30 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Riset LDUI: Gojek jadi Andalan Mitra dan Masyarakat Medan untuk Tetap Produktif Selama Masa Pandemi

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pandemi Covid-19 yang memasuki tahun kedua telah mendorong masyarakat untuk mencari jalan keluar untuk tetap dapat beraktifitas dalam keterbatasan mobilitas. Penggunaan aplikasi berbasis internet atau digital menjadi semakin luas, dan adaptasi teknologi menjadi suatu kebutuhan utama. 

“Selama pandemi, saya banyak terbantu dengan adanya jasa ojek online untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk belanja kebutuhan pokok, beli makanan jadi, dan kalau memang perlu keluar rumah, saya lebih memilih menggunakan jasa ojol atau taksol,” jelas Prama seorang karyawan swasta di Medan. Pernyataan Prama mencerminkan tantangan sekaligus potensi ojol yang dirasakan oleh Afrizal, seorang pengemudi ojek online. 

“Pandemi mempengaruhi pendapatan kami sebab banyak pekerja yang bekerja dari rumah, atau anak sekolah yang sekolah dari rumah. Sekarang di Medan sudah lebih baik, karena anak sekolah sudah mulai tatap muka dan para pekerja sudah banyak yang kembali ke kantor. Mall juga sudah buka,” ungkap Afrizal lebih lanjut. 

Afrizal menambahkan bahwa adaptasi menjadi kunci penting, selain itu dia juga merasa beruntung karena mendapat bantuan dari Gojek, aplikasi yang digunakannya mencari nafkah. “Dari awal pandemi, Gojek lumayan perhatian kepada driver. Kami dapat bantuan sembako, masker, hand sanitizer dan sempat juga kasih bantuan dana harian. Jadi selama pandemi lumayan bisa bertahan dan sekarang keadaan sudah lebih baik, sudah bisa menabung lagi, ” jelasnya.

Tidak hanya itu, Afrizal menambahkan, Gojek mengupayakan agar para mitra sebagai urat nadi transportasi dan logistik ini mendapatkan vaksinasi sehingga memberikan keamanan baik bagi mitra maupun pengguna layanan. Saat ini di Medan, 7 dari 10 mitra driver sudah divaksin dan akan terus bertambah.

Pernyataan Afrizal ini tercermin pula dalam riset Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang memperkirakan kontribusi ekonomi digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) sebanyak 4,1% dari PDRB Medan atau sekitar Rp 9,9 triliun di tahun 2020. 

Hal itu terungkap dalam riset berjudul “Kontribusi Ekosistem Gojek dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Kota Medan Selama Pandemi 2020-2021′. Peneliti LD FEB UI Dr. Alfindra Primaldhi mengatakan riset ini merupakan penelitian keempat terkait dampak ekosistem Gojek yang dilakukan setiap tahunnya.

“Pada riset tahun ini, kami melihat mitra dalam ekosistem Gojek mulai mengalami peningkatan pendapatan dibandingkan awal pandemi. Hal ini menunjukkan ekosistem Gojek membantu percepatan proses pemulihan pada mitranya,” jelas Dr. Alfindra dalam keterangan tertulis dari LDUI. 

Temuan menarik lainnya dari riset ini adalah bagaimana layanan Gojek telah menjadi pilihan utama bagi konsumen di Kota Medan, serta kemampuan ekosistem Gojek mendukung mitra-mitranya selama pandemi sehingga mereka optimis terhadap pemanfaatan platform online sebagai tempat mencari nafkah. Temuan-temuan utama riset ini adalah sebagai berikut:

  • Mitra driver mengalami pemulihan melalui peningkatan pendapatan sebesar 25% untuk layanan GoCar, 17% untuk layanan GoRide dan 18% untuk mitra layanan GoSend dibandingkan di awal pandemi.
  • 91% mitra driver GoRide dan 81% mitra driver GoCar tetap berpenghasilan selama pandemi untuk menafkahi diri dan keluarga melalui kemitraan dengan Gojek.
  • 77% mitra driver GoSend Menganggap fleksibilitas waktu yang didapatkan melalui kemitraan dengan Gojek sangat dirasakan manfaatnya.
  • 82% mitra GoRide dan 77% mitra GoCar menyatakan bahwa fleksibilitas waktu dengan bermitra dengan Gojek membuat mereka bisa memiliki waktu yang cukup untuk keluarga atau kehidupan sosial mereka. 
  • Mitra mengapresiasi berbagai dukungan yang diberikan Gojek seperti potongan harga dari program Swadaya, inisiatif menjaga keamanan, kesehatan, dan higienitas mitra; serta layanan kepesertaan BPJSTK/ asuransi.

Data juga menemukan bahwa konsumen merasakan manfaat dari penggunaan layanan Gojek, termasuk bagaimana layanan transportasi Gojek meningkatkan produktivitas, banyak promo pesan antar makanan GoFood, dan keamanan pengiriman barang melalui GoSend. Selain itu penelitian tersebut juga menemukan bahwa:

  • Lebih dari 80% konsumen menyatakan program vaksinasi Gojek memberikan konsumen merasa aman. 
  • Tiga alasan utama konsumen menggunakan layanan GoCar: mitra memberikan layanan yang profesional, kendaraan yang bersih dan higienis, dan memberikan rasa aman bagi konsumen.
  • Sebagian besar konsumen di kota Medan (85%) menyatakan akan terus menggunakan layanan Gojek ke depannya meskipun tanpa promo.

