan pokok berpeluang mulai turun,” ucap Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UINSU) itu.

Penurunan harga juga dialami oleh cabai merah dengan harga di pasarannya berkisaran Rp27 ribu perkilogram atau tergolong normal. Namun, harga cabai rawit mengalami kenaikan harga berkisaran mencapai Rp40 ribu perkilogram.

“Dengan kondisi ini, Saya memperkirakan Sumut berpeluang mencetak deflasi di bulan ini jika saja tidak ada gangguan yang sifatnya sulit diprediksikan seperti cuaca. Karena beberapa hari terakhir di Medan itu panasnya terik sekali. Sehingga membuat sayuran cepat layu. Ditambah pasokannya yang sedikit harganya menjadi sulit untuk dikendalikan,” jelas Gunawan.

Akibat cuaca ekstrim belakangan terjadi, Gunawan menyebutkan berdampak dengan kenaikan harga sayur mayur. Dimana kenaikan harga sudah terjadi dalam sepekan di Bulan Agustus ini.

“Sebagai gambaran, buncis dijual dikisaran Rp12 ribu perkilogram, kacang panjang Rp12 ribuan perkilogram, jipang Rp 1500 perbuah dibandingkan sebelumnya yang hanya 600 hingga 700 perbuah. Kemudian, Sawi dijual dikisaran Rp12 ribuan perkilogram. Secara keseluruhan harga sayur sayuran bertahan di atas Rp 10 ribuan perkilogram,” urainya.

Ia menilai kenaikan harga sayur selain dikarenakan faktor cuaca, juga dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Yang paling memengaruhi adalah ketidak seimbangan masa panen petani. Sejumlah wilayah masih mampu menghasilkan sayur. Namun, justru diwilayah lain khususnya dari wilayah Kota Binjai pasokan sayuran tersendat.

“Kita akan evaluasi lagi dalam sepekan kedepan. Dikarenakan harga sayuran ini masih berpeluang bertahan di level tersebut setidaknya hingga minggu ini,” tutur Gunawan.

Gunawan mengatakan harga sayur akan turun. Bila pasokan sayur membaik dengan stok mencukupi, otomatis harga sayur berangsur turun hingga tergolong normal.

“Kita mengharapkan ada panen lagi dalam waktu dekat. Jadi tidak membuat harga bertahan mahal dan berlangsung dalam waktui yang lama,” tandasnya.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/