32 C
Medan
Saturday, July 20, 2024

Terungkap, Sumut Keempat Terbesar Produksi Sawit di Indonesia

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendukung program Hilirisasi Investasi Strategis (HIS) untuk industri kelapa sawit. Apalagi, Sumut memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, termasuk perkebunan dan kehutanan, dengan beragam komoditas seperti karet, kelapa sawit dan kayu.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief S Trinugroho saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dalam rangka Penyusunan Kajian Hilirisasi Investasi Strategis (HIS) sektor perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan tahun 2024, di Diammond Ballrom Cambridge Hotel Jalan S Parman Medan, Kamis (18/7/2024)

Dikatakannya, luas tanaman komoditas kelapa sawit Sumut tahun 2023 sekitar 1.353.515 hektare (Ha) dengan jumlah produksi 5.453.030 ton, dimana Sumut menduduki peringkat ke empat di Indonesia setelah provinsi Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

“Sumut punya lahan cukup luas, terbagi 33 Kabupaten/Kota, kita punya sungai yang bisa dimanfaatkan sebagai PLTA, infrastruktur, pelabuhan, kawasan industri. Jadi paket lengkap itu di Sumut ada makanya kita bisa nomor empat terbesar di Indonesia,” ujar Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho.

Arief mengatakan, investasi hilirisasi dibutuhkan untuk membuka peluang baru untuk peningkatan nilai tambah komoditas, terciptanya lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Perkembangan hilirisasi industri memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan perekonomian, namun juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan konflik sosial, jika tidak disertai partisipasi dan kesejahteraan masyarakat lokal,” sebutnya.

Karenanya, Arief menyambut baik pelaksanaan Rakor ini. Serta berharap pertemuan ini untuk saling bertukar informasi, kendala dan permasalahan hilirisasi komoditas kelapa sawit, khususnya di Sumut

“Mari kita diskusi, kalau perlu kita buka-bukaan, gak apa-apa kita melihat ke masa lalu, lihat ke belakang. Apa kendalanya, ke depan tantangannya seperti apa, kita sesuaikan dengan situasi terkini,” harapnya.

Staf Khusus Bidang Reformasi Birokrasi Kementerian Investasi/BKPM Azhar Lubis menyampaikan, Rakor ini untuk mendapatkan masukan terhadap regulasi dan dampak sosial dari hilirisasi. Menurutnya, hilirisasi bisa memberikan dampak ekonmomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Disampaikan juga, di tahun 2023 Sumut salah satu penyumbang hilirisasi industri terbesar di Indonesia mencapai Rp39,1 triliun, baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDM).

Turut hadir Kepala BPS Sumut Asim Saputra, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Faisal Arif Nasution, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Ismael Parenus Sinaga, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Sumut, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Sumut, Gabungan Industri Minyak Nabati Sumut dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumut.(san/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendukung program Hilirisasi Investasi Strategis (HIS) untuk industri kelapa sawit. Apalagi, Sumut memiliki potensi sumber daya alam yang sangat besar, termasuk perkebunan dan kehutanan, dengan beragam komoditas seperti karet, kelapa sawit dan kayu.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief S Trinugroho saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dalam rangka Penyusunan Kajian Hilirisasi Investasi Strategis (HIS) sektor perkebunan, kelautan, perikanan dan kehutanan tahun 2024, di Diammond Ballrom Cambridge Hotel Jalan S Parman Medan, Kamis (18/7/2024)

Dikatakannya, luas tanaman komoditas kelapa sawit Sumut tahun 2023 sekitar 1.353.515 hektare (Ha) dengan jumlah produksi 5.453.030 ton, dimana Sumut menduduki peringkat ke empat di Indonesia setelah provinsi Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

“Sumut punya lahan cukup luas, terbagi 33 Kabupaten/Kota, kita punya sungai yang bisa dimanfaatkan sebagai PLTA, infrastruktur, pelabuhan, kawasan industri. Jadi paket lengkap itu di Sumut ada makanya kita bisa nomor empat terbesar di Indonesia,” ujar Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho.

Arief mengatakan, investasi hilirisasi dibutuhkan untuk membuka peluang baru untuk peningkatan nilai tambah komoditas, terciptanya lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Perkembangan hilirisasi industri memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan perekonomian, namun juga memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan konflik sosial, jika tidak disertai partisipasi dan kesejahteraan masyarakat lokal,” sebutnya.

Karenanya, Arief menyambut baik pelaksanaan Rakor ini. Serta berharap pertemuan ini untuk saling bertukar informasi, kendala dan permasalahan hilirisasi komoditas kelapa sawit, khususnya di Sumut

“Mari kita diskusi, kalau perlu kita buka-bukaan, gak apa-apa kita melihat ke masa lalu, lihat ke belakang. Apa kendalanya, ke depan tantangannya seperti apa, kita sesuaikan dengan situasi terkini,” harapnya.

Staf Khusus Bidang Reformasi Birokrasi Kementerian Investasi/BKPM Azhar Lubis menyampaikan, Rakor ini untuk mendapatkan masukan terhadap regulasi dan dampak sosial dari hilirisasi. Menurutnya, hilirisasi bisa memberikan dampak ekonmomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Disampaikan juga, di tahun 2023 Sumut salah satu penyumbang hilirisasi industri terbesar di Indonesia mencapai Rp39,1 triliun, baik dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDM).

Turut hadir Kepala BPS Sumut Asim Saputra, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Faisal Arif Nasution, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Ismael Parenus Sinaga, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Sumut, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI) Sumut, Gabungan Industri Minyak Nabati Sumut dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumut.(san/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/