Dikutip dari sejumlah artikel yang dikeluarkan Gojek sebelumnya, selama masa pandemi, Gojek telah mengeluarkan sekitar Rp 1 triliun untuk berbagai inisiatif mendukung mitra UMKM dan mitra driver. Inisiatif tersebut bertujuan membantu mitra bertahan, tumbuh, dan bangkit bersama menghadapi pandemi. 

Salah satu bentuk bantuan kepada mitra driver diwujudkan melalui Program Kesejahteraan Mitra Driver yang dinamakan Program Gojek Swadaya. Total penghematan dari seluruh mitra driver yang memanfaatkan Program Gojek Swadaya rata-rata mencapai Rp 17 miliar setiap bulan. 

Program Swadaya menawarkan berbagai produk untuk membantu penghematan biaya operasional mitra driver. Ragam produk tersebut mulai dari paket telekomunikasi khusus hanya untuk mitra driver Gojek, keringanan biaya perawatan kendaraan mulai dari bahan bakar, oli, hingga suku cadang, subsidi kebutuhan belanja sehari-hari, dan masih banyak lagi. Ragam upaya yang dikerahkan Gojek melalui program Gojek Swadaya tersebut tak lepas dari dukungan perusahaan-perusahaan rekanan yang juga memiliki kepedulian yang sama kepada jutaan mitra driver Gojek.

Salah satu bagian dari Program Swadaya adalah Beasiswa Gojek yang diberikan kepada anak-anak mitra Gojek yang berprestasi. Tahun ini, 3 anak mitra Gojek sukses meraih beasiswa dari Gojek untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang perguruan tinggi di Politeknik Negeri Medan. Sebelumnya, di tahun 2020, putri seorang srikandi mitra Gojek meraih beasiswa dari Gojek dari perguruan tinggi yang sama.

Menurut riset Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LD FEB UI) tahun 2021, ragam manfaat dari bantuan yang dirasakan oleh mitra driver Gojek melalui program Gojek Swadaya pun menjadi salah satu alasan terkuat untuk terus bermitra dengan Gojek. “Hal ini menunjukkan ekosistem Gojek membantu percepatan proses pemulihan pada mitranya,” tutup Alfindra. (rel)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pandemi Covid-19 yang memasuki tahun kedua telah mendorong masyarakat untuk mencari jalan keluar untuk tetap dapat beraktifitas dalam keterbatasan mobilitas. Penggunaan aplikasi berbasis internet atau digital menjadi semakin luas, dan adaptasi teknologi menjadi suatu kebutuhan utama. 

“Selama pandemi, saya banyak terbantu dengan adanya jasa ojek online untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk belanja kebutuhan pokok, beli makanan jadi, dan kalau memang perlu keluar rumah, saya lebih memilih menggunakan jasa ojol atau taksol,” jelas Prama seorang karyawan swasta di Medan. Pernyataan Prama mencerminkan tantangan sekaligus potensi ojol yang dirasakan oleh Afrizal, seorang pengemudi ojek online. 

“Pandemi mempengaruhi pendapatan kami sebab banyak pekerja yang bekerja dari rumah, atau anak sekolah yang sekolah dari rumah. Sekarang di Medan sudah lebih baik, karena anak sekolah sudah mulai tatap muka dan para pekerja sudah banyak yang kembali ke kantor. Mall juga sudah buka,” ungkap Afrizal lebih lanjut. 

Afrizal menambahkan bahwa adaptasi menjadi kunci penting, selain itu dia juga merasa beruntung karena mendapat bantuan dari Gojek, aplikasi yang digunakannya mencari nafkah. “Dari awal pandemi, Gojek lumayan perhatian kepada driver. Kami dapat bantuan sembako, masker, hand sanitizer dan sempat juga kasih bantuan dana harian. Jadi selama pandemi lumayan bisa bertahan dan sekarang keadaan sudah lebih baik, sudah bisa menabung lagi, ” jelasnya.

Tidak hanya itu, Afrizal menambahkan, Gojek mengupayakan agar para mitra sebagai urat nadi transportasi dan logistik ini mendapatkan vaksinasi sehingga memberikan keamanan baik bagi mitra maupun pengguna layanan. Saat ini di Medan, 7 dari 10 mitra driver sudah divaksin dan akan terus bertambah.

Pernyataan Afrizal ini tercermin pula dalam riset Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang memperkirakan kontribusi ekonomi digital Gojek dan GoTo Financial (di luar Tokopedia) sebanyak 4,1% dari PDRB Medan atau sekitar Rp 9,9 triliun di tahun 2020. 

