30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Peresmian Jaringan Gas (Jargas) di Pasuruan dan Probolinggo, 8.150 Rumah Tangga Pakai Gas Bumi

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas, Djoko Siswanto saat melihat meteran gas bumi rumah tangga pada saat peresmian Jargas di Probolinggo.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan jaringan gas rumah tangga (jargas) di Pasuruan dan Probolinggo. Totalnya ada 8.150 sambungan rumah tangga.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengaliran gas oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas, Djoko Siswanto didampingi Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, Perwakilan Bupati Pasuruan, Perwakilan SKK Migas , Anggota Komite BPH Migas Sumihar Panjaitan, Perwakilan Direksi Pertamina, dan Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto.

“Kami berterima kasih atas dukungan Pemda Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, sehingga pembangunan jargas berjalan lancar, bahkan lebih cepat dari jadwal. Dukungan pemda sangat penting karena berdasarkan pengalaman selama ini, terdapat beberapa kendala nonteknis yang berpotensi menghambat pembangunan jargas seperti perizinan, maupun permasalahan sosial yang terjadi pada saat pelaksanaan pembangunan. Diharapkan pemda lainnya juga memberikan dukungan serupa, sehingga masyarakat dapat lebih cepat menikmati gas bumi yang bersih dan murah,” ungkap Djoko dalam keterangan tertulis, Rabu (16/10).

Djoko mengatakan, jargas di Probolinggo dan Pasuruan terbagi menjadi 11 sektor, dengan perincian di Kabupaten Probolinggo sebanyak lima sektor, sementara sisanya di Pasuruan. Sementara untuk memenuhi kebutuhan 8.150 sambungan rumah tangga itu, dialokasikan sebesar 0,2 MMSCFD yang bersumber dari Husky CNOOC Madura LTd.

“Tahun ini, pemerintah menggunakan dana APBN membangun 74.307 jargas yang tersebar di 16 lokasi mulai dari Aceh di ujung Sumatera hingga Wajo di Sulawesi,” kata Djoko.

PGN terus melakukan upaya untuk mewujudkan target pemerintah terkait bauran energi gas bumi jadi 22% di 2025. Di Jatim, saat ini PGN juga tengah mempersiapkan pembangunan fasilitas LNG Terminal dengan kapasitas 40 BBTUD untuk meningkatkan reliability dan sustainability pasokan gas bumi yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keandalan transmisi trans Jawa yang dicita-citakan.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto mengatakan, saat ini pihaknya mengoperasikan 564.445 sambungan rumah tangga yang sebagian besar di antaranya dibangun menggunakan dana APBN. Di 2025 pemerintah menargetkan pembangunan 4,7 juta sambungan rumah tangga. Pelanggan rumah tangga terbesar di Surabaya yakni lebih dari 42.500 sambungan.

“Kami harap bertambahnya sambungan gas rumah tangga di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Hingga akhir tahun lalu, total sambungan gas rumah tangga yang dibangun menggunakan dana APBN di Jatim sebanyak 65.961 sambungan,” kata Redy.

Redy melanjutkan, banyak sekali manfaat penggunaan gas bumi bagi rumah tangga. Selain bersih, juga menekan subsidi sektor energi. Ia pun mengungkapkan pemerintah bisa menghemat Rp 178 miliar per tahun. Proyek pembangunan juga menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit.

Hingga akhir 2018, total jargas rumah tangga di Indonesia berjumlah 486.229 sambungan di mana 67% atau 325.773 di antaranya dibangun menggunakan dana APBN. Sementara 155.771 atau 32,04% dibangun menggunakan dana PGN dan 4.685 sambungan dibangun menggunakan dana milik Pertamina.

Selain itu PGN tengah merampungkan proyek pembangunan pipa transmisi Gresik-Semarang sepanjang 267 kilometer. Lalu bakal disusul pipa distribusi Semarang-Kendal-Ungaran sepanjang 96 kilometer.

“Khusus untuk jargas, PGN telah mengelola infrastruktur pemerintah lebih dari 3.800 kilometer. Sementara total seluruh jaringan gas transmisi dan distribusi yang dikelola PGN lebih dari 10.000 kilometer, kata Redy.

Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dirjen Migas, Onne Aswin menambahkan, pembangunan jargas di Pasuruan dan Probolinggo dimulai pada 26 April lalu dengan jangka waktu pengerjaan selama 216 hari. Dengan demikian, lanjut dia, pengerjaan rampung lebih cepat dari jadwal.

Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas beroperasinya Jargas di Probolinggo.

