30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Dahlan Iskan Kecewa Merpati Lamban Bergerak

WAWANCARA: Menteri BUMN Dahlan Iskan pada acara pelaksanaan pertemuan regional Forum Rektor Indonesia (FRI) se-Sumatera Selatan, Selasa (7/1) lalu.
WAWANCARA: Menteri BUMN Dahlan Iskan pada acara pelaksanaan pertemuan regional Forum Rektor Indonesia (FRI) se-Sumatera Selatan, Selasa (7/1) lalu.

JAKARTA,SUMUTPOS.CO – PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) dinilai lamban dalam bergerak menyelamatkan perseroan. Hingga saat ini, Merpati tak kunjung membuat anak perusahaan baru, setelah melepas anak usahanya pada PT PPA.

“Merpati pola yang mau dilaksanakan sudah jelas. Saya minta buat anak perusahaan. Itu bikin anak perusahaan yang di KSO (kerjasama operasional) kan, tapi sampai sekarang belum dibentuk-bentuk,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan usai mengelar Rapim BUMN di kantornya, Jakarta, Kamis (16/1).

Kelambanan itu dikeluhkan Dahlan. Kata dia, seharusnya jika anak usaha itu sudah dibentuk diharapkan partner KSO tidak akan terbebani utang lama Merpati. “Kok mereka lama sekali (buat anak perusahaan-red),” tutur mantan Dirut PLN itu.

Sebelumnya Dahlan telah memberi tiga solusi untuk menyelamatkan Merpati dari lilitan utang yang sudah mencapai Rp 7 triliun.

Pertama Merpati tidak dilikuidasi (dihentikan operasionalnya-red) tapi diambil langkah-langkah yang bisa menyelamatkannya Merpati.

“Jalan keluar gini, anak usahanya Merpati Maintenance Facility (MMF) itu dilepas kepada BUMN yang tugasnya melakukan restrukturisasi, yakni PT PPA. Nanti hasilnya untuk membiayai operasional Merpati sementara belum dapat KSO (kerjasama operasional),” tutur Dahlan usai mengelar Rapim BUMN di Kantor Pusat Berdikari, Jakarta, Kamis (2/1).

Poin kedua, Dahlan mengijinkan Merpati mendirikan anak perusahaan khusus untuk menjalin KSO dengan partner baru. Sebab menurut hematnya, dengan mendirikan anak perusahaan, maka partner KSO tidak akan terbebani masalah-masalah utang lama Merpati yang mencapai Rp 7 triliun lebih.

Terakhir, pria asal Magetan itu juga meminta agar Merpati mengurus terus restrukturisasi utang lamanya untuk dijadikan equity (modal-red). “Nanti apa saja yang Merpati serahkan ke anak usaha, ya diserahkan. Nanti buku Merpati bersih, tidak ada hambatan. Dengan begitu maka tiga langkah untuk menghindarkan Merpati dari likuidasi harus dilakukan secara simultan,” harapnya. (chi/jpnn)

WAWANCARA: Menteri BUMN Dahlan Iskan pada acara pelaksanaan pertemuan regional Forum Rektor Indonesia (FRI) se-Sumatera Selatan, Selasa (7/1) lalu.
WAWANCARA: Menteri BUMN Dahlan Iskan pada acara pelaksanaan pertemuan regional Forum Rektor Indonesia (FRI) se-Sumatera Selatan, Selasa (7/1) lalu.

JAKARTA,SUMUTPOS.CO – PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) dinilai lamban dalam bergerak menyelamatkan perseroan. Hingga saat ini, Merpati tak kunjung membuat anak perusahaan baru, setelah melepas anak usahanya pada PT PPA.

“Merpati pola yang mau dilaksanakan sudah jelas. Saya minta buat anak perusahaan. Itu bikin anak perusahaan yang di KSO (kerjasama operasional) kan, tapi sampai sekarang belum dibentuk-bentuk,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan usai mengelar Rapim BUMN di kantornya, Jakarta, Kamis (16/1).

Kelambanan itu dikeluhkan Dahlan. Kata dia, seharusnya jika anak usaha itu sudah dibentuk diharapkan partner KSO tidak akan terbebani utang lama Merpati. “Kok mereka lama sekali (buat anak perusahaan-red),” tutur mantan Dirut PLN itu.

Sebelumnya Dahlan telah memberi tiga solusi untuk menyelamatkan Merpati dari lilitan utang yang sudah mencapai Rp 7 triliun.

Pertama Merpati tidak dilikuidasi (dihentikan operasionalnya-red) tapi diambil langkah-langkah yang bisa menyelamatkannya Merpati.

“Jalan keluar gini, anak usahanya Merpati Maintenance Facility (MMF) itu dilepas kepada BUMN yang tugasnya melakukan restrukturisasi, yakni PT PPA. Nanti hasilnya untuk membiayai operasional Merpati sementara belum dapat KSO (kerjasama operasional),” tutur Dahlan usai mengelar Rapim BUMN di Kantor Pusat Berdikari, Jakarta, Kamis (2/1).

Poin kedua, Dahlan mengijinkan Merpati mendirikan anak perusahaan khusus untuk menjalin KSO dengan partner baru. Sebab menurut hematnya, dengan mendirikan anak perusahaan, maka partner KSO tidak akan terbebani masalah-masalah utang lama Merpati yang mencapai Rp 7 triliun lebih.

Terakhir, pria asal Magetan itu juga meminta agar Merpati mengurus terus restrukturisasi utang lamanya untuk dijadikan equity (modal-red). “Nanti apa saja yang Merpati serahkan ke anak usaha, ya diserahkan. Nanti buku Merpati bersih, tidak ada hambatan. Dengan begitu maka tiga langkah untuk menghindarkan Merpati dari likuidasi harus dilakukan secara simultan,” harapnya. (chi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/