30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

PLTA Asahan 3 Beroperasi Tahun 2023: Dongkrak Bauran EBT Jadi 35,6 Persen

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 yang berlokasi di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba, Sumatera Utara, rencananya akan beroperasi tahun 2023. Dengan beroperasinya PLTA Asahan 3, maka akan meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di di Sumatera bagian utara.

KUNJUNGAN: GM PLN UIW Sumut Pandapotan Manurung dan Manager Unit Pelaksana Proyek Sumatera Bagian Utara 4 Agil Darmawan, serta lainnya, foto bersama di lokasi PLTA Asahan 3 di sela-sela kunjungan kerjanya.

“Proyek ini juga wujud nyata transformasi PLN melalui aspirasi green, dengan terus meningkatkan bauran EBT, seiring dengan terus bertumbuhnya kebutuhan energi listrik.

PLTA Asahan 3 merupakan salah satu proyek strategis nasional ini nantinya tak sekadar menambah pasokan listrik di Sistem 275 kiloVolt (kV) Sumatera, tapi juga meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT),” ujar General Manager PLN UIW Sumut, Pandapotan Manurung.

Dikatakan Pandapotan, untuk mengonversi arus menjadi listrik sebesar 2 X 87 MW itu dibutuhkan air sekitar 106 meter kubik per detik. PLTA ini mengunakan sistem run of river, yakni mengalirkan air dari sungai Asahan untuk dialirkan ke turbin air melalui terowongan (Headrace Tunnel) yang sedang dibangun sepanjang 8 kilometer hingga ke Powerhouse serta memutar dua unit turbin dengan tipe Vertical-shaft Francis.

Di samping itu, lanjutnya, PLTA Asahan 3 ditargetkan bisa menambah efisiensi PLN. Sebab, pengoperasian pembangkit ini diharapkan dapat menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) untuk wilayah Sumatera Bagian Utara sekitar Rp72/kWh. Selain itu, pembangkit ini juga berpotensi menambah jumlah pelanggan rumah tangga setara 241.000 sambungan rumah, dengan perhitungan daya pelanggan 900 VA.

“Kita mendukung keandalan dan suplai listrik untuk proses kerja dan proses konstruksi yang ada di sana untuk kelancaran pekerjaan pembangunan pembangkit PLTA Asahan 3 dan agar target penyelesaikan proyek pembangkit tersebut tepat waktu,” pungkas Pandapotan.

Pada kesempatan yang sama, Manager Unit Pelaksana Proyek Sumatera Bagian Utara 4 Agil Darmawan mengungkapkan, pembangunan PLTA Asahan 3 telah dimulai pada tanggal 28 Maret 2019. Hingga saat ini progres pembangunan telah mencapai 38,26 persen.

“Nantinya listrik yang dihasilkan oleh PLTA Asahan 3 akan dialirkan melalui Gardu Induk Simangkuk, lalu masuk interkoneksi (di jaringan kelistrikan) Sumatera bagian Utara,” ungkap Agil Darmawan saat kunjungan lapangan General Manager Pandapotan Manurung ke lokasi proyek PLTA Asahan 3.

Dalam pembangunan pembangkit ini, lanjutnya, PLN bekerja sama dengan Shimizu Corp–PT Adhi Karya (Persero) Tbk Joint Operation (SAJO). Pembangkit ini direncanakan beroperasi pada tahun 2023.

“Dengan demikian, peningkatan kebutuhan listrik yang terus meningkat dari tahun ke tahun bisa ditopang dengan pasokan yang andal,” tuturnya. (ila)

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan 3 yang berlokasi di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Toba, Sumatera Utara, rencananya akan beroperasi tahun 2023. Dengan beroperasinya PLTA Asahan 3, maka akan meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) di di Sumatera bagian utara.

KUNJUNGAN: GM PLN UIW Sumut Pandapotan Manurung dan Manager Unit Pelaksana Proyek Sumatera Bagian Utara 4 Agil Darmawan, serta lainnya, foto bersama di lokasi PLTA Asahan 3 di sela-sela kunjungan kerjanya.

“Proyek ini juga wujud nyata transformasi PLN melalui aspirasi green, dengan terus meningkatkan bauran EBT, seiring dengan terus bertumbuhnya kebutuhan energi listrik.

PLTA Asahan 3 merupakan salah satu proyek strategis nasional ini nantinya tak sekadar menambah pasokan listrik di Sistem 275 kiloVolt (kV) Sumatera, tapi juga meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT),” ujar General Manager PLN UIW Sumut, Pandapotan Manurung.

Dikatakan Pandapotan, untuk mengonversi arus menjadi listrik sebesar 2 X 87 MW itu dibutuhkan air sekitar 106 meter kubik per detik. PLTA ini mengunakan sistem run of river, yakni mengalirkan air dari sungai Asahan untuk dialirkan ke turbin air melalui terowongan (Headrace Tunnel) yang sedang dibangun sepanjang 8 kilometer hingga ke Powerhouse serta memutar dua unit turbin dengan tipe Vertical-shaft Francis.

Di samping itu, lanjutnya, PLTA Asahan 3 ditargetkan bisa menambah efisiensi PLN. Sebab, pengoperasian pembangkit ini diharapkan dapat menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP) untuk wilayah Sumatera Bagian Utara sekitar Rp72/kWh. Selain itu, pembangkit ini juga berpotensi menambah jumlah pelanggan rumah tangga setara 241.000 sambungan rumah, dengan perhitungan daya pelanggan 900 VA.

“Kita mendukung keandalan dan suplai listrik untuk proses kerja dan proses konstruksi yang ada di sana untuk kelancaran pekerjaan pembangunan pembangkit PLTA Asahan 3 dan agar target penyelesaikan proyek pembangkit tersebut tepat waktu,” pungkas Pandapotan.

Pada kesempatan yang sama, Manager Unit Pelaksana Proyek Sumatera Bagian Utara 4 Agil Darmawan mengungkapkan, pembangunan PLTA Asahan 3 telah dimulai pada tanggal 28 Maret 2019. Hingga saat ini progres pembangunan telah mencapai 38,26 persen.

“Nantinya listrik yang dihasilkan oleh PLTA Asahan 3 akan dialirkan melalui Gardu Induk Simangkuk, lalu masuk interkoneksi (di jaringan kelistrikan) Sumatera bagian Utara,” ungkap Agil Darmawan saat kunjungan lapangan General Manager Pandapotan Manurung ke lokasi proyek PLTA Asahan 3.

Dalam pembangunan pembangkit ini, lanjutnya, PLN bekerja sama dengan Shimizu Corp–PT Adhi Karya (Persero) Tbk Joint Operation (SAJO). Pembangkit ini direncanakan beroperasi pada tahun 2023.

“Dengan demikian, peningkatan kebutuhan listrik yang terus meningkat dari tahun ke tahun bisa ditopang dengan pasokan yang andal,” tuturnya. (ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/