MEDAN- Saat ini pengusaha yang menggunakan bahan baku gas di daerah Jawa Barat dan sekitarnya resah, mengingat harga gas yang naik dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk sebesar 55 persen menjadi US$10,2 per million british thermal unit (mmbtu).
“Hingga saat ini belum ada petunjuk dari pusat terkait kenaikan harga gas di Sumut,” ujar General Manager PT PGN Strategic Business Unit (SBU) Wilayah III, Moegiono. Dirinya menjelaskan, sebelum kenaikan di Jawa Barat, Sumut sudah terlebih dahulu mengalami kenaikan pada Agustus 2011 lalu. Setelah itu dilanjutkan kenaikan harga di Surabaya. “Tahun lalu kan sudah ada kenaikan sekitar 40 persen dari US$6-7 mmbtu menjadi US$9 mmbtu,” tambahnya.
Moegiono juga menjelaskan, kenaikan harga ini disesuaikan dengan kenaikan harga di hulu atau pemasok. Yang juga berarti ada kenaikan dalam biaya distribusi. “Kalau gas dari hulu naik, maka kita juga menaikkan harga. Untuk biaya distribusi dan pemeliharaan,” ungkapnya. “Dan kenaikan ini, tergantung dari hulu daerahnya,” tambahnya. Untuk persedian gas di Sumut, diakui Mugiono itu masih terjadi kekurangan.(ram)