“Masyarakat Kabupaten Probolinggo mendapatkan kebarokahan khususnya ibu rumah tangga yang selama ini mungkin memasak hanya dengan dua bahan bakar, gas tabung atau kayu bakar. Kami, pemerintah daerah siap men-support lahir batin perizinan bersama seluruh stakeholder Probolinggo dan kami siap menerima proyeksi jaringan gas baru,” tutup Puput. (rel/ram)

Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas, Djoko Siswanto saat melihat meteran gas bumi rumah tangga pada saat peresmian Jargas di Probolinggo.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan jaringan gas rumah tangga (jargas) di Pasuruan dan Probolinggo. Totalnya ada 8.150 sambungan rumah tangga.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengaliran gas oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Migas, Djoko Siswanto didampingi Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, Perwakilan Bupati Pasuruan, Perwakilan SKK Migas , Anggota Komite BPH Migas Sumihar Panjaitan, Perwakilan Direksi Pertamina, dan Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto.

“Kami berterima kasih atas dukungan Pemda Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, sehingga pembangunan jargas berjalan lancar, bahkan lebih cepat dari jadwal. Dukungan pemda sangat penting karena berdasarkan pengalaman selama ini, terdapat beberapa kendala nonteknis yang berpotensi menghambat pembangunan jargas seperti perizinan, maupun permasalahan sosial yang terjadi pada saat pelaksanaan pembangunan. Diharapkan pemda lainnya juga memberikan dukungan serupa, sehingga masyarakat dapat lebih cepat menikmati gas bumi yang bersih dan murah,” ungkap Djoko dalam keterangan tertulis, Rabu (16/10).

Djoko mengatakan, jargas di Probolinggo dan Pasuruan terbagi menjadi 11 sektor, dengan perincian di Kabupaten Probolinggo sebanyak lima sektor, sementara sisanya di Pasuruan. Sementara untuk memenuhi kebutuhan 8.150 sambungan rumah tangga itu, dialokasikan sebesar 0,2 MMSCFD yang bersumber dari Husky CNOOC Madura LTd.

“Tahun ini, pemerintah menggunakan dana APBN membangun 74.307 jargas yang tersebar di 16 lokasi mulai dari Aceh di ujung Sumatera hingga Wajo di Sulawesi,” kata Djoko.

PGN terus melakukan upaya untuk mewujudkan target pemerintah terkait bauran energi gas bumi jadi 22% di 2025. Di Jatim, saat ini PGN juga tengah mempersiapkan pembangunan fasilitas LNG Terminal dengan kapasitas 40 BBTUD untuk meningkatkan reliability dan sustainability pasokan gas bumi yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keandalan transmisi trans Jawa yang dicita-citakan.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto mengatakan, saat ini pihaknya mengoperasikan 564.445 sambungan rumah tangga yang sebagian besar di antaranya dibangun menggunakan dana APBN. Di 2025 pemerintah menargetkan pembangunan 4,7 juta sambungan rumah tangga. Pelanggan rumah tangga terbesar di Surabaya yakni lebih dari 42.500 sambungan.

“Kami harap bertambahnya sambungan gas rumah tangga di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan memberi banyak manfaat bagi masyarakat. Hingga akhir tahun lalu, total sambungan gas rumah tangga yang dibangun menggunakan dana APBN di Jatim sebanyak 65.961 sambungan,” kata Redy.

Redy melanjutkan, banyak sekali manfaat penggunaan gas bumi bagi rumah tangga. Selain bersih, juga menekan subsidi sektor energi. Ia pun mengungkapkan pemerintah bisa menghemat Rp 178 miliar per tahun. Proyek pembangunan juga menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit.

Hingga akhir 2018, total jargas rumah tangga di Indonesia berjumlah 486.229 sambungan di mana 67% atau 325.773 di antaranya dibangun menggunakan dana APBN. Sementara 155.771 atau 32,04% dibangun menggunakan dana PGN dan 4.685 sambungan dibangun menggunakan dana milik Pertamina.

Selain itu PGN tengah merampungkan proyek pembangunan pipa transmisi Gresik-Semarang sepanjang 267 kilometer. Lalu bakal disusul pipa distribusi Semarang-Kendal-Ungaran sepanjang 96 kilometer.

“Khusus untuk jargas, PGN telah mengelola infrastruktur pemerintah lebih dari 3.800 kilometer. Sementara total seluruh jaringan gas transmisi dan distribusi yang dikelola PGN lebih dari 10.000 kilometer, kata Redy.

Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dirjen Migas, Onne Aswin menambahkan, pembangunan jargas di Pasuruan dan Probolinggo dimulai pada 26 April lalu dengan jangka waktu pengerjaan selama 216 hari. Dengan demikian, lanjut dia, pengerjaan rampung lebih cepat dari jadwal.

Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas beroperasinya Jargas di Probolinggo.

“Masyarakat Kabupaten Probolinggo mendapatkan kebarokahan khususnya ibu rumah tangga yang selama ini mungkin memasak hanya dengan dua bahan bakar, gas tabung atau kayu bakar. Kami, pemerintah daerah siap men-support lahir batin perizinan bersama seluruh stakeholder Probolinggo dan kami siap menerima proyeksi jaringan gas baru,” tutup Puput. (rel/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/