25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Usulan Kenaikan BBM Subsidi Maksimal Rp1.000

JAKARTA- Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu mengaku sudah mengusulkan kenaikan harga BBM subsidi antara Rp500-Rp1.000 per liter sebagai bahan kajian pemerintah.

“Sebenarnya simulatif dan alternatif tapi menunggu (keputusan) menteri dan presiden,” kata Rofyanto Kurniawan Kepala Kebijakan APBN BKF di kantornya Jakarta.

Rofyanto menuturkan jika kenaikan disetujui besaran kenaikan BBM tersebut masih dalam perbincangan. Usulan besaran kenaikan antara Rp500-1000 juga belum dipastikan. “Kalau itu kembali keputusannya dari pimpinan lagi didogog dan dikaji,” ucapnya.

Batas waktu hasil kajian, Rofyanto menerangkan akan jatuh tidak lama lagi. Namun itu semua baru asumsinya saja. “Akan keluar berapa Minggu (lagi) keputusan kenaikan harga BBM,” jelasnya.

Berdasarkan pengalaman tahun kemarin, Rofyanto mengakui telah terjadi inefisiensi subsidi BBM. Hal tersebut terlihat pada jebolnya kuota BBM bersubsidi. “Kemarin disampaikan Komite Ekonomi Nasional (KEN) di istana bahwa subsidi BBM tahun lalu nggak efisien,” tuturnya.

Pada 2012 kuota BBM subsidi dari semula 40,4 juta kl menjadi 44,04 juta kl dan ada penambahan 1,2 juta kl sehingga totalnya menjadi 45,23 juta kl. Pada 2013 kuota BBM subsidi sebesar 46 juta kl.(net/jpnn)

JAKARTA- Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu mengaku sudah mengusulkan kenaikan harga BBM subsidi antara Rp500-Rp1.000 per liter sebagai bahan kajian pemerintah.

“Sebenarnya simulatif dan alternatif tapi menunggu (keputusan) menteri dan presiden,” kata Rofyanto Kurniawan Kepala Kebijakan APBN BKF di kantornya Jakarta.

Rofyanto menuturkan jika kenaikan disetujui besaran kenaikan BBM tersebut masih dalam perbincangan. Usulan besaran kenaikan antara Rp500-1000 juga belum dipastikan. “Kalau itu kembali keputusannya dari pimpinan lagi didogog dan dikaji,” ucapnya.

Batas waktu hasil kajian, Rofyanto menerangkan akan jatuh tidak lama lagi. Namun itu semua baru asumsinya saja. “Akan keluar berapa Minggu (lagi) keputusan kenaikan harga BBM,” jelasnya.

Berdasarkan pengalaman tahun kemarin, Rofyanto mengakui telah terjadi inefisiensi subsidi BBM. Hal tersebut terlihat pada jebolnya kuota BBM bersubsidi. “Kemarin disampaikan Komite Ekonomi Nasional (KEN) di istana bahwa subsidi BBM tahun lalu nggak efisien,” tuturnya.

Pada 2012 kuota BBM subsidi dari semula 40,4 juta kl menjadi 44,04 juta kl dan ada penambahan 1,2 juta kl sehingga totalnya menjadi 45,23 juta kl. Pada 2013 kuota BBM subsidi sebesar 46 juta kl.(net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/