26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sriwijaya dan Salim Group Kompak Bangun Bandara Swasta di Bintan

Bandara swasta pertama di Bintan itu sedang digarap PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) salah satu pengelola tempat wisata di Pulau Bintan bersama Sriwijaya Air. Luas totalnya 1.300-1.500 hektare.

BINTAN, SUMUTPOS.CO – Kawasan pariwisata Lagoi, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau terus bersolek. Keindahan Lagoi, yang makin lengkap amenitas dan atraksinya kini akan dilengkapi dengan akses Bandara yang mumpuni.

 
Nah, bandara swasta pertama di Bintan itu sedang digarap PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) salah satu pengelola tempat wisata di Pulau Bintan bersama Sriwijaya Air. Luas totalnya 1.300-1.500 hektare. Semua akan ditopang anggaran 100 juta – 150 juta dollar AS. Pembiayaannya berasal dari Gallant Venture, induk perusahaan Bintan Resort yang  dimiliki Salim Group. dan pembangunan bandaranya dan ditargetkan rampung tahun depan. 
 
”Kami sudah mulai land preparation, hanya sekarang ini sedang membuat aspal runaway dan membangunan bandara,” kata General Manager PT Bintan Resort Cakrawala Abdul Wahab, dihubungi di Bintan, Sabtu (15/7).
 
Selain bandara, peluang lain yang digarap dari kerja sama tersebut ialah pembangunan fasilitas bengkel pesawat atau maintenance repair overwhole (MRO) milik Sriwijaya Air di area bandara tersebut, termasuk pembuatan landasan baru.
 
Pada tahap pertama, pembangunan mencakup runway sepanjang 3.000 meter, gedung bandara dan MRO. Targetnya, pembangunan tahap pertama kelar pada tahun 2019 dan setahun kemudian siap operasional.
 
“Dengan selesainya pembangunan bandara tahap pertama ini diharapkan bisa mendatangkan sebanyak dua sampai tiga juta wisatawan ke Pulau Bintan,” ucap Wahab
 
Lebih lanjut untuk tahap kedua, ungkap Wahab, pembangunan meliputi airport hub, yang mana akan terdapat industri maskapai dan sekolah penerbangan. Keberadaan sekolah ini untuk mempersiapkan tenaga kerja di sektor tersebut. Target penyelesaian tahap kedua di tahun 2025.
 
“Kami menargetkan setelah airport hub selesai, bisa mencetak 25.000-35.000 tenaga kerja ahli dari berbagai wilayah di Indonesia,” kata Wahab. 
 
Tahap selanjutnya akan dibangun runway kedua. Sejauh ini, Bintan Resort hanya fokus pada pembangunan Bandara Bintan. Terkait fasilitas MRO, Bintan Resort dan Sriwijaya Air melayani reparasi pesawat dari maskapai penerbangan lain. Pertimbangannya, jumlah bengkel pesawat di Indonesia masih terbatas.
 
“Kami juga akan menerima international repair, tidak hanya maskapai Indonesia saja, karena sejauh ini pesawat yang rusak harus diperbaiki di luar negeri,” katanya. 
 
Dengan adanya Bandara Bintan Wahab menargetkan, sampai akhir tahun setidaknya ada sebanyak 600.000 turis datang ke Pulau Bintan. Sebesar 80 persen merupakan turis asing.
 
“Potensi pariwisata Bintan sangat menarik wisman. Rata-rata per tahun wisatawan asing mencapai 200.000 pelancong. Juga dukung dengan fasilitas hunian Bintan Resor, sekitar 7.000 kamar,” pungkasnya. 
 
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik pembukaan bandara dengan pemiliknya dari pihak swasta. Pria asal Banyuwangi tersebut mengungkapkan Bintan masih menjadi primadona bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Ribuan turis berduyun-duyun datang untuk menikmati keindahan Lagoi. 
 
“Jumlah kunjungan wisman pada 2016 mencapai 2.004.000 wisman, atau 17% dari total wisman yang datang ke Indonesia. Dengan adanya Bandara Bintan, masalah Air Conectivity dan kekurangan seat nantinya akan terbantu, ” ucap Menpar Arief Yahya.  (Rel)
Bandara swasta pertama di Bintan itu sedang digarap PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) salah satu pengelola tempat wisata di Pulau Bintan bersama Sriwijaya Air. Luas totalnya 1.300-1.500 hektare.

