30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kembangkan Pola Pertanian Terpadu

SIMALUNGUN- Pola pertanian terpadu (PPT) yang diterapkan Koptan Madina sudah membuahkan hasil.

Usaha yang dibina Bank Indonesia (BI) ini bergerak di bidang usaha pembibitan sapi di Nagori Bosar, Kecamatan Panombean Panei, Simalungun.
Bupati Simalungun, JR Saragih, selepas acara penyerahan bantuan BI Social Responsibility terhadap sejumlah kelompok tani, mengakui, pihaknya masih mau mempelajari pola pertanian terpadu.

Sehingga, dukungan Pemkab Simalungun terhadap PPT, baru akan dilakukan Pemkab Simalungun di tahun anggaran 2013. Dengan memasukkan bantuan untuk kegiatan PPT pada APBD Simalungun tahun 2013 mendatang. “Kita belum ada target. Karena harus kita dipelajari dahulu,” ungkap JR Saragih.
Dia menyebutkan, PPT dengan konsep pembibitan sapi luar, serta pemanfaatan potensi kotoran sapi menjadi biogas, sluri (pupuk kotoran sapi) dan sluri diolah menjadi pakan ternak ikan lele, diyakini menguntungkan masyarakat petani. Sehingga konsep PPT ini akan ia terapkan di Simalungun.

Ditanya tentang jaminan pasar daging sapi, ketika nantinya masyarakat berlomba-lomba mengikuti PPT pembibitan sapi luar, Bupati Simalungun ini merasa yakin, pangsa pasar untuk daging sapi akan tetap terjamin. “Karena negeri kita, hingga saat ini masih mengimpor daging sapi,” ungkapnya.

Humas BI Perwakilan Pematangsiantar, James L Tobing menjelaskan, program pertanian terpadu yang diterapkan Koptan Madina, dengan waktu singkat, sudah menunjukkan progres yang baik. Sehingga mampu memberikan dampak positif bagi peternak lainnya.

Dengan PPT yang dimulai dari pembibitan sapi, Koptan Madina saat ini sudah memiliki kandang, untuk 50 ekor sapi. Kemudian, anggota juga sudah bisa menikmati biogas, sebagai pengganti gas elpiji.

Selanjutnya, dengan menciptakan plankton untuk pakan ikan lele, Koptan Madina mampu menghasilkan 20 ribu ekor ikan lele.  Koperasi ternak usaha tani juga sudah terbentuk. (mag-20)

SIMALUNGUN- Pola pertanian terpadu (PPT) yang diterapkan Koptan Madina sudah membuahkan hasil.

Usaha yang dibina Bank Indonesia (BI) ini bergerak di bidang usaha pembibitan sapi di Nagori Bosar, Kecamatan Panombean Panei, Simalungun.
Bupati Simalungun, JR Saragih, selepas acara penyerahan bantuan BI Social Responsibility terhadap sejumlah kelompok tani, mengakui, pihaknya masih mau mempelajari pola pertanian terpadu.

Sehingga, dukungan Pemkab Simalungun terhadap PPT, baru akan dilakukan Pemkab Simalungun di tahun anggaran 2013. Dengan memasukkan bantuan untuk kegiatan PPT pada APBD Simalungun tahun 2013 mendatang. “Kita belum ada target. Karena harus kita dipelajari dahulu,” ungkap JR Saragih.
Dia menyebutkan, PPT dengan konsep pembibitan sapi luar, serta pemanfaatan potensi kotoran sapi menjadi biogas, sluri (pupuk kotoran sapi) dan sluri diolah menjadi pakan ternak ikan lele, diyakini menguntungkan masyarakat petani. Sehingga konsep PPT ini akan ia terapkan di Simalungun.

Ditanya tentang jaminan pasar daging sapi, ketika nantinya masyarakat berlomba-lomba mengikuti PPT pembibitan sapi luar, Bupati Simalungun ini merasa yakin, pangsa pasar untuk daging sapi akan tetap terjamin. “Karena negeri kita, hingga saat ini masih mengimpor daging sapi,” ungkapnya.

Humas BI Perwakilan Pematangsiantar, James L Tobing menjelaskan, program pertanian terpadu yang diterapkan Koptan Madina, dengan waktu singkat, sudah menunjukkan progres yang baik. Sehingga mampu memberikan dampak positif bagi peternak lainnya.

Dengan PPT yang dimulai dari pembibitan sapi, Koptan Madina saat ini sudah memiliki kandang, untuk 50 ekor sapi. Kemudian, anggota juga sudah bisa menikmati biogas, sebagai pengganti gas elpiji.

Selanjutnya, dengan menciptakan plankton untuk pakan ikan lele, Koptan Madina mampu menghasilkan 20 ribu ekor ikan lele.  Koperasi ternak usaha tani juga sudah terbentuk. (mag-20)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/