Hal itu terungkap dalam riset berjudul “Kontribusi Ekosistem Gojek dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Kota Medan Selama Pandemi 2020-2021′. Peneliti LD FEB UI Dr. Alfindra Primaldhi mengatakan riset ini merupakan penelitian keempat terkait dampak ekosistem Gojek yang dilakukan setiap tahunnya.

“Pada riset tahun ini, kami melihat mitra dalam ekosistem Gojek mulai mengalami peningkatan pendapatan dibandingkan awal pandemi. Hal ini menunjukkan ekosistem Gojek membantu percepatan proses pemulihan pada mitranya,” jelas Dr. Alfindra dalam keterangan tertulis dari LDUI. 

Temuan menarik lainnya dari riset ini adalah bagaimana layanan Gojek telah menjadi pilihan utama bagi konsumen di Kota Medan, serta kemampuan ekosistem Gojek mendukung mitra-mitranya selama pandemi sehingga mereka optimis terhadap pemanfaatan platform online sebagai tempat mencari nafkah. Temuan-temuan utama riset ini adalah sebagai berikut:

  • Mitra driver mengalami pemulihan melalui peningkatan pendapatan sebesar 25% untuk layanan GoCar, 17% untuk layanan GoRide dan 18% untuk mitra layanan GoSend dibandingkan di awal pandemi.
  • 91% mitra driver GoRide dan 81% mitra driver GoCar tetap berpenghasilan selama pandemi untuk menafkahi diri dan keluarga melalui kemitraan dengan Gojek.
  • 77% mitra driver GoSend Menganggap fleksibilitas waktu yang didapatkan melalui kemitraan dengan Gojek sangat dirasakan manfaatnya.
  • 82% mitra GoRide dan 77% mitra GoCar menyatakan bahwa fleksibilitas waktu dengan bermitra dengan Gojek membuat mereka bisa memiliki waktu yang cukup untuk keluarga atau kehidupan sosial mereka. 
  • Mitra mengapresiasi berbagai dukungan yang diberikan Gojek seperti potongan harga dari program Swadaya, inisiatif menjaga keamanan, kesehatan, dan higienitas mitra; serta layanan kepesertaan BPJSTK/ asuransi.

Data juga menemukan bahwa konsumen merasakan manfaat dari penggunaan layanan Gojek, termasuk bagaimana layanan transportasi Gojek meningkatkan produktivitas, banyak promo pesan antar makanan GoFood, dan keamanan pengiriman barang melalui GoSend. Selain itu penelitian tersebut juga menemukan bahwa:

  • Lebih dari 80% konsumen menyatakan program vaksinasi Gojek memberikan konsumen merasa aman. 
  • Tiga alasan utama konsumen menggunakan layanan GoCar: mitra memberikan layanan yang profesional, kendaraan yang bersih dan higienis, dan memberikan rasa aman bagi konsumen.
  • Sebagian besar konsumen di kota Medan (85%) menyatakan akan terus menggunakan layanan Gojek ke depannya meskipun tanpa promo.

Dikutip dari sejumlah artikel yang dikeluarkan Gojek sebelumnya, selama masa pandemi, Gojek telah mengeluarkan sekitar Rp 1 triliun untuk berbagai inisiatif mendukung mitra UMKM dan mitra driver. Inisiatif tersebut bertujuan membantu mitra bertahan, tumbuh, dan bangkit bersama menghadapi pandemi. 

Salah satu bentuk bantuan kepada mitra driver diwujudkan melalui Program Kesejahteraan Mitra Driver yang dinamakan Program Gojek Swadaya. Total penghematan dari seluruh mitra driver yang memanfaatkan Program Gojek Swadaya rata-rata mencapai Rp 17 miliar setiap bulan. 

Program Swadaya menawarkan berbagai produk untuk membantu penghematan biaya operasional mitra driver. Ragam produk tersebut mulai dari paket telekomunikasi khusus hanya untuk mitra driver Gojek, keringanan biaya perawatan kendaraan mulai dari bahan bakar, oli, hingga suku cadang, subsidi kebutuhan belanja sehari-hari, dan masih banyak lagi. Ragam upaya yang dikerahkan Gojek melalui program Gojek Swadaya tersebut tak lepas dari dukungan perusahaan-perusahaan rekanan yang juga memiliki kepedulian yang sama kepada jutaan mitra driver Gojek.

Salah satu bagian dari Program Swadaya adalah Beasiswa Gojek yang diberikan kepada anak-anak mitra Gojek yang berprestasi. Tahun ini, 3 anak mitra Gojek sukses meraih beasiswa dari Gojek untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang perguruan tinggi di Politeknik Negeri Medan. Sebelumnya, di tahun 2020, putri seorang srikandi mitra Gojek meraih beasiswa dari Gojek dari perguruan tinggi yang sama.

Menurut riset Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (LD FEB UI) tahun 2021, ragam manfaat dari bantuan yang dirasakan oleh mitra driver Gojek melalui program Gojek Swadaya pun menjadi salah satu alasan terkuat untuk terus bermitra dengan Gojek. “Hal ini menunjukkan ekosistem Gojek membantu percepatan proses pemulihan pada mitranya,” tutup Alfindra. (rel)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/