26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Saham di Medan Alami Tren Positif

Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumut mencatat, investasi di Sumut, khususnya di Kota Medan di tengah Pandemi Covid-19 pada Mei 2020 yang lalu mengalami tren positif. Pada Mei 2020, jumlah investor di Sumut mencapai 56.323 investor dengan nilai transaksi sebesar Rp7.638.497.916.228. Lebih tinggin jika dibandingkan April 2020, di mana sebanyak 55.124 investor dengan transaksi mencapai 7.523.853.892.885,

Kepala Kantor PT BEI Perwakilan Sumut, Pintor Nasution mengatakan, jumlah investor saham saat pandemi Covid-19 ini justru bertambah. Pertumbuhan positif ini di luar dugaan karena biasanya pada masa pandemi masyarakat sungkan berinvestasi.

Menurut Pintor, dengan kenaikan jumlah investor ini menjadi tolok ukur jika edukasi yang tetap gencar dilakukan selama pandemi membuahkan hasil.

“Masyarakat semakin pintar dan paham bertransaksi saham, ini menyebabkan nilai transaksi naik. Masyarakat membeli saham pada saat harga murah,” katanya, Senin (15/6).

Dijelaskannya, selama kebijakan Work From Home (WFH), pihak BEI justru lebih giat menggelar Sekolah Pasar Modal (SPM), terutama kelas online lainnya.

“Di Mei saja kami ada 6 kali SPM, 1 kali Workshop Go Public, 6 kali Forum Calon Investor, dan ada beberapa Investor Gathering,” ujarnya.

Dengan adanya Sekolah Pasar Modal ini, tambahnya, diharapkan masyarakat semakin mengerti berinvestasi. Dengan begitu, semakin banyak lagi masyarakat menjadi investor di pasar modal. (gus/ram)

Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumut mencatat, investasi di Sumut, khususnya di Kota Medan di tengah Pandemi Covid-19 pada Mei 2020 yang lalu mengalami tren positif. Pada Mei 2020, jumlah investor di Sumut mencapai 56.323 investor dengan nilai transaksi sebesar Rp7.638.497.916.228. Lebih tinggin jika dibandingkan April 2020, di mana sebanyak 55.124 investor dengan transaksi mencapai 7.523.853.892.885,

Kepala Kantor PT BEI Perwakilan Sumut, Pintor Nasution mengatakan, jumlah investor saham saat pandemi Covid-19 ini justru bertambah. Pertumbuhan positif ini di luar dugaan karena biasanya pada masa pandemi masyarakat sungkan berinvestasi.

Menurut Pintor, dengan kenaikan jumlah investor ini menjadi tolok ukur jika edukasi yang tetap gencar dilakukan selama pandemi membuahkan hasil.

“Masyarakat semakin pintar dan paham bertransaksi saham, ini menyebabkan nilai transaksi naik. Masyarakat membeli saham pada saat harga murah,” katanya, Senin (15/6).

Dijelaskannya, selama kebijakan Work From Home (WFH), pihak BEI justru lebih giat menggelar Sekolah Pasar Modal (SPM), terutama kelas online lainnya.

“Di Mei saja kami ada 6 kali SPM, 1 kali Workshop Go Public, 6 kali Forum Calon Investor, dan ada beberapa Investor Gathering,” ujarnya.

Dengan adanya Sekolah Pasar Modal ini, tambahnya, diharapkan masyarakat semakin mengerti berinvestasi. Dengan begitu, semakin banyak lagi masyarakat menjadi investor di pasar modal. (gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/