MEDAN, SUMUTPOS.CO – Produksi beras di Sumatera Utara (Sumut), bila dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, pada Januari hingga Desember 2020 setara dengan 1,16 juta ton beras atau mengalami penurunan sebesar 21,91 ribu ton (1,85 persen) dibandingkan 2019, sebesar 1,18 juta ton.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi, mengatakan produksi beras tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan Februari, yaitu sebesar 168,22 ribu ton. Sedangkan, produksi beras terendah terjadi pada bulan Desember, yaitu sebesar 41,37 ribu ton.
“Sama halnya dengan produksi pada 2020, produksi beras tertinggi pada 2019 terjadi pada bulan Februari, yaitu sebesar 162,02 ton,” kata Syech.
Sementara itu, produksi beras pada Januari 2021 sebesar 124,71 juta ton beras, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2021 sebesar 419,93 ribu ton beras.
“Dengan demikian, potensi produksi beras pada subround Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 544,64 ribu ton beras atau mengalami kenaikan sebesar 60,81 ribu ton (12,57 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada subround yang sama pada 2020 yang sebesar 483,83 ribu ton,” jelas Syech.
BPS juga mencatat luas panen padi di Sumut pada 2020 sebesar 388,59 ribu hektar atau mengalami penurunan sebanyak 24,55 ribu hektar atau 5,94 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 413,14 ribu hektar.
Syech menjelaskan untuk produksi padi pada 2020 sebesar 2,04 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami penurunan sebanyak 38,40 ribu ton atau 1,85 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 2,08 juta ton GKG.
“Jika dilihat menurut subround, terjadi penurunan produksi padi pada subround Januari-April dan September-Desember 2020, yaitu masing-masing sebesar 11,57 ribu ton GKG (-1,35 persen) dan 54,47 ribu ton GKG (9,59 persen) dibandingkan 2019,” tandas Syech. (gus/ram)