BINTAN, SUMUTPOS.CO – Kawasan pariwisata Lagoi, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau terus bersolek. Keindahan Lagoi, yang makin lengkap amenitas dan atraksinya kini akan dilengkapi dengan akses Bandara yang mumpuni.

 
Nah, bandara swasta pertama di Bintan itu sedang digarap PT Bintan Resort Cakrawala (BRC) salah satu pengelola tempat wisata di Pulau Bintan bersama Sriwijaya Air. Luas totalnya 1.300-1.500 hektare. Semua akan ditopang anggaran 100 juta – 150 juta dollar AS. Pembiayaannya berasal dari Gallant Venture, induk perusahaan Bintan Resort yang  dimiliki Salim Group. dan pembangunan bandaranya dan ditargetkan rampung tahun depan. 
 
”Kami sudah mulai land preparation, hanya sekarang ini sedang membuat aspal runaway dan membangunan bandara,” kata General Manager PT Bintan Resort Cakrawala Abdul Wahab, dihubungi di Bintan, Sabtu (15/7).
 
Selain bandara, peluang lain yang digarap dari kerja sama tersebut ialah pembangunan fasilitas bengkel pesawat atau maintenance repair overwhole (MRO) milik Sriwijaya Air di area bandara tersebut, termasuk pembuatan landasan baru.
 
Pada tahap pertama, pembangunan mencakup runway sepanjang 3.000 meter, gedung bandara dan MRO. Targetnya, pembangunan tahap pertama kelar pada tahun 2019 dan setahun kemudian siap operasional.
 
“Dengan selesainya pembangunan bandara tahap pertama ini diharapkan bisa mendatangkan sebanyak dua sampai tiga juta wisatawan ke Pulau Bintan,” ucap Wahab
 
Lebih lanjut untuk tahap kedua, ungkap Wahab, pembangunan meliputi airport hub, yang mana akan terdapat industri maskapai dan sekolah penerbangan. Keberadaan sekolah ini untuk mempersiapkan tenaga kerja di sektor tersebut. Target penyelesaian tahap kedua di tahun 2025.
 
“Kami menargetkan setelah airport hub selesai, bisa mencetak 25.000-35.000 tenaga kerja ahli dari berbagai wilayah di Indonesia,” kata Wahab. 
 
Tahap selanjutnya akan dibangun runway kedua. Sejauh ini, Bintan Resort hanya fokus pada pembangunan Bandara Bintan. Terkait fasilitas MRO, Bintan Resort dan Sriwijaya Air melayani reparasi pesawat dari maskapai penerbangan lain. Pertimbangannya, jumlah bengkel pesawat di Indonesia masih terbatas.
 
“Kami juga akan menerima international repair, tidak hanya maskapai Indonesia saja, karena sejauh ini pesawat yang rusak harus diperbaiki di luar negeri,” katanya. 
 
Dengan adanya Bandara Bintan Wahab menargetkan, sampai akhir tahun setidaknya ada sebanyak 600.000 turis datang ke Pulau Bintan. Sebesar 80 persen merupakan turis asing.
 
“Potensi pariwisata Bintan sangat menarik wisman. Rata-rata per tahun wisatawan asing mencapai 200.000 pelancong. Juga dukung dengan fasilitas hunian Bintan Resor, sekitar 7.000 kamar,” pungkasnya. 
 
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik pembukaan bandara dengan pemiliknya dari pihak swasta. Pria asal Banyuwangi tersebut mengungkapkan Bintan masih menjadi primadona bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Ribuan turis berduyun-duyun datang untuk menikmati keindahan Lagoi. 
 
“Jumlah kunjungan wisman pada 2016 mencapai 2.004.000 wisman, atau 17% dari total wisman yang datang ke Indonesia. Dengan adanya Bandara Bintan, masalah Air Conectivity dan kekurangan seat nantinya akan terbantu, ” ucap Menpar Arief Yahya.  (